Loading...

Kuningan Jadi Tuan Rumah Jambore Pertanian, 1.000 Penyuluh Berkumpul di KRK, Menko Pangan: Mereka Adalah Pahlawan

 




KUNINGAN (OKE)- Sebanyak 1.000 penyuluh pertanian di Jawa Barat hadir di Kebun Raya Kuningan. Mereka berkumpul untuk hadir dalam acara Jambore Penyuruh Pertanian Jawa Barat 2025.

Kabupaten Kuningan ditunjuk menjadi tuan rumah. Acara rutin ini terasa spesial karena Menko Pangan Zulkifli Hasan ikut hadir.  Jambore Pertanian merupakan ajang stategis yang mempertemukan petani, penyuluh, akademisi dan pemangku kebijakan dari seluruh provinsi.

Gelaran ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong pertanian sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional. Selain Menko Pangan, hadir juga Anggota DPR RI, Aggota DPRD Jabar.

Kemudian, bupati dan wali kota, anggota DPRD Kuningan, Kadis Pertanian Jabar, Para Kadis Pertanian tiap daerah. Lalu, pemangku kepentingan sektor pertanian dan berbagai kabupaten/kota se-Jabar.  Sedangkan Jambore dimulai pada tanggal 28 April dan berakhir 30 April 2025

Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi  menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak mendukung terselenggaranya Jambore dan menekankan pentingnya pertanian dalam kehidupan bangsa.

"Pertanian bukan hanya sekedar aktivitas ekonomi melainkan nafas kehidupan. Setiap butir padi dan tetes keringat di ladang adalah bagian dari perjuangan menjaga ketahanan pangan bangsa," tandasnya.

Diterangkan, Kuningan mencatat prestasi mengembirakan di sektor pertanian, dimana produksi gabah kering pada tahun 2024 mencapai 352.511 ton dengan surplus beras sebanyak 93.070 ton. 

Dian menyebutkan, Kuningan sebagai sentra hortikultura dan terus mengembangkan sektor perternakan  termasuk sapi perah, sapi pasundan, kambing  dan unggas. Bahkan, sapi pasundan salah satu sapi yang terbaik yang dimiliki Jabar.

Sementara itu pada kesempatan jembore, bupati menyampaikan berbagai progam strategis dalam ketahanan pangan dan pertanian diperkenalkan. Adapun program tersebut adalah Bernas (Benih untuk Rakyat Meningkatkan Prgoduktivitas).

Selanjutnya ada  Bang Pupuk atau bantuan Gapoktan untuk penebusan pupuk, GPM Padaringan (Gerakan Pangan Murah). Lalu, Taman Masagi (Tanaman di Halaman Mitra Senergi Jaga Inflasi) dan  Desa B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman).

"Program-program ini diharapkan mampu menekan angka kemsikinan, pengangguran, inflasi daerah dan menurunkan prevalensi stunting," tambahnya.

Bupati Kuningan juga mengajak generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian, melihatnya sebagai profesi yang modern, menjanjikan, dan penuh inovasi.

“Mari kita ubah paradigma lama. Bertani bukan lagi pekerjaan tradisional, tapi profesi kelas atas yang jadi solusi masa depan bangsa,” tutur Bupati

Dalam kesempatan tersebut, sebagai wujud penghargaan atas komitmen dan dukungannya terhadap program penyuluhan serta pertanian berkelanjutan di Kabupaten Kuningan, Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dianugerahi gelar “Bupati Peduli Penyuluh Pertanian dan Pertanian Berkelanjutan”.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua DPW PERHIPTANI Jawa Barat, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi beliau dalam memajukan sektor pertanian dan menguatkan peran strategis para penyuluh di wilayahnya.

Ditempat yang sama Menko Pangan Zulhas menyebutkan, penyuluh adalah pahlawan pertanian yang berjuang menjaga pangan bangsa.

“Rakyat kita, petaninya luar biasa. Hanya saja selama 29 tahun kita sibuk reformasi dan lupa pertanian. Baru pada masa Presiden Prabowo kita kembalikan fokus itu,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa swasembada pangan menjadi prioritas utama pemerintah. Hingga akhir April 2025, stok gabah kering panen (GKP) telah mencapai 1,5 juta ton. Pemerintah juga menargetkan tidak ada impor beras hingga akhir 2026.

“Tahun ini seluruh jaringan irigasi akan diperbaiki. Presiden juga memerintahkan pembangunan 15.000 gudang sementara untuk menampung jagung. Kita sedang bangun ekonomi desa—rakyat harus sehat dan sejahtera,” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Menko Pangan secara simbolis menyerahkan bantuan bibit dan pupuk kepada petani di sekitar Kebun Raya Kuningan (KRK). 

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si mengungkapkan persiapan Jambore telah dilakukan secara intensif sejak awal tahun, melibatkan lintas sektor, penyuluh dan petani.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh elemen pertanian di Kuningan terlibat aktif, dari kelompok tani, penyuluh, pelaku UMKM. Jambore ini bukan sekadar seremoni, tapi forum strategis berbagi inovasi dan praktik baik antar-daerah,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa momentum ini memperkuat semangat kolaborasi dan mempercepat adopsi teknologi di kalangan petani.

“Kami optimistis, semangat dari Jambore ini akan menjadi energi baru untuk mendorong pertanian Kuningan semakin maju, mandiri, dan modern,” ujarnya.(rdk)

Posting Komentar untuk "Kuningan Jadi Tuan Rumah Jambore Pertanian, 1.000 Penyuluh Berkumpul di KRK, Menko Pangan: Mereka Adalah Pahlawan "