Loading...

Makam Muhammad Hilman Herdiana Dibongkar, Ini Alasan Keluarga Tidak Mau Diotopsi

  

KUNINGAN(OKE)- Setelah pihak keluarga sempat menolak diotopsi dan langsung memakamkan jenazah Muhammad Hilman Herdiana (14) , ternyata pihak kepolisian melakukan pembongkaran makam pada Kamis (6/3/2025) siang.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Sebab, dengan cara otopsi akan diketahui dengan jelas faktor penyebab korban meregang nyawa.

Proses pembongkaran makam berlangsung dari pukul 14.00 WIB dan kelar pukul 16.30 WIB. Setelah beres, jenazah dibawa langsung ke RS Bhayangkara TK III Indramayu  yang terletak di Kecamatan Losarang.

"Saya ikut membongkar makam karena yang meninggal adalah ponakan saya. Bapaknya bernama Puhun dan ibunya sudah meninggal, korban anak bungsu," ujar Sajum paman korban kepada kuninganoke, usai pembongkaran makam, Senin sore.

Sajum  mengaku, pihak keluarga menolak otopsi karena tidak punya uang, terlebih dengan suasana duka sehingga awalnya mengikhlaskan apa yang terjadi. Namun, setelah ada permintaan dari pihak kepolisian pihak keluarga mengizinkan.

"Kan kalau oleh pihak kepolisian mah kita tidak perlu mengeluarkan uang. Dari informasi jenazah akan dikembalikan Jumat  pukul 04.00 shubuh," sebutnya.  

Sementara itu, wartawan yang meliput belum mendapatkan informasi lengkap dari pihak kepolisian, selain keterangan dari pihak polsek yang menyebutkan, kasus ini dalam penyelidikan.

Wartawan Pokja Polres sendiri banyak yang berada di Polres Kuningan karena ada beberapa saksi yang diduga dimintai keterangan terutama teman korban yang selama ini kerap bersama-sama membangunkan sahur.

Kuninganoke.com, sendiri mendapatkan kabar bahwa Muhammad Hilman Herdiana (14) siswa kelas 8 SMPN 1 Cigugur adalah korban perang sarung. Dan Hal ini tidak ditampik oleh paman korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, duka bukan hanya menyelimuti orang tua Muhammad Hilman Herdiana (14) warga Lingkungan Cikedung RT 09/03 Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan yang menemukan anaknya yang sudah tidak bernyawa di area pemakaman Caringin Kurung Kelurahan Cirendang Kamis (6/3/2025) dini hari pukul 03.00 WIB, tapi juga pihak SMPN 1 Cigugur tempat korban menuntut ilmu.

Insiden penemuan mayat di area makam menggegerkan warga setempat, terlebih korban ditemukan dengan kondisi luka lebam dibagian dada, muka dan keluar darah. Pada saat ditemukan korban menggunakan kemeja motif batik, jaket warna biru sera celana traning sekolah warna biru list kuning.

Meski banyak beredar Muhammad adalah diduga menjadi korban perang sarung. Namun, dari keterangan Lurah Cirendang Kuswara, korban dulunya mempunyai riwayat penyakit epilepsi.

"Dulu ketika SD mempunyai penyakit tersebut namun setelah SD tidak pernah kambuh," ujarnya.

Mengenai informasi penemuan mayat, ia mengaku baru mengetahuinya pada pukul 06.00 WIB ketika akan berangkat ke kantor. Dari informasi korban bersama rekan-rekannya kerap berkumpul di depan masjid sebelum berkeliling membangunkan warga sahur.

"Saya pribadi tidak mengetahui seperti apa kronologinya, tahu-tahu korban sudah ditemukan menjadi mayat diarea pemakaman," jelasnya.

Ia membenarkan ditubuh korban ada luka lebam dari bagian dada ke atas, tapi tidak diketahui penyebabnya apa karena sesuatu atau memang dari penyakitnya.

Dari keterangan pihak keluarga, korban sempat mempunyai penyakit epilepsi. Namun, semenjak SMP tidak pernah kambuh lagi," tandasnya.

Sementara itu, pihak keluarga tidak mau jenazah anaknya di otopsi. Mereka iklas menerima kejadian ini yang merupakan bagian dari takdir. 

Ditempat berbeda, Kapolsek Kuningan Kompol Bambang Poernomo kepada wartawan menyebutkan, kasus ini masih dalam penyelidikan, sehingga tidak bisa  memberikan keterangan sebelum beres penyelidikan

Meninggalnya Muhammad Hilman Herdiana (14) menjadi duka mendalam bagi Disdikbud Kuningan. Di Halam IG resmi Disdikbud ucapan belasungkawa disampaikan. .(rdk)

Posting Komentar untuk "Makam Muhammad Hilman Herdiana Dibongkar, Ini Alasan Keluarga Tidak Mau Diotopsi "