KUNINGAN (OKE)- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan menggelar Sosialisasi Pengembangan Desa B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) pada Selasa (11/3/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di empat desa di Kecamatan Nusaherang, yaitu Desa Nusaherang, Desa Ciasih, Desa Windusari, dan Desa Kertayuga.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan desa, sekaligus mendorong peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat setempat. Konsep B2SA sendiri mengedepankan konsumsi pangan yang tidak hanya beragam dan bergizi, tetapi juga seimbang serta aman bagi kesehatan. Dengan pola konsumsi ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi harian secara optimal dan mencegah masalah gizi, termasuk stunting dan kekurangan gizi.
Kepala Desa Nusaherang, Reno Suseno, mengapresiasi program yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan.
“Kami sangat berterima kasih karena Desa Nusaherang terpilih sebagai salah satu lokasi Program B2SA. Kami berharap program ini dapat bermanfaat dalam mencegah kekurangan gizi di desa kami,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menjelaskan bahwa secara nasional, kegiatan Pengembangan Desa B2SA hanya diadakan di 50 kabupaten/kota dengan total 809 desa. Di Jawa Barat, Kuningan menjadi salah satu dari empat kabupaten yang terpilih.
“Kabupaten Kuningan mendapatkan alokasi untuk 25 desa yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Cilimus, Lebakwangi, Ciawigebang, Nusaherang, dan Ciwaru,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Wahyu menegaskan bahwa Program B2SA memiliki peran penting dalam mencegah kekurangan gizi dan meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di Desa Nusaherang.
“Program B2SA ini sangat penting karena tidak hanya berfokus pada kecukupan pangan, tetapi juga bagaimana masyarakat mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi, dan aman. Dengan pola konsumsi yang baik, kita bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencegah permasalahan gizi,” jelasnya.
Sebagai bentuk penerapan B2SA dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat didorong untuk memanfaatkan potensi pangan lokal yang kaya akan gizi. Misalnya, mengganti konsumsi nasi dengan sumber karbohidrat alternatif seperti ubi, jagung, atau singkong, yang juga memiliki kandungan serat tinggi.
Selain itu, masyarakat diajarkan menyusun menu B2SA yang seimbang, seperti:
• Sumber karbohidrat: Nasi merah, singkong rebus, atau jagung
• Sumber protein: Ikan, tahu, tempe, atau telur
• Sumber vitamin dan mineral: Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, serta buah lokal seperti pisang dan pepaya
• Sumber lemak sehat: Kacang-kacangan atau minyak kelapa alami
“Kami berharap masyarakat mulai menerapkan pola makan B2SA dalam keluarga, misalnya dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran atau beternak ikan lele sebagai sumber protein. Diversifikasi pangan ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan keluarga, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada satu jenis makanan tertentu,” tambah Dr. Wahyu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Forkopimcam Kadugede, Kepala Bank Kuningan Cabang Kadugede, Kepala UPTD KPP Kadugede, Koordinator Penyuluh Kadugede, Penyuluh KPP Kadugede, Kepala Desa Nusaherang, PKK Desa Nusaherang, serta undangan lainnya.
Posting Komentar untuk "Diskatakan Gelar Sosialisasi Pegembangan Desa B2SA di Desa Ciasih"