Loading...

Curhat Dari Tanggal 10 Maret, Atlet Kuningan Baru Bisa Audiensi Dengan Bupati 16 Hari Kemudian, Mereka Minta Uang Pembinaan Dibayarkan

 


                             

KUNINGAN (OKE)- Setelah rama-ramai pada tanggal 10 Maret 2025 "menggruduk" akun medsos Bupati dan Wabup Kuningan terkait keluhan uang pembinaan yang belum dibayarkan oleh KONI Kuningan kepada para atlet, akhirnya mereka bisa beraudiensi dengan orang nomor satu di kota kuda pada Rabu (26/3/2025).

Perwakilan atlet yang didampingi oleh pengurus KONI itu menyampaikan semua keluhan kepada Bupati Kuningan H Dian Rachamat Yanuar MSi. Mereka menyebutkan, uang pembiaan belum dibayarkan selama total enam bulan atau tiga kali di tahun 2024 dan tiga kali diawal tahun 2025.

Para atlet juga menyampaikan menjelang event resmi seperti Porpov belum ada persiapan matang sehingga mereka berharap bupati bisa membantu permasalahan ini demi kebaikan para atelet dan juga kontingen Kuningan.

Adapun atlet yang hadir untuk adalah Agit Solihin peraih medali emas PON 2024 Aceh-Sumur, Yolanda  peraih Perak angkat berat PON 2024, Pahri cabor atletik PON 2024. Lalu, Rifky medali emas Porprov 2022 serta Muhammad Baskar medali emas Porprov 2023.

Para atlet yang masih berstatus pelajar juga mereka menyampaikan pendapatnya. Sedangkan dari pihak pengurus KONI tampak hadir, Aang Suganda MPd, Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi  Jaka Chaerul .

Kemudian, Wakil Ketua 11 Bidang Prestasi H Enay Sunaryo, Ketua Harian KONI Eva Nurafifah yang juga ketua  PASI Kuningan serta juga  pelatih atletik Ade.

"Atlet yang datang ini bukan atas nama KONI tapi inisiatif mereka yang ingin menyampaikan keluhan uang pembinaan mereka yakni 3 bulan terakhir 2024 dan tiga bulan pertama 2025 belum dibayarkan," ujarnya.

Kemudian, persiapan latihan untuk babak kualifikasi Porpov juga belum mendapatkan dukungan. Pihaknya dari PASI ingin menyelamatkan atlet-atlet potensial peraih emas, namun hingga kini belum ada persiapan apapun.

Agit Solihin mengungkapkan kekecewaan karena atlet kurang diperhatikan dan ia merasa olahraga di Kuningan tidak memiliki "orang tua" yang memperhatikan da, ini terbukti tidak ada kejelasan terkait pembinaan atlet dan mereka berlatih tanpa arahan yang jelas.

Mendapatkan keluhan dari para atlet Dian menyatakan kesiapannya untuk bertanggungjawab dan ia menegaskan olahraga menjadi barometer kemajuan daerah dan memahami pentingnya dukungan atlet.

"Kami meminta kepada KONI untuk menginventarisir kekuatan Kita. Lalu kebutuhan mendesak dan saya akan menanganinya. Saya juga akan melakukan konsolidasi dengan pihak provinsi," ujarnya.

Atas keluhan para atlet, Bupati saat itu langsung menginstruksikan  Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) untuk mencari solusi terbaik terkait pembinaan atlet. “Kami akan mengusahakan untuk segera mengambil keputusan, minimal 2 bulan bisa dibayarkan sebelum lebaran Idul Fitri 1446. Target kita di Porprov minimal bisa masuk 20 besar atau lebih baik lagi,” katanya.

Di akhir pertemuan, Dian menegaskan komitmennya terhadap dunia olahraga di Kuningan. “Saya akan terus berkoordinasi dengan semua pihak agar atlet dan pelatih dapat berlatih dengan tenang serta mencapai prestasi terbaik,” pungkasnya.

Sementara itu, Aan Suganda,  M.Pd  Wakil Ketua I yang membidangi Organisasi, menyampaikan, Alhamdulillah, dan terima kasih kepada Pak Bupati yang sudah memperhatikan para atlet yang sebelumnya menyampaikan keluhan kini sudah mendapatkan kepastian. Apalagi tadi sudah disampaikan bahwa, sebelum Lebaran akan dicairkan.

Posting Komentar untuk "Curhat Dari Tanggal 10 Maret, Atlet Kuningan Baru Bisa Audiensi Dengan Bupati 16 Hari Kemudian, Mereka Minta Uang Pembinaan Dibayarkan"