Loading...

Nikmati Kuningan di Malam Hari, Wisatawan Berkeliling Naik Bendi

                              

KUNINGAN (OKE)- Libur panjang membawa berkah bagi jasa  bendi (delman hias). Sebab, jumlah penumpang yang naik semakin banyak. 

Mereka adalah wisatawan dari luar daerah dan juga warga lokal Kuningan yang mengisi liburan dengan mengajak keluarga keliling kota kuda  di malam hari.

"Alhamdulillah adanya libur panjang memberikan dampak bagi kami, meski harus bergantian antre," ujar Dadi salah satu kusir bendi, Selasa (28/1/2025) malam.

                                 

Diterangkan, bendi dengan tampilan warna-warni membuat wisatawan tertarik untuk menjajalnya. Sekali putaran naik bendi dibandrol Rp15 ribu. Rata-rata satu bendi bisa menarik 6 penumpang dewasa.

Menurutnya, bendi merupakan delman hias yang dimodifikasi dengan berbagai tampilan. Kalau malam hari menggunakan lampu dan juga alunan musik sehingga si penumpang merasakan sensasi yang luar biasa.

"Kalau tidak dijadikan bendi,  delman akan gulung tikar karena kalah saing oleh grab motor. Sekarang pun yang siang hari mereka pun sama dihias agar penumpang lebih tertarik," ujar Dadi lagi.

Diterangkan, jumlah bendi yang ada di sekitaran kota adalah 45 bendi. Agar delman terlihat bagus mereka harus membeli aksesoris dengan harga jutaan hingga belasan juta.

"Saya juga beli Rp3 juta untuk keretanya, belum juga harga kudanya. Semua dihias dengan tampilan bagus agar menarik penumpang," sebutnya.



Bendi kata Dadi, merupakan penyelamat hidup bagi kusir delman.Sebab, kalau delman tidak dihias penumpang sudah tidak tertarik untuk dijadikan alat transportasi. Penumpang lebih memilih naik grab.

"Jangankan kita, mobil angkot pun sudah banyak yang gulung tikar. Kita bertahan karena menjadi bendi. Tidak tahu akan sampai kapan bertahan," ujarnya lagi.

Sementara itu dari pantauan kuninganoke, kebanyakan penumpang adalah keluarga yang membawa anaknya. Mereka mengaku keluarga merasakan sensasi luar biasa dengan menumpangi bendi.

"Di kota-kota besar kan sudah tidak ada delman, jadi ketika pulang ke Kuningan saya ajak anak untuk naik delman. Naik bendi menjadi hiburan murah meriah sambil menikmati Kuningan di malam hari" ujar Dani yang membawa keluarganya.

Sekadar informasi, keberadaanya bendi di Kuningan baru ada sekitar 2019. Kala itu hanya 10 delman. Ketika responnya bagus dari warga  maka mereka langsung mengikuti yang 10 delman sebelumnya. 

Untuk jumlah kocek yang dikeluarkan tergantung aksesoris dan juga lampu hiasnya. Namun bisa menghabiskan jutaan hingga belasan. Kebanyakan dari keterangan para kusir, aksesoris yang dipasang bertahap.      

Peru diketahui Kabupaten Kuningan dikenal sebagai kota kuda, sehingga binatang berkaki empat itu digunakan sebagai lambang daerah. Meski jumlah semakin berkurang kuda masih dijadikan alat transportasi.(rdk)

Posting Komentar untuk "Nikmati Kuningan di Malam Hari, Wisatawan Berkeliling Naik Bendi"