Loading...

Manajemen Tiba-tiba Mengganti Dua Pengurus Pesik Kuningan, Apakah Ada Perpecahan?




KUNINGAN (OKE)- Kabar tidak sedap datang dari Pesik Kuningan, dimana Manajemen Pesik Kuningan tiba-tiba mengganti dua pengurus. Mereka yang diganti adalah Manajer Pesik Dr Deni Hamdani MSi dan Sekum Pesik yang juga Panpel Liga 4 Seri1 Jabar Grup C dan babak 8 besar Dading Fajarudin.

Pergantian dua pejabat Kuningan itu mengagetkan para penggemar sepakbola di kota kuda. Mereka menganggap di tubuh Pesik kini terjadi dis harmonisasi pasca tim kebanggaan kota kuda itu diambil alih PT,  seolah manajemen dari Jakarta kini yang "memiliki " padahal Pesik adalah milik warga Kuningan.

Ketua Pesik Kuningan Abdul Haris SH membenarkan adanya pergantian dua pengurus itu dan pihaknya tidak ikut campur mengenai keputusan manajemen terkait pemberhentian keduanya.

"Pergantian manajer dan sekum dilakukan sebelum leg kedua semi final antara Persipu dan Pesik Kuningan. Sebelumnya digelar rapat terutama terkait laporan keuangan yang digunakan Pesik selama menjadi tuan rumah Grup C dan babak 8 besar," ujar Haris.

Mengenai penggantinya, Haris menyebutkan, kemungkinan A Taufik Rohaman yang kini menjabat Pj Sekda Kuningan. Opik dinilai berpengalaman karena pernah menjadi Manajer Pesik saat Bupati Kuningan dijabat H Aang Hamid Suganda.

Terpisah, Manajer Pesik Deni Hamdani ketika dikonfirmasi, mengaku masih tetap di Pesik Kuningan meski tidak menjabat lagi sebagai manajer. Pergantian dilakukan karena Pesik fokus naik kasta.   

"Saya masih di Pesik, untuk manajer ada pergantian karena harus ada percepatan keputusan . Sebab,  mengahadapi putaran Liga 4 Nasional yang kita targetkan naik ke liga 3," tandas Deni yang merupakan Sekretaris DPRD Kuningan itu, Kamis (23/1/2025).

Sementara, Sekum (Panpel) Dading membenarkan dirinya sudah tidak di Pesik Kuningan karena ia ingin fokus sebagai ASN di Disporapar Kuningan. Apa yang diambil adalah sebuah pilihan.

"Ya  saya tidak di Pesik lagi. Saya back to kantor, mungkin ini pilihan, fokus ke pekerjaan saya sebagai abdi negara, waktunya semakin  sibuk di kantornya. Insya Allah akan tetap mendukung dengan  sepenuh hati dan do'a terbaik ," ujarnya.

Dading mengaku merasa bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan sejarah pesik menuju pentas nasional. Semoga pesik Kuningan menggapai mimpinya berlaga di kasta tertinggi Liga 1 Indonesia.

Dari kabar yang masuk kuninganoke, ternyata bukan hanya Manajer dan Sekum, tapi pengurus yang lain pun akan angkat kaki. Hal ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggiat sepakbola Kuningan.

"Saya selaku penggiat sepakbolanya, saya menyarankan meski saat ini Pesik dikelola oleh sebuah PT, namun jangan melupakan asal muasal Pesik yang dulunya dibiaya APBD dan menjadi kebanggaan warga Kuningan,"   ujarnya yang meminta namanya dirahasiakan demi kebaikan semua pihak.

Agar Pesik maju kata dia, harus dirangkul semua pihak, baik legenda, penggiat bola, wartawan dan semua pihak. Hal ini dilakukan oleh klub-klub besar yang ingin naik kasta.

Sekadar informasi, meski secara prestasi Pesik musim ini luar biasa dengan  dibuktikan dengan tembus ke babak semi final. Namun, secara publikasi minim pemberitaan yang dilakukan oleh media yang ada di kota kuda.

Hal ini tidak terlepas dari komunikasi yang dilakukan pihak panpel dan media minim.Wartawan mendapatkan pengalaman yang tidak mengenakan ketika akan meliput dan hal ini yang membuat mereka enggan datang ke stadion atau mempublikasi pertandingan Pesik.

Suporter juga sempat menyoroti terkait tidak adanya transparansi dari Panpel mengenai pendapatan dari tiket penjualan. Padahal di tempat lain informasi ini di publikasikan secara terbuka. 

Mengenai hal ini sempat suporter akan melakukan aksi. Namun, ternyata tidak terjadi setelah ada pertemuan kedua belah pihak.   

 Untuk tiket Pesik di tribun pun sempat menjadi sorotan warga Kuningan. Mereka meminta tiket dijual semurah mungkin terutama untuk kalangan pelajar. Dengan tiket terjangkau maka kecintaan ke Pesik semakin tumbuh. (rdk)



Posting Komentar untuk "Manajemen Tiba-tiba Mengganti Dua Pengurus Pesik Kuningan, Apakah Ada Perpecahan?"