KUNINGAN (OKE)- Kasus akhiri hidup di Kabupaten Kuningan kembali terjadi. Kali lokasinya ada di Blok Bulak Rangru Dusun Senen Desa Cipakem Kecamatan Maleber. Korban yang bernama Sarkim berusia 73 tahun.
Korban melakukan aksi nekad itu pada Rabu (29/1/2025) pagi ketika anaknya angkatnya tidak ada di rumah atau tengah ke sawah. Sarkim ditemukan oleh tetangganya yang melihat korban sudah mengakhiri hidup di pintu dapur rumahnya.
Tetangganya yang melihat dari kejauhan langsung sok dan melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa. Dari informasi diperoleh kabar kalau korban selama ini mengalami depresi karena mengalami sakit komplikasi.
"Sakitnya sudah lama sehingga korban sudah tidak kuat lagi. Kami turut berduka. Semoga almarhum ditepatkan ditempat terbaik," ujar Sekdes Cipakem Armansyah.
Almarhum selama ini tinggal bersama anak angkatnya dan tinggal berdua. Korban melakukan aksinya ketika anaknya pergi ke sawah.
Sekadar informasi kasus ini merupakan kasus ke empat. Sebelumnya sudah terjadi tiga kali Korbannya semua berjenis kelamin laki-laki termasuk yang terbaru warga Lingkungan Kliwon RT 014/001 Kelurahan Cijoho Kecamatan Kuningan.
Insiden akhiri hidup terjadi pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. Koban bernama Gilang Putra Perdana yang jasadnya ditemukan oleh ibunya bernama Iis Ismayana sudah tergantung di tralis besi jendela.
Ibu korban yang terlihat shock langsung memberitahu adiknya yang juga paman korban. Pada saat ditemukan kondisi mayat sudah kaku, kemungkinan besar korban melakukan aksi nekadnya beberapa jam sebelum ditemukan.
Insiden ini sangat menggegerkan warga setempat dan tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga korban. Dengan kejadian ini sudah tiga kali kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Kuningan.
Pihak keluarga korban sendiri menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah pasca jenazah dievakuasi oleh apa pihak terkait. Mereka ikhlas dengan kepergian anak yang dicintainya dan menerima takdir yang terjadi.
Terpisah, Kapolsek Kuningan AKP Bambang Poernomo membenarkan adanya insiden tersebut. Pihaknya mendapatkan laporan dari RT setempat yang datang ke Mapolsek Kuningan.
Sebelumnya, insiden kasus akhiri hidup di Kabupaten Kuningan kembali terjadi. Kali ini TKP-nya di Lingkungan Pasapen RT 7/5 Kelurahan /Kecamatan Kuningan. Kejadian terjadi Kamis (9/1/2025) sebelum magrib.
Korban bernama Agus S (54) yang beralamat di Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan. Korban di tempat tersebut ternyata mengontrak dan insiden ini diketahui oleh anak ketika pulang kerja.
Sontak saja insiden ini menggegerkan warga setempat karena mereka tidak menyangka Agus bakal melakukan aksi nekad mengakhiri diri degan cara gantung diri.
Hingga berita ini ditulis tidak diketahui pasti penyebab Agus meninggal karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Dari keterangan Pak RT Ridwan Suroso, korban mengontrak di tempat tersebut. Namun, sayangnya tidak ada laporan ke pihak RT. Pak Ridwan sendiri begitu mengetahui ada insiden ini sangat kaget," ujar Kasi Kesra Kelurahan Kuningan Asep Kamaludin.
Dengan adanya kejadian ini maka dalam kurun waktu kurang dari seminggu sudah ada dua kasus akhiri hidup di Kabupaten Kuningan. Sebelumnya terjadi Desa/Kecamatan Ciawigebang,
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus akhiri hidup di Kabupaten Kuningan kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah Tarmidi (56) warga Dusun Puhun Rt 003/RW 004 Desa/Kecamatan Ciawigebang.
Insiden yang menggegerkan warga di wilayah Kuningan timur itu terjadi pada Selasa (7/1/2025) pukul 09.00 WIB. Korban nekad mengakhiri hidup dengan menggunakan tali tambang hijau di kamar mandi.
Aksi nekad korban dipicu oleh depresi karena menderita sakit yang sudah cukup lama, tapi tidak kunjung sembuh. Pertama kali yang menemukan korban tergantung adalah istrinya.
Pada saat itu, Neneng istri korban mendengar ember jatuh dari kamar mandi. Karena penasaran Neneng bergegas ke kamar mandi.
Begitu pintu WC dibuka ia kaget bukan kepalang karena suaminya sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali tambang.
Neneng pun langsung berteriak histeris dan meminta pertolongan kepada tetangga agar suaminya diturunkan dan tali tambang dilepas. Namun, sayangnya upaya itu tidak berhasil karena korban sudah meninggal.
"Penyebab korban melakukan aksi nekad karena depresi. Korban sudah lama mengalami sakit dan sering cuci darah," ujar Danramil 1509/Ciawigebang Kapten Cba Sunardi, kepada wartawan Selasa (7/1/2025).
Sunardi membenarkan, istri korban yang pertama kali mengetahui kejadian itu dan memberitahu kepada tetangga. Pelaku menggunakan tali tambang hijau untuk melakukan aksinya.
Pihak Polsek Ciawigebang sendiri langsung ke TKP pasca ada laporan dari. Meski sudah berupaya menurunkan korban dari atap kamar mandi dan juga membuka tali tambang
Untuk memastikan kematian korban, tim medis dari Puskesmas Ciawigebang dan Inafis Polres Kuningan melakukan pemeriksaan. Adapun hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh Tarmidi..(rdk)
Rincian Kasus akhiri hidup di Kuningan
Tahun 2017 9 Kasus
Tahun 2018 8 Kasus
Tahun 2019 4 Kasus
Tahun 2020 9 Kasus
Tahun 2021 15 Kasus
Tahun 2022 12 Kasus
Tahun 2023 3 Kasus
Tahun 2024 6 Kasus
Tahun 2025 4 Kasus
Posting Komentar untuk "Kasus Akhiri Hidup Terjadi lagi di Kabupaten Kuningan, Keempat Selama Bulan Januari dan Semua Laki-laki "