Loading...

Warga Palutungan Curhat ke Anggota DPR RI, Wilayahnya Ingin Dimekarkan Jadi Desa, Kemudian Bahas Masalah Parkir Hingga Kohe

 

KUNINGAN (OKE)- Kunjungan Reses anggota DPR RI Dapil Jabar X H Rokhmat Ardiyan di Kabupaten Kuningan dimanfaatkan oleh warga untuk menyampaikan berbagai permasalahan dan keinginan.

H Ardiyan yang kini duduk di Komisi XII itu dalam dua hari melakukan reses. Pada hari pertama reses di empat titik. Sedangkan pada Jumat (13/12/2024) reses dengan warga Dusun Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur di Arunika.

Pada acara reses yang dihadiri puluhan warga itu dimanfaatkan oleh warga setempat untuk curhat masalah mereka. Salah sat  hal yang menarik adalah inginnya warga Dusun Palutungan memisahkan diri Desa Cisantana.

Mereka  menganggap desa yang berada diketinggian 1.200 mdpl itu sudah layak menjadi sebuah desa dan tinggal pemerintah menyetujui  saja. Keinginan ini banyak didukung warga dan mereka berharap H Ardiyan bisa mewujudkannya.

Bukan masalah itu saja, warga juga melalui tokoh masyarakat ingin memiliki  lahan parkir di sarana tempat ibadah. Sebab selama ini warga dari luar yang  ingin ibadah sulit karena tidak ada tempat parkir.

"Alhamdulillah kalau masjid sudah ada yang belum ada adalah lahan parkir. Sebenarnya ada tanah yang dijual milik Pak Kades tapi minta 1 bata Rp15 juta dan luasnya ada 40 bata. Semoga Pak Haji bisa mewujudkan keinginan warga" ujar salah satu warga bernama Ewo.

Bukan masalah itu saja , masalah sampah dan kotoran hewan pun dibahas. Endun salah satu warga berharap masalah ini menjadi perhatian serius. Agar suatu saat tidak menjadi masalah besar.

                                      

Mendengar banyak pertanyaan  suami dari Hj Dian itu sangat merasa senang. Sebab, kunjungan reses ini bagian dari untuk menyerap aspirasi yang nanti disampaikan ke fraksi dan ditindaklanjuti. 

"Kalau jadi misah tentu akan  jadi desa kaya karena PAD banyak. Tapi untuk mewujudkan hal ini tidak mudah karena harus ada kajian, tapi keinginan ini akan menjadi perhatian," ujar pria yang dikenal sebagai Bos Puspita Grup itu.

Ardiyan yang merupakan Anggota Fraksi Gerindra itu juga menjawab masalah keinginan warga untuk lahan parkir di tempat ibadah. Ia yakin hal ini pasti ada jalan dan warga tinggal berdoa kepada Allah  dan yakin keinginan warga akan tercapai.

  

"Semoga kita doakan pemilik tanah tersentuh hatinya. Saya tau bagaiman kondisinya," ujarnya.

Sementara masalah sampah wisata dan kohe, Ardiyan menjawab dengan memberi contoh yang dilakukan oleh Arunika Belum lema ini Arunika mendapatkan penghargaan dari CNN  sebagai restoran terbaik di Jabar dalam pengelolaan sampah.  

"Kami punya Ipal dibawah, dan sampah pun bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya magot untuk digunakan untuk pakan burung dan  ayam. Semoga restoran yang lain terinspirasi," ujarnya.

Mengenai sampah di Kabupaten Kuningan dalam sehari mencapai 480 ton. Sehari yang bisa diangkut 200 ton. Sisanya ada yang dibakar dan lainnya. Untuk masalah sampah di Kuningan adalah angkutannya yang terbatas.   

Diterangkan, dari 40 armada hanya 21 yang layak dan sisanya rusak. Kemarin pihaknya meminta kepada menteri untuk sarananya. Sebab, TPA Ciniru yang luasnya 5 Ha dan berdiri tahun 2005 sampahnya terus menggunung dan bahkan membahayakan warga.

"Saya minta dibuatkan tempat pembuangan sampah terpadu dan dari kabar tengah dicarikan daerah  Luragung  dan juga dibeberapa tempat lainnya Selain masalah tempat juga masalah peremajaan kendaraan pengangkut sampah," ujarnya.

Pada kesempatan itu Ardiyan juga menyerahkan bantuan Rp10 juta. Dana ini diharapkan digunakan untuk membeli bak-bak sampah. Bak sampah ada tiga  organik, non organic, dan sampah B 3 (bahan berbahaya beracun).

"Saya memikirkan jangan sampai sampah-sampah terbawa air dan merugikan yang dibawah," sebutnya.

Selanjutnya masalah Kohe alias kotoran hewan (dari ternak sapi). Masalah ini sudah disampaikan kepada Dirjen dan pihaknya akan menagihnya janji kepada Dirjen agar masalah kelar.

Pada kesempatan itu, wakil rakyat Dapil X itu mengaku, selama reses masalah guru honor menjadi perhatian serius, karena banyak yang curhat bekerja belasan tahun tapi honor masih Rp100 ribu dan ini situasi yang memprihatinkan.

"Masalah ini juga menjadi perhatian Pak Presiden. Kemudian bagi warga Kuningan yang belum rumahnya dipasang aliran listrik, segera lapor dan nanti akan dipasangkan secara gratis," pungkasnya.(rdk) 

Posting Komentar untuk "Warga Palutungan Curhat ke Anggota DPR RI, Wilayahnya Ingin Dimekarkan Jadi Desa, Kemudian Bahas Masalah Parkir Hingga Kohe"