KUNINGAN (OKE)- Banyak warga Kuningan yang bertanya faktor apa yang membuat Supriatna atau dikenal juga sebagai Agus mengalami gangguan jiwa. Seperti diketahui pelaku pada Senin (16/12/2024) membunuh ibu kandung.
Di dekat jasad korban ditemukan ulekan yang terlihat patah bagian pinggir serta pisau dapur. Diduga dengan benda itu pelaku menghabisi orang yang telah melahirkanya.
Pelaku yang berusia 36 tahun dan tinggal bersama ibunya di Dusun Senen Rt 9/3 Desa Cipakem Kecamatan Maleber itu sudah mengalami ganguan jiwa sejak remaja. Menurut kabar korban mengalami gangguan jiwa karena ingin menguasai ilmu kebatinan. Namun, sayang gagal sehingga seperti itu.
"Dari kabar yang sama terima ia ingin ngilmu tapi teu kataekan, akibatnya jadi stres," ujar Sekdes Armansyah yang berbicara campur dengan bahasa Sunda.
Anak bungsu dari tiga bersaudara selama ini selalu bergaul dengan masyarakat. Pada saat berbicara ngomongnya selalu ketinggian, sehingga banyak yang menyimpulkan ia gagal ngilmu.
Selama ini orang tuanya dan Pemdes Cipakem tidak tinggal diam membantu proses pengobatan. Ia sering dibawa ke RS yang di Plumbon, bahkan karena dianggap berhasil oleh pihak RS dirujuk ke RS Permata Kuningan.
"Hingga saat ini pun korban masih dalam pengobatan dan selalu dibantu dari pihak Puskesmas. Kami disini juga ikut memantau perkembanganya. Pada saat kejadian memang diluar dugaan korban nekad. Awalnya sempat terdengar cekcok," ujar sekdes lagi.
Ia berharap kejadian ini menjadi terakhir kali di Cipakem. Sebab, membuat warga setempat trauma. Suami korban sendiri yang bernama Ewo sudah meninggal. Sedangkan kedua kakanya sudah berumah tangga.
Sekadar infromasi,
KUNINGAN (OKE)- Warga Dusun Senen Desa Cipakem Kecamatan Maleber Senin (16/12/2024) pagi dikejutkan dengan ditemukannya mayat seorang perempuan bernama Idah Caski (60). Ternyata istri dari Ewo itu dibantai oleh anaknya yang bernama Supriatna (36) atau Agus Suprtiana.
Supriatna sendiri selama ini dikenal mengalami ganguan jiwa dan tinggal bersama ibunya. Sedangkan ayahnya Ewo sudah lama meninggal.
Dari informasi yang dihimpun kuninganoke.com, kejadian bermula dari Senin pagi sekitar pukul 05.30 WIB ketika ibu dan anak cekcok karena mengetahui pelaku selalu mengamuk warga datang ke rumah korban.
Mereka tidak berani sendiri tapi banyakan karena takut terjadi apa-apa. Pas warga akan masuk rumah ternyata pintu dikunci dari dalam. Pelaku sendiri akhirnya keluar dengan berlumuran darah.
Warga sendiri langsung memborgolnya dan membawa ke balai desa untuk mengamankan. Meski begitu pelaku terlihat tidak ada penyesalan karena memang mengalami stres.
Pelaku malah ketika di foto oleh warga mengacungkan salam metal sambil merokok. Warga yang penasaran mengumpul di rumah korban dan balai desa. Insiden ini menggegerkan Kuningan.
Melihat kejadian itu warga bergegas masuk ke rumah dan ditemukan ibunya sudah tergeletak dengan berlumuran darah. Sontak saja warga langsung memeriksa ternyata nyawa sudah tidak ada alias meninggal.
"Disamping jenazah korban ada cobek (coet), diduga kuat korban dibunuh dengan cara dipukul" ujar Sekdes Cipakem Armansyah, Senin pukul 11.00 WIB.
Pelaku adalah anak ketiga dan selama ini memang mengalami gangguan jiwa dan selalu berbicara melantur. Korban dan pelaku tinggal bersama dan pelaku sendiri belum menikah karena mengalami stres sejak remaja.
Armansyah mengaku, insiden ini membuat warga shock karena tidak menyangka sama sekali. Pihak desa sendiri berduka atas kepergian Caski secara tragis.(rdk)
Warga Dusun Senen Desa Cipakem Kecamatan Maleber Senin (16/12/2024) pagi dikejutkan dengan ditemukannya mayat seorang perempuan bernama Idah Caski (60). Ternyata istri dari Ewo itu dibantai oleh anaknya yang bernama Supriatna (36) atau Agus Suprtiana.
Supriatna sendiri selama ini dikenal mengalami ganguan jiwa dan tinggal bersama ibunya. Sedangkan ayahnya Ewo sudah lama meninggal.
Dari informasi yang dihimpun kuninganoke.com, kejadian bermula dari Senin pagi sekitar pukul 05.30 WIB ketika ibu dan anak cekcok karena mengetahui pelaku selalu mengamuk warga datang ke rumah korban.
Mereka tidak berani sendiri tapi banyakan karena takut terjadi apa-apa. Pas warga akan masuk rumah ternyata pintu dikunci dari dalam. Pelaku sendiri akhirnya keluar dengan berlumuran darah.
Warga sendiri langsung memborgolnya dan membawa ke balai desa untuk mengamankan. Meski begitu pelaku terlihat tidak ada penyesalan karena memang mengalami stres.
Pelaku malah ketika di foto oleh warga mengacungkan salam metal sambil merokok. Warga yang penasaran mengumpul di rumah korban dan balai desa. Insiden ini menggegerkan Kuningan.
Melihat kejadian itu warga bergegas masuk ke rumah dan ditemukan ibunya sudah tergeletak dengan berlumuran darah. Sontak saja warga langsung memeriksa ternyata nyawa sudah tidak ada alias meninggal.
"Disamping jenazah korban ada cobek (coet), diduga kuat korban dibunuh dengan cara dipukul" ujar Sekdes Cipakem Armansyah, Senin pukul 11.00 WIB.
Pelaku adalah anak ketiga dan selama ini memang mengalami gangguan jiwa dan selalu berbicara melantur. Korban dan pelaku tinggal bersama dan pelaku sendiri belum menikah karena mengalami stres sejak remaja.
Armansyah mengaku, insiden ini membuat warga shock karena tidak menyangka sama sekali. Pihak desa sendiri berduka atas kepergian Caski secara tragis.(rdk)
Posting Komentar untuk "Ini Dugaan yang Membuat Supriatna Alami Gangguan Jiwa, Selama Ini Rutin Dilakukan Pengobatan"