Loading...

Reaksi Warga Kuningan Ketika Iip Hidajat Dicopot Dari Jabatan Pj Bupati, Sebut Orang Jahat ke Pihak yang Minta Diganti Hingga Ancam Tidak Akan Memilih di Pilkada

 


KUNINGAN (OKE)- Reaksi warga Kuningan yang mengetahui Iip Hidajat dicopot dari jabatan sebagai Pj Bupati Kuningan beragam. Banyak yang menyayangkan dihentikan karena kinerja bagus'.

Mereka menganggap ada perubahan meski dipimpin oleh Pj Bupati dalam waktu singkat. 

Di pihak yang kontra pencopotan dinilai wajar karena banyak hal yang dilakukan oleh Pj menimbulkan kekisruhan, dimana mulai perpindahan PKL ke Puspa Siliwangi, open bidding Sekda hingga keberangkatan istrinya ke Paris untuk promosi batik Kuningan  dinilai tidak sesuai dengan kondisi Kuningan saat ini.

Kuninganoke,com sendiri dan memantau terutama dari medsos, banyak yang kecewa dengan diberhentikan Iip yang masa tugasnya kurang dari dua bulan lagi. Padahal bagi mereka Iip bagus memimpin Kuningan.

"Pileuleuyan Pa Pj, jarahat urang Kuningan hatur nuhun kana baktos na jang Kuningan" sebut  akun pasirbeuti di akun Ig Kuningan Oke.

Menurutnya, terasa sekali perubahan yang dilakukan oleh Iip untuk Kuningan. Meski untuk Kecamatan Hantara sebagai tempat tinggalnya tidak banyak berubah. Namu, setidaknya untuk wilayah kota di tata dan tidak kumuh lagi.

Sementara itu, akun bernama Dewi.fi mengancam tidak akan memilih calon bupati dari partai yang mengusulkan pemberhentian Iip ke mendagri. Hal ini setelah beredar salinan surat di masyarakat luas.   

Dari pantauan Kuningan Oke pasca surat laporan kinerja Pj Bupati dan meminta di copot yang ditandatangi oleh tiga petinggi partai yakni Gerindra, Golkar dan Nasdem , situasi Kuningan menjadi heboh.    

Seperti diberitakan pada Kamis malam,informasi mengenai pergantian Pj Bupati Kuningan ternyata benar. 

Iip Hidajat sendiri setelah mendapatkan kepastian dirinya dicopot langsung menggelar rapat dengan para pejabat di lingkup Pemkab Kuningan.

Usai rapat yang beres Kamis (31/10/2024) kepada wartawan Iip mengaku, sebagai manusia ia kaget dengan adanya tiba-tiba pergantian dirinya. Namun, karena sebagai PNS/ASN yang harus menerima dan ini sudah ketentuan.

"Tolong kalimatnya jangan bicara diberhentikan atau dicopot yah. Saya ini PNS," ujarnya.

Diterangkan, tadi jam 11.00 ia  mendapat laporan dari Asda 1 yang juga sudah lapor kepada Sekda, dimana Asda 1 mendapat tugas untuk ikut  zoom meeting karena ada rencana pelantikan pejabat Bupati Ciamis dan  Kuningan. 

Sebagai Pj Iip meminta untuk ditindaklanjuti. Kemudian pukul 13.30 WIB  ia mendapatkan kepastian dari Karo Pem Otda Jabar bahwa dipastikan per 1 November akan juga dilantik Pejabat Bupati Kabupaten Kuningan.

Iip mengaku tidak menanyakan kalau SK pertama sebagai Pj  sampai 4 Desember.

"Dulu juga diperintahkan oleh pemerintah pusat sekarang begitu, jadi  ya sudah ikuti aja. Saya sebagai ASN Samina wa athona , yakni tunduk dan patuh pada ketentuan yang berlaku," tandasnya.

Dikatakan, setelah ada kepastian maka digelar rapat terakhir  untuk struktural. Dalam Rakor ada  beberapa hal diamanatkan karena dalam 1 tahun ini sudah menyiapkan termasuk yang sekarang belum terselesaikan adalah pemindahan gedung Setda.

"Kenapa pemindahan Setda itu harus dilakukan karena memang ini tata kelola pemerintahan. Saya hormat  dan salut kepada Pak H Aang sudah berpikir bagaimana punya kantor Setda. Maka  2012 dibangun," tandasnya.

Setelah dibangun 2012, 5 tahun kemudian ada riview dari BPK bahwa KDP atau kontruksi dalam pengerjaan. Harusnya 5 tahun kemudian 2023 dievaluasi lagi atau direview lagi. Tapi dirinya sebagai Pj Bupati Kuningan memastikan pihaknya akan segera memindahkan. 

"Dan kami lakukan sehingga tahun ini kita bangun Insya Allah November ini kita segera pindah. Makanya 10 November saya minta ke protokol nanti upacaranya di sana aja biar TNI, Polri, siswa dan siapa saja tahun  bahwa itu sudah siap untuk dihuni," ucapnya lagi.

Kemudian 21 November  adzan bersama dan pindah ke sana. Kenapa harus pindah ke sana, karena kalau tidak nanti bisa terjadi riview lagi yang tadinya KDP bisa jadi mangkrak.  Nah kalau mangkrak ini akan berdampak kepada hukum, terjadi kerugian negara.

"Saya tidak mau terjadi di teman-teman apa ASN akhirnya harus berurusan dengan hukum, makanya kalau urusan itu selesai yah selesai. Sama halnya ketika Kuningan Caang harus 2024 diselesaikan, maka  kita selesaikan."

Lebih lanjut kata Iip terkait  Open Bidding Sekda karena Pj Sekda itu akan berakhir 9 Februari 2025, kalau 9 Februari tidak ada Pj Sekda atau Sekda defenitif,  maka konsekuensinya pembangunan kemungkinan terganggu.

Kenapa bisa seperti itu,  karena sekda itu sebagai Ketua TPD,sebagai Admin di SIPD, Ketua BPBD, Baperjakat, jadi yang melekat itu akhirnya kasihan nanti bupati terpilih tidak bisa apa-apa. Ini berbahaya. Hal ini lebih kearah tata kelola pemerintahan.

Pada kesempatan ada wartawan yang bertanya karena hanya 11 bulan tidak sampai tuntas, apakah akan menggugat ke PTUN,  Iip mengaku sudah merasakan menjadi Pj bupati pun sangat bersyukur.(rdk)


Posting Komentar untuk "Reaksi Warga Kuningan Ketika Iip Hidajat Dicopot Dari Jabatan Pj Bupati, Sebut Orang Jahat ke Pihak yang Minta Diganti Hingga Ancam Tidak Akan Memilih di Pilkada"