Ilustrasi |
Ibu korban bernama Titin meminta tetangganya untuk mengecek anaknya takut belum makan. Pasalnya, korban pada saat itu tengah sakit. Ketika dicek ternyata korban sudah meninggal karena gantung diri.
Insiden ini terjadi pada Selasa siang dan kabar terbaru adalah korban merupakan karyawan PAM Tirta Kamuning atau perusahana air minum. Korban sendiri sehari sebelumnya masih bekerja.
Dengan kejadian baru ini maka total sudah 2 kasus atau 62 sejak tahun 2017. Kasus bunuh diri baik dengan cara gantung diri ataupun melukai dengan menggunakan sajam, di Kabupaten Kuningan semakin marak.
Dari catatan kuninganoke.com hingga tahun 2024 sudah ada 63 kasus.Sedangkan pada tahun 2023 haya ada tiga kasus. Namun, ketika menengok ke belakang kasus terbilang banyak.
Sementara kasus gantung diri yang terjadi sejak 2017-2019 adalah 21 kasus. Adapun rinciannya adalah 2017 sebanyak 9 kasus, 2018 adalah 8 kasus, 2019 total ada empat kasus. Sedangkan pada tahun 2020 jumlahnya 9 orang.
Selanjutnya pada 2021 meningkat tajam dengan 15 kasus, untuk 2022 ada 12 kejadian. Lalu, tahun 2023 ada 3 orang dan tahun 2024 sudah ada tiga orang. Tentu dengan tingginya kasus ini diharapkan semua sadar dan waspada terhadap keluarganya.
Rincian Kasus Gantung Diri di Kuningan dan Bunuh Diri
Tahun 2017 9 Kasus
Tahun 2018 8 Kasus
Tahun 2019 4 Kasus
Tahun 2020 9 Kasus
Tahun 2021 15 Kasus
Tahun 2022 12 Kasus
Tahun 2023 3 Kasus
Tahun 2024 3 Kasus
Posting Komentar untuk "Sejak Tahun 2017 Sudah Ada 63 Warga Kuningan Meninggal Gegara Gandir"