Loading...

Penulisan Ucapan Hari Jadi Kuningan Banyak yang Salah, Penggiat Sejarah: Sepertinya Perdanya Tidak Disosialisasikan Dengan Baik

KUNINGAN (OKE)- 1 September ditetapkan sebagai Hari Jadi Kuningan oleh Pemkab Kuningan. Penetapan ini merujuk kepada titimangsa Suranggajaya ditetapkan sebagai Adipati Kuningan pada usia 17 tahun oleh Sunan Gunungjati pada tanggal 1 September 1498.

Diangkatnya Sang Adipati Kuningan sebagai pemimpin daerah Kuningan menjadi tonggak sejarah yang tidak akan pernah dilupakan. Sang Adipati Kuningan sendiri sebenarnya anak dari Ki Gedeng Luragung


Ada yang Mempermasalahkan Hari Jadi Kuningan, Pemerhati Sejarah: Cari Panggung!

Oleh Sunan Gunungjati diangkat menjadi anak setelah sang istri Ong Tien yang baru melahirkan. Namun sang anak meninggal. 

Diangkatnya Suranggajaya sebagai obat pelipur lara bagi sang istri. Diversi lain yang dilahirkan Ong Tien ( Nyimas Rara Sumanding) bukan anak tapi  bokor yang terbuat dari logam Kuningan.

Bokor itulah kelak menjadi maskot dari Kabupaten Kuningan, selain tentu kuda Kuningan. 

Ketika dipimpin Suranggajaya, Kuningan sudah memeluk agama Islam dan diperkirakan Islam masuk sekitar 1450. 

Diperkirakan Sang Adipati Kuningan memimpin Kuningan selama 100 tahun atau dari abad 15 hingga 16.

Dar informasi yang dihimpun dari berbagai sumber ditetapkan Kuningan sebagai kabupaten oleh Belanda sudah dilakukan  sejak tahun 1819 atau tepat 5 Januari bersama lima daerah lain yakni Cirebon,Maja,Bengawan,Wetan, dan Galuh. Merujuk kepada Peraturan No 23 tahun 1819.

Dari pengamatan kuninganoke.com, pada tiap 1 September, banyak pihak yang salah dalam penulisan atau pengucapan ketika menyebuktan Hari Jadi Kuningan. Seharusnya adalah Selamat Hari Jadi ke-526 Kuningan.

Fakta di lapangan banyak yang menyebutkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke-526 atau Selamat Hari Jadi Kota Kuningan ke-526. Meski sepintas sama tapi tentu makannya yang berbeda.

Ironisnya yang melakukan kesalahan itu bukan masyarakat  tapi para pejabat yang tentunya harus paham dengan sejarah Kuningan. Mereka dengan bangga memposting di medsos, padahal jelas-jelas salah.

Menyoroti masalah ini pemerhati sejarah Kuningan N,Ding Masku menilai Perda tentang Hari Jadi Kuningan kurang disosialisasikan kepada masyarakat oleh Pemkab Kuningan, sehingga menjadi PR.

"Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah, karena titimangsa Hari Jadi Kuningan mengacu kepada Penobatan Suranggajaya menjadi Adipati Kuningan," ujar N,Ding, Minggu (1/9/2024).




Posting Komentar untuk "Penulisan Ucapan Hari Jadi Kuningan Banyak yang Salah, Penggiat Sejarah: Sepertinya Perdanya Tidak Disosialisasikan Dengan Baik "