KUNINGAN (OKE)-Pemerintah Kabupaten Kuningan jalin kemitraan strategis dengan Bogor Nature Indonesia untuk pengembangan bioprospeksi di Taman Nasional Gunung Ciremai. Kerja sama ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati serta sumber daya alam di kawasan konservasi.
Taman Nasional Gunung Ciremai, yang terletak di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, merupakan salah satu kawasan konservasi terpenting di Jawa Barat.
Komunikasi kedua belah pihak berlangsung di Pendopo Kabupaten Kuningan, Jumat/6 September 2024.
Kehadiran Tim Bogor Natur Indonesia (BNGi) disambut oleh Pj. Bupati Kuningan yang didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan, Kabid SDA DPUTR dan perwakilan dari BTNGC.
Ketua Bogor Natur Indonesia (BNGi) Prof. Dr. Hadi S. Alikodra, menyampaikan kesiapannya untuk berkontribusi dalam memajukan Kabupaten Kuningan melalui eksplorasi sumber daya alamnya. Beliau mengatakan telah melakukan riset dan berhasil mengidentifikasi spesies mikroba dari TNGC yaitu Mikroba Lysinibacillus Fusiformi (C71), dan telah diuji cobakan dari tahun 2018 di Desa Bandorasa Kulon.
Mikroba ini berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan, menyehatkan tanaman dan meningkatkan produktivitas. Serta dapat bermanfaat untuk berbagai jenis tanaman disini tahan penyakit, tahan kekeringan, tahan hama, dan digunakan sebagai pupuk organik.
“Penelitian yang telah kami lakukan di Taman Nasional Gunung Ciremai menunjukkan betapa berharganya kawasan ini dari segi keanekaragaman hayati. Kami berkomitmen untuk berkontribusi nyata dan bersinergi dengan Pemkab Kuningan dalam mengeksplorasi potensi sumber daya alam sambil menjaga kelestarian lingkungan.”ucapnya
Pj. Bupati Kuningan Dr. Drs. H. R. Iip Hidajat, M.Pd menyambut baik langkah strategis dari Tim BNGi. Pj. Menuturkan pihaknya siap mendukung dan berkolaborasi untuk Bioprospeksi TNGC di Kabupaten Kuningan. “Kami mendukung dan siap berkolaborasi dengan misi yang akan bapak lakukan dan kami sedang mengupayakan agar pejabat Kuningan menyatu dengan alam dan suasana kebatinan menyatu dengan Gunung Ciremai. Gunung Ciremai yang bisa berpotensi untuk menjadi obat, bahan pangan, dan lainnya.
“Kemitraan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya kami untuk melestarikan kekayaan alam Taman Nasional Gunung Ciremai. Kolaborasi dengan Bogor Natur Indonesia memungkinkan kami untuk memanfaatkan potensi yang ada dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Kabupaten Kuningan sudah lama menerapkan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria).
“PGRP tersebut dari bakteri bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens yang telah diterapkan di 15 Desa 6 Kecamatan, di lahan lebih dari 100 ha” jelas Wahyu
Kadis Katan menyambut baik dengan adanya C71, yang dapat dijadikan pembanding dengan PGRP yang sudah diterapkan. Mana yang lebih baik untuk peningkatan produksi dan produktivitas di sektor pertanian.
“Hasil dari riset ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar, termasuk peluang kerja baru dan pengembangan produk lokal yang berbasis pada keanekaragaman hayati. Selain itu, semoga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.”
PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah mikroba tanah yang berada di sekitar akar tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam memacu pertumbuhan serta perkembangan tanaman
Posting Komentar untuk "Kembangkan Bioprospeksi di Gunung Ciremai, Pemkab Kuningan Gandeng Bogor Nature Indonesia"