Loading...

Hingga September Kasus Gandir Sudah 5 Kasus, Dari 2017 Sudah 65 Warga Kuningan Mati Sia-sia

                                         

KUNINGAN (OKE)- Ironis, Kabupaten Kuningan yang mempunyai visi Kuningan agamis ternyata tercoreng dengan banyaknya kasus gantung diri di kota kuda. Meningkatnya kasus bunuh menunjukan bahwa pemerintah tidak hadir di tengah masyarakat.

Andai pemerintah hadir maka ketika ada kesulitan maka korban tidak akan memilih jalan pintas. Hingga September 2024 sudah ada 5 kasus dan apabila menengok hingga tahun 2017, maka kasus sudah ada 65 orang yang meninggal sia-sia.

Apabila tidak ada upaya dan juga langkah nyata maka kasus serupa akan terus muncul. Bupati selalu berganti tapi kasus ini belum ada solusi.

Sementara kasus terbaru terjadi d di Jalan Wijaya Lingkungan Wage Rt 02/01 Kel. Purwawinangun Kec. Kuningan . Insiden gantung diri terjadi pada Selasa tanggal 24 September 2024 sekitar pukul 15.46 Wib

Korbannya bernama Sakim (45) yang berprofesi sebagai wiraswasta. Adapun kronologisnya korban di temukan terlilit tali tambang di kayu plafon kamar mandi di rumahnya.

Awalnya Saksi  Yana Marni yang merupakan istri korban hendak ke kamar mandi dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di kayu plafon kamar mandi, setelah mengetahui kejadian tersebut Yana Marni memberitahu kepada saksi Adiwan.
 
Kemudian Adiwan melapor kepada RT setempat untuk melaporkan ke pihak Kepolisian dan setelah dilakukan identifikasi oleh INAFIS Polres Kuningan bersama dengan Medis setempat tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, bahwa korban sudah satu bulan tidak mendapat pekerjaan diduga depresi karena masalah ekonomi. Kemudian pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan diatas materai.

Kabar adanya kasus bunuh diri  disebuah kontrakan Lingkungan Manis Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan membuat banyak warga Kuningan prihatin. Sebab, sebelumnya pada tanggal 1 September atau pas Hari Jadi Kuningan insiden serupa terjadi.

Untuk tahun 2024 sendiri sudah lima kasus dan pada bulan September sudah 3 kasus. Dari catatan kuninganoke.com, sejak 2017, ini merupakan kasus ke 65 gantung diri. 
 
Kasus sebelumnya korbannya adalah Dinny Hijriantin (25) warga  Dusun Wage RT.013/006 Desa/Kecamatan  Kadugede meninggalnya di kontrakan. Sebelumnya  Soleman (66) Dusun Sukamenak RT 03/03 Desa Simpayjaya Kecamatan Karangkancana.

Penyebab dini masih diselidiki sedangkan masalah Soleman adalah karena tidak diijinkan ternak  kambing oleh sang istri karena merasa suaminya sudah tua. Penolakan itu membuat korban sakit hati dan memilih gandir di kandang kambing.

Sebelum kasus yang diatas  juga   terjadi di Desa Desa Cipondok Kecamatan Kadugede dan yang pertama di Dusun Babakan RT 06/02 Desa Lebakherang Kecamatan Ciwaru.
Kasus sebelumnya terjadi di Dusun Babakan RT 06/02 Desa Lebakherang Kecamatan Ciwaru, dimana ditemukan seorang warga yang bunuh diri dengan cara gantung diri. Sedangkan kasus kedua di Desa Cipondok.

Ibu korban bernama Titin meminta tetangganya untuk mengecek anaknya takut belum makan. Pasalnya, korban pada saat itu tengah sakit. Ketika dicek ternyata korban sudah meninggal karena gantung diri.

Insiden ini terjadi pada Selasa siang dan kabar terbaru adalah korban merupakan karyawan PAM Tirta Kamuning atau perusahaan air minum. Korban sendiri sehari sebelumnya masih bekerja.

Untuk kasus pada tahun 2023 haya ada tiga kasus. Namun, ketika menengok ke belakang kasus terbilang banyak.


Sementara kasus gantung diri yang terjadi sejak 2017-2019 adalah 21 kasus.  Adapun rinciannya adalah 2017 sebanyak 9 kasus, 2018 adalah 8 kasus,  2019 total ada empat kasus. Sedangkan pada tahun 2020 jumlahnya 9 orang.

Selanjutnya pada 2021 meningkat tajam dengan 15 kasus,   untuk 2022 ada  12 kejadian. Lalu, tahun  2023 ada 3 orang dan tahun 2024 sudah ada tiga orang. Tentu dengan tingginya kasus ini diharapkan semua sadar dan waspada terhadap keluarganya.


Rincian Kasus Gantung Diri di Kuningan dan Bunuh Diri

Tahun 2017 9 Kasus

Tahun 2018 8 Kasus

Tahun 2019 4 Kasus

Tahun 2020 9 Kasus

Tahun 2021 15 Kasus

Tahun 2022 12 Kasus

Tahun 2023 3 Kasus

Tahun 2024  5 Kasus


Posting Komentar untuk "Hingga September Kasus Gandir Sudah 5 Kasus, Dari 2017 Sudah 65 Warga Kuningan Mati Sia-sia"