KUNINGAN (OKE)- Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi mengajak para anggota Kelompok Wanita Tani untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Hal ini disampaikan oleh mantan Kadiskominfo itu pada saat menggelar pelatihan Pekarangan Pangan Lesatari ( P2L) di Desa Tarikolot Kecamatan Pancalang.
"Apa yang kami lakukan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memaksimalkan potensi sumber daya lokal," sebutnya Kamis (8/8/ 2024).
Dikatakan, acara ini bertujuan untuk mengedukasi anggota KWT tentang cara-cara efektif dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pekarangan melalui berbagai teknik pertanian modern yang dapat diterapkan di lahan pekarangan rumah.
Wahyu menjelaskan tentang pentingnya pemilihan bibit unggul, metode pengolahan tanah yang ramah lingkungan, serta cara-cara menjaga kesehatan tanaman agar menghasilkan panen yang optimal.
Pria yang dikenal ramah ini juga berbagi pengalaman pribadinya dalam mengelola lahan pekarangan, menunjukkan bahwa dengan perawatan yang baik, lahan yang awalnya dianggap tidak produktif dapat diubah menjadi sumber pangan yang berkelanjutan.
Ia mendorong anggota KWT untuk lebih berinovasi dan menerapkan teknik yang telah dipelajarinya untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas kehidupan mereka.Program P2L ini berasal dari bantuan pusat menggunakan APBN.
"Sebagai pemantik agar ibu-ibu KWT menanam komoditas pangan di pekarangan. Jadi harapannya dengan program ini memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman pangan secara lestari/keberlanjutan," kata Wahyu.
Program ini sejalan dengan program Gerakan Kuningan “Menanam Melak Beu” yang telah di launching oleh Bapak Pj. Bupati Kuningan, pada tanggal 3 Juni 2024. Gerakan Kuningan Menanam bertujuan memanfaatkan sejengkal tanah pun untuk budidaya pangan dan mengurangi ketergantungan pangan ke pasar sehingga bisa menjaga inflasi.
Mantan Kabag Humas ini menginspirasi KWT Desa Tarikolot dengan berbagi pengalaman kunjungan kerjanya di NTT. “Saya kemarin ke NTT belajar untuk mengoptimalisasi lahan kering, ternyata dengan lahan yang kering dan serba kekurangan, sumber daya manusia di NTT bisa lebih kreatif untuk menanam padi di tengah keterbatasan mereka."
Diktakan, Kabupaten Kuningan memiliki potensi pertanian yang luar biasa, karena itu ia minta yang dapat fasilitas ini untuk memanfaatkan pekarangan dengan budidaya pangan secara lestari/seumur hidup.
"Saya mengajak kepada ibu-ibu harus menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan. Ayo bersama-sama budayakan menanam di pekarangan rumah," ujarnya lagi.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tarikolot. Para peserta terlihat antusias dan berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang diperoleh. (rdk)
Posting Komentar untuk "Wahyu Ajak Kelompok Wanita Tani Tarikolot Optimalkan Lahan Pekarangan Rumah"