Loading...

IPRC : Pilkada Kuningan Bisa Head To Head atau 3 Pasangan Calon, Semua Tergantung PDIP dan Golkar

 

KUNINGAN (OKE)- Direktur Eksekutif  Indonesia Politics Research and Consulting (IPRC) M Indra Purnama memprediksi, Pilkada Kuningan bisa diikuti oleh dua pasangan calon atau maksimal tiga pasangan. 

Hal itu menjawab pertanyaan wartawan usai digelar kegiatan Menakar Peta Elektoral Pilkada Kabupaten Kuningan 2024 di Otaku Coffe & Reoastery Awirarangan, Jln Baru Awirarangan

"Bisa terjadi head to head andai PDIP dan Golkar berkoalisi dan partai lain bersatu. Kemudian,  juga bisa tiga pasang andai kedua partai besar tetap mengusung sebagai bupati," jelas Indra, Kamis (4/7/2024).

Diterangkan, mengenai calon yang akan maju yang mengerucut 4 orang yakni Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, HM Ridho Suganda MM, Rana Suparman dan Yanuar Prihatin. Keempat orang ini memang paling realitis.

"Dalam politik itu selalu ada berbagai kemungkinan, jadi koalisi antar PDIP dan Golkar bisa saja terjadi. Hal ini tentu sangat menarik karena partai lain tentu akan menyusun kekuatan dengan cara berkoalisi,' tandasnya.

Sekadar informasi dari jumlah kursi 50  di DPRD Kuningan,  PDIP memiliki wakil paling banyak yakni 9 kursi, PKB 8 kursi, PKS dan Golkar 7 kursi. Sedangkan Gerindra 6 kursi, PPP 4 kursi dan terakhir Partai Demokrat, PAN dan Nasdem kebagian jatah 3 kursi.

Melihat situasi seperti itu, maka tiga pasangan calon bakal bertarung lebih realistis. Seperti pada Pilkada sebelumnya.

Pada acara itu IPRC menghadirkan Narasumber Sekertaris DPC PDIP Kuningan Nuzu Rachdy SE. Sayangnya Ketua Fraksi Partai Golkar H  Yudi Budiana dan Ketua DPD PKS Kuningan H Dwi Basyuni Natsir tidak hadir.

Golkar mewakilkan ke Indra dan PKS memilih absen. Meski begitu acara ini berlangsung seru terlebih hadir perwakilan dari KNPI Kuningan Hanip. Sedangkan wartawan dan LSM pun ikut hadir.

Pada acara yang digelar kali kedua oleh IPRC itu, masalah netralitas ASN masih dibahas. Hal ini karena ada dua calon yang akan digadang maju yakni Sekda Kuningan dan Dr Deni.

"Kalau melihat tahapan pilkada para ASN yang maju tentu harus mundur usai ditetapkan. Jadi kalau saat ini banyak yang berkomentar memang anturan seperti itu," ujar Indra lagi. 

Sementara itu, mengenai koalisi PDIP dan Golkar kata Zul semua bisa terjadi namun yang pasti partai akan mengusung kader sendiri sebagai calon bupati. Sedangkan  penugasan dari DPP sudah dikeluarkan kepada M Ridho Suganda.

"Surat penugasan sudah ke Pak Ridho. Dengan adanya surat penugasan yang ditandatangani oleh Sekjen dan Wakil Ketua, maka diperintahkah untuk segera membuat tim pemenangan," jelas Zul.

Untuk Rana Suparman sendiri kata Ketua DPRD Kuningan itu, masih berpeluang karena menunggu rekomendasi resmi dari DPP. Dua nama itu memang yang selama ini dinilai layak maju dalam Pilkada Kuningan.

Terpisah, Indra perwakilan dari Golkar mengaku, untuk survei nama Sekda Kuningan H Dian Rachmat Yanuar paling tinggi. Selain nama Dian memang belum ada karena Ketua DPD Kuningan Asep Armala memutuskan tidak akan maju dalam Pilkada.

"Untuk Pak Dian sendiri, DPP akan melakukan survei karena kan sebelumnya sudah dilakukan oleh DPD," ujar Indra.

Sementara itu. KNPI Kuningan hingga saat ini belum menentukan pilihan atau mendukung salah satu cabup dalam Pilkada. Hal ini karena memang belum ada calon pasti.(rdk)

 

 

Posting Komentar untuk "IPRC : Pilkada Kuningan Bisa Head To Head atau 3 Pasangan Calon, Semua Tergantung PDIP dan Golkar "