Loading...

Sebelum Pulang Dari Mapolres Kuningan, Geng Motor Baca Sholawat dan Sholat, Perangkat Desa Mekarwangi Peluk Satu Remaja Sambil Menangis

          

KUNINGAN (OKE)-Usai 14 remaja yang terlibat geng motor diberikan pengarahan di Mapolres Kuningan oleh KBO Reskrim Iptu Wahyu Untoro dan Kanit PPA Iptu  Suhandi pada Senin (24/6/2026), mereka sebelum pulang disuruh membaca sholawat dan diakhiri sholat dzuhur berjamaah.

Awalnya tidak menduga kalau diantara mereka ada yang bisa membacakan sholawat. Ternyata ada satu remaja yang maju dan memimpin. Dengan bacaan yang fasih remaja itu melantunkan sholawat.

Usai membaca sholawat mereka pun pamit bersalaman dengan polisi dan perangkat desa, dan  keluarga, untuk melaksanakan sholat di masjid Mapolres Kuningan. Ketika tiba pada saat giliran yang memimpin sholawat bersalaman dengan salah satu Perangkat Desa  Mekarwangi bernama Ali.

Ali yang menggunakan baju putih langsung memeluk dan menangis sesenggukan. Selain  remaja itu adalah warganya, ternyata keponakannya juga sehingga Ali merasa sedih karena anak kakanya bisa masuk ke geng motor.

"Ponakannya saya memang pintar ngaji makanya tadi ia memimpin sholawatan. Di sekolahnya pun cukup berprestasi. Ia  mengambil jurusan arsitek. Dia terpaksa bergabung geng motor karena diancam oleh teman-temannya," ujar Ali.

Ia berharap dengan dipanggilnya para  para remaja yang terlibat geng motor menjadi sadar, karena apa yang dilakukan sangat merugikan, buka dirinya tapi semua pihak.

"Mudah-mudahan ada hikmahnya. Semua harus ikut mengawasi anak-anak karena menjadi tanggungjawab semua, bukan hanya keluarga, sekolah saja," jelasnya.

Sekadar informasi  belasan remaja yang tergabung dengan geng motor yang menamakan diri Grup Kesambi, pada Senin (24/6/2024) pagi datang ke Mapolres Kuningan.

Selain didampingi orang tua, pihak sekolah, hadir juga  perangkat desa. Sebelum diberikan pembinaan mereka diarahkan untuk membuat sidik jari. 

Kemudian, 14 remaja itu membuat surat pernyataan menggunakan materai.Dari 14 orang remaja itu, 12 merupakan pelajar dan 2 orang sisanya bukan. 

Mereka berasal dari wilayah Kuningan timur. Meski dipanggil ke Polres Kuningan para pelajar itu terlihat biasa-biasa saja.

KBO Reskrim Iptu Wahyu Untoro dan Kanit PPA Iptu  Suhandi, langsung memberikan pengarahan usai mereka dikumpulkan di aula. 

Pada intinya akibat perbuatan membawa sajam dan mengganggu ketertiban maka 14 remaja itu harus wajib lapor setiap Senin dan Kamis.

Usai diberikan pengarahan, mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatan negatif tersebut. Sebelum pulang 14 remaja melantunkan sholawat dan diakhiri dengan sholat dzuhur berjamaah.

Sementara, KBO Reskrim Iptu Wahyu Untoro dan Kanit PPA Iptu  Suhandi, menjelaskan, karena yang terlibat adalah masih remaja dan dari aksi ini tidak ada korban, maka ke-14 remaja hanya diwajibkan lapor setiap Senin dan Kamis.

"Mereka wajib lapor setiap Senin dan Kamis. Terkait banyak permintaan dari warga agar pelaku mendapatkan hukuman agar ada efek jera, tentu tidak bisa dilakukan karena  tidak bukti melakukan tindakan kekerasan dan korban pun tidak ada," jelasnya Wahyu.

Mengenai jumlah pelaku yang diamankan hanya 14 padahal dalam video terlihat banyak, hal itu kata dia akan didalami lagi. 

Untuk barang bukti motor yang diamankan pihaknya mempersilahkan orang tua untuk mengambilnya.

Tentu kata dia, harus membawa surat kendaraan dan apabila knalpotnya brong maka harus diganti lagi. Agar kasus ini tidak terjadi pihaknya rutin menggelar razia KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan).

"Kami juga selalu melakukan pembinaan dengan sekolah-sekolah agar para siswa tidak terlibat dengan geng motor," jelasnya.

Terpisah, Supandi Perangkat Desa Cineumbeuy Kecamatan Lebakwangi mengaku, dengan adanya insiden ini  bukan hanya orang tua, sekolah yang dipanggil tapi pihak desa juga ikut bertanggungjawab.

"Anak sekarang memang sulit diatur, kadang diajak bicara langsung pergi. Ini juga PR bagi semua agar kenakalan para remaja itu bisa diatasi," ujarnya.

Dengan hanya diberikan wajib lapor setiap Senin dan Kamis, banyak warga Kuningan yang kecewa. Seharusnya mereka mendapatkan sanksi sosial berupa beresihan WC umum, menyapu sampah di jalanan.

"Dikira teh menginap ditahan 3 hari atau membersihkan WC, biar ada efek jera,"ujar Wawan warga Kuningan yang memantau insiden geng motor di medsos.

Seperti diberitakan, sebelumnya  aksi konvoi  geng motor yang membawa sajam untuk tawuran yang videonya  viral di Kabupaten Kuningan ternyata terjadi di Desa Luragunglandeuh Kecamatan Luragung. Insiden itu terjadi pada Sabtu ( 22/6/2024) dini hari pukul 02.30 WIB.

Video berdurasi 59 detik itu menyebar luas dan banyak warga yang mengecam tindakan tersebut karena dinilai meresahkan. Aksi geng motor dengan membawa sajam dan juga berkata kasar merupakan kesekian kalinya terjadi.  

Setelah videonya viral polisi langsung turun tangan dan mengamankan 12 remaja. Bukan hanya motor tapi juga barang bukti sajam ikut diamankan di Mapolsek Luragung.

Menurut Kapolsek Luragung IPTU Tifan Alamsyah, lokasi tepat mereka melakukan aksi konvoi di depan garasi Bus Putra Luragung. Mereka menuju arah Jalan Cidahu.

"Total motor yang digunakan ada 20. Mereka awalnya konvoi ke Cibingbin, namun kembali berputar menuju arah Cidahu," ujarnya, Minggu (23/6/2024). 

Setelah melakukan penelusuran kata kapolsek, pihaknya menemukan barang bukti berupa 3 buah celurit, 1 potongan stik golf, 1 buah stik golf, 2 samurai, Lalu, pecahan botol minuman berwarna hijau dan diamankan juga 2 unit sepeda motor. 

"Kami sudah amankan 12 remaja dan mereka sudah dimintai keterangan," tandasnya. 

Kapolsek menyebutkan, dari keterangan salah satu remaja mereka awalnya diajak untuk jalan oleh Grup Kesambi. Setelah itu mereka berkumpul di salah satu warung yang berada di Desa Mekarwangi Kecamatan Lebakwangi.

"Ternyata di tempat tersebut sudah disiapkan sajam berbagai jenis yang merupakan grup Kesambi. Setelah itu mereka konvoi. Memang sempat terjadi tawuran dengan grup lain, tapi tidak ada korban  jiwa dari peristiwa itu," jelasnya.

Pasca diamankan remaja yang berjumlah 12 itu akan diberikan pembinaan di Polres Kuningan tepatnya oleh Unit PPA. Dari kabar yang kuninganoke terima pada Senin pagi mereka akan diberikan pembinaan.

Viralnya, video aksi geng motor membuat warga setempat prihatin. Salah satunya adalah Iwan. Menurutnya, apapun alasannya mereka harus ditindak tegas agar ada efek jera sehingga tidak ada yang melakukan aksi serupa.

Terpisah, Kades Luragunglandeuh Kecamatan Ruspandi ST mengaku kaget begitu mengetahui ada viral konvoi geng motor di wilayahnya. Ia sendiri begitu dikirim rekaman video langsung menelpon pihak Polsek Luragung.

"Saya langsung menelpon ke Pak Polsek, apakah ada warga saya yang terlibat. Ternyata tidak ada," ujar Ruspandi kepada kuninganoke, Minggu ( 23/6/2024) siang.

Dikatakan, insiden itu terjadi pada dini hari pada saat warga banyak yang sudah terlelap tidur. Pasca kejadian ini pihaknya menghimbau kepada warga agar lebih waspada.

"Kebetulan saat ini banyak warga tengah menggelar hajatan dan saya langsung memberikan imbauan. Sebab, ditakutkan terjadi insiden bentrok dengan warga," sebutnya.

Dalam setiap kesempatan kata Ruspandi, ia selalu mengingatkan kepada warga agar memantau perkembangan anak agar tidak terlibat hal-hal negatif. Pasalnya, ketika sudah terjadi yang repot tentu para orang tua dan pemdes.

"Mudah-mudah tidak ada lagi yang seperti itu karena mau tidak mau meresahkan warga terlebih menggunakan sajam," jelasnya.(Rdk)


Posting Komentar untuk "Sebelum Pulang Dari Mapolres Kuningan, Geng Motor Baca Sholawat dan Sholat, Perangkat Desa Mekarwangi Peluk Satu Remaja Sambil Menangis "