KUNINGAN (OKE)- Kasus pembuangan bayi yang terjadi di Desa Ciawilor Kecamatan Ciawigebang pada Seni (27/5/2026) dini bukan yang pertama kali di Kabupaten Kuningan. Namun, berulang kali.
Kasus ini pun ada yang terungkap dan hingga saat ini belum terungkap. Nasib bayi yang dibuang pun beragam.
Ada yang meninggal, ada juga yang hidup dan diadopsi oleh pejabat dan orang penting di kota kuda.
Pada tulisan kali ini kuninganoke.com akan membahas kasus pembuang bayi yang terjadi dari tahun 2017 hingga 2024. Berikut ulasannya
1.Selasa Tangal 6 Juni 2017
Menjadi kasus pertama pembuangan bayi yang ditemukan warga pada pukul 12 malam. Pelaku meletakan bayi berjenis kelamin perempuan itu di samping toko beras di Desa Kasturi Kecamatan Kuningan.
Posisi bayi saat ditemukan pukul 12 malam, tengah tergeletak di lantai, samping pintu Toko Beras. Kejadian ini sangat menggegerkan warga Kuningan. Warga mengutuk aksi biadab orang tua bayi.
Akhirnya bayi ditemukan itu diadopsi oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama. Anak perempuan itu sudah tumbuh besar. Hingga saat ini pelakunya belum terungkap.
Menurut Hj Ika istri dari Acep Purnama, pada suatu saat ada seseorang mengirim pesan menanyakan kabar anak yang diadopsi. Diduga orang yang mengirim pesan itu adalah orang tua dari si anak.
2.Jumat 30 Juni 2017
Warga Desa Panawuan digegerkan dengan penemuan bayi di sungai Cigintung Desa Panawuan Kecamatan Cigandamekar. Mayat bayi sudah membusuk.
Insiden diselidiki oleh pihak kepolisian dan pelakunya diburu. Tanpa menunggu lama akhirnya pada Jumat tanggal 7 Juli pelaku berhasil ditangkap. Pelaku ada warga setempat berinisial NR (20) tahun dan merupakan pegawai kosmetik.
Pelaku kala itu mengaku, bayi dibuang dari hasil perbuatannya dengan sang pacar. Agar warga tidak curiga ia membawa ember putih. Pihak keluarga sendiri tidak mengetahui pelaku hamil.
3.Sabtu 9 September 2017
Kasus bayi dibuang ditemukan di Dusun Kliwon Rt 004/005 Desa Babakanreuma Kecamatan Sindangagung. Bayi malang ini ditemukan di pintu gerbang pagar rumah Juju Jumati yang dibungkus kantong kresek putih.
Karena lahirnya prematur dengan berat badan 1,5 Kg, bayi berjenis kelamin laki-laki itu sempat mendapatkan perawatan instensif di Rumah Sakit Wijaya Kusumah. Pertama kali bayi ditemukan ketika pemilik rumah menyapu halaman.
"Saya kaget karena ketika didekati ada yang bergerak dan ketika dilihat ternyata bayi. Diperkirakan baru dilahirkan sekitar 1-2 jam," ujar Juju yang sangat shock menemukan bayi tersebut.
4.Rabu 21 Maret 2018
Kasus pembuangan bayi berikutnya adalah di Dusun Wage Desa Geresik Kecamatan Ciawigebang. Warga setempat pada Rabu (21/3/2018) digegerkan degan ditemukan bayi cantik. Bayi ditemukan di Saung Tani.
Rasmat warga setempat yang pertama kali menemukan bayi malang itu. Ia kala itu akan panen. Pada akhirnya setelah banyak yang berminat adopsi, akhirnya Plt Bupati Kuningan Dede Sembada mengambilnya dan mengurusnya anak tersebut hingga sekarang
Awalnya Rasmat yang akan memanen padi mendengar suara seperti anak kucing, karena penasaran ia mendekat dan ternyata bayi. Pada saat itu kondisi di saung gelap gulita.
5.Senin 11 Juni 2018
Terjadi lagi pembuangan bayi di depan rumah Bidan Yeti yang terletak di Kelurahan Windusangkahan Kecamatan Kuningan. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu masih hidup.
Pelaku menyimpan bayi di depan rumah Bidan Yeti pukul 04.50 WIB tanpa ada yang mengetahui. Warga sekitar pun tidak ada yang mengetahui sama sekali.
Bayi mungil itu sehat dan diperkirakan lahir 4-5 hari yang lalu. Dari kabar terakhir bayi ini diadopsi oleh orang penting yang cukup kaya di kota kuda.
6.Jumat Tanggal 21 2019
Ada laporan ditemukan bayi oleh warga Desa Pajambon kepada Polsek Kramatmulya. Namun, setelah diselidiki bayi itu bukan dibuang tapi hasil hubungan terlarang dua pelajar SMA di Kuningan.
Proses melahirkan dilakukan oleh sang pacar di rumahnya di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur.
Oleh pelaku dibawa dengan membawa kardus dan dia beralibi menemukan bayi di bawah pohon. Padahal bohong. Bayi malang itu sudah meninggal diduga dibekap.
Insiden ini menghebohkan dan mencoreng dunia pendidikan Kuningan. Karena banyak pelajar yang terjebak hubungan seks bebas.
7.Jumat Tanggal 21 Agustus 2020
Sementara itu pada Jumat tanggal 21 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB ditemukan mayat bayi didalam keresek merah di Desa Cantilan Kecamatan Selajambe. Ditemukan oleh Eman Sulaeman di dekat bangunan penyulingan buah pala miliknya.
Senin 26 September 2020
Warga Desa Pajawanlor Kecamatan Ciawigebang geger dengan ditemukan bayi di sungai Ciporang di Dusun Karangsari RT 005/002. Yang menghebohkan bay ditemukan tidak utuh dan tengah dimakan oleh biawak. Kasus ini terus diselidiki dan pelaku belum berhasil diungkap.
Mayat bayi ditemukan dalam karung hanyut di di Sungai Cigintung, Desa Panawuan Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan Kuningan Jumat (24/9/2021) siang pukul 14.30 WIB..
Menurut Didi Sunardi sebagai saksi, awalnya ia bermaksud akan melihat saluran air di dekat jembatan sungai Cigintung. Kemudian, Ia melihat sesuatu yang mencurigakan yang tertutup oleh karung plastik. karena takut, Didi lalu memanggil kedua rekannya yaitu Krisna dan Aril.
Setelah dibuka, karung plastik tersebut ternyata berisi jenazah bayi yang diduga berjenis kelamin laki-laki dengan kondisi yang sudah tidak utuh. kepala, tangan sebelah kiri sudah tidak ada dan dada, perut sudah membusuk. Melihat kejadian tersebut Didi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cilimus dan diteruskan ke Polres Kuningan.
9.Minggu (18 12 Desember 2022
Biadab! Satu kalimat yang pantas disematkan kepada pelaku pembuang bayi di di Dusun 1 Rt 03/01 Desa Sumurwiru Kecamatan Cibeureum. Disaat pasutri menginginkan anak ini justru dibuang.
Kejinya lagi bayi disimpan di bangunan kosong dengan beralaskan jaket kulit hitam dan sarung hitam.Untungnya keberadaan bayi diketahui anak sekolah sehingga nyawanya selamat.
Bayi ditemukan Minggu (18/12/2022) pada pukul 07.00 WIB. Pada saat ditemukan posisi bayi ditidurkan dibawah di warung kosong milik Tarim (alm). Bayi diberi alas jaket hitam dan sarung.
"Ditemukan oleh anak sekolah yang sedang bermain. Awal mereka mendengar suara tangisan bayi dan langsung dilaporkan kepada Kepala SDN 1 Sumurwiru Ibu Iin. Selanjutnya diinformasikan kepada perangkat desa Wasra Abdul Hanan," ujar Kapolsek Cibingbin IPTU Asep Alamsyah kala itu.
Setelah ditemukan langsung dibawa ke Puskesmas Cibeureum untuk dilakukan pemeriksaan tim medis. Adapun jenis bayi tersebut diperkirakan janin bayi baru lahir karena masih terdapat tali ari pusarnya.
Bayi sendiri lanjut dia, berjenis kelamin perempuan dengan panjang 30 Cm, berat 2,8 Kg. Setelah mendapatkan perawatan bayi dalam kondisi sehat.
"Barang bukti yang diamankan adalah 1 buah jaket kulit hitam dan satu buah sarung hitam yang diduga milik pelaku," pungkasnya.
10.Minggu Tanggal 24 Desember 2023
Janin ditemukan di di kolam milik Dadang. Saat itu ia berniat membersihkan kolam dan ada benda yang mencurigakan ternyata janin dan langsung dilaporkan kepada pihak RT. Penemuan Minggu (24/12/2023) pukul 09.14 WIB .
Pelaku pembuangan janin masih diburu oleh Polres Kuningan. Warga setempat sendiri geger dan mengutuk keras pelaku yang tega membuang janin ke kolam. Pelaku diperkirakan membuang pada dini hari disaat warga tertidur karena kalau pagi atau siang maka kemungkinan besar warga akan mengetahui.
11.Senin 27 Mei 2024
Insiden bayi dibuang oleh orang tuanya kembali terjadi di Kabupaten Kuningan. Kejadian ini terjadi pada Senin (27/5/2024) dini hari pukul 003.0 WIB di Desa Ciawilor Kecamatan Ciawigebang.
Dari informasi yang dihimpun kuninganoke.com, bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di teras rumah Eti warga Dusun Manis 1 RT 14/07 Desa Ciawilor. Pemilik rumah kaget ketika tengah malam mendengar tangisan bayi di luar rumah.
Begitu ditengok, ia kaget karena di teras sudah ada bayi tergeletak. Bayi itu diletakan di kasur bayi. Pemilik rumah juga menemukan secarik kertas, perlengkapan dan pakaian bayi, susu bayi dan nota pembelanjaan Indomaret.
Pelaku dalam secarik kertas itu menyebutkan kalau bayi perempuan itu baru berumur 11 hari dan diberi nama Mesya Anaya. Pasca menemukan bayi itu pemilik rumah langsung melaporkan kepada RT, Desa dan pihak berwajib.
"Saya mendengar suara tangis bayi karena penasaran saya mengajak Anah Nurhasanah untuk mengecek dan ternyata bayi beneran," ujar Eti kepada pihak berwajib.
Eti mengaku, karena kondisi sudah malam dan melihat kondisi bayi yang kedinginan ia langsung menggendong dan merawatnya. Setelah pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB langsung melapor ke pihak desa dan Polsek Ciawigebang.
Sementara itu, pasca diperiksa dan kondisinya sehat, bayi itu dibawa ke RSUD 45 Kuningan dan sekarang dibawah pengawasan Dinas Sosial Kuningan. Insiden ini viral terlebih beritanya ramai di medsos.
"Disaat orang lain ingin punya anak, eh ini malah dibuang. Dimana hari nuraninya. Semiskin apapun atau memang ini hasil hubungan terlarang tetap harus bertanggungjawab," ujar Eli warga Cihaur.(rdk)
Posting Komentar untuk "Deretan Kasus Bayi yang Dibuang di Kuningan, Ada yang Diadopsi Bupati Hingga Orang Kaya "