Ribuan orang dari berbagai kalangan mengantar ke tempat peristirahatan terakhir mantan orang nomor satu di kota kuda.
Wajah sedih terpancar dari semua yang mengantar ke TPU. Mereka seolah tidak percaya, Acep Purnama yang dikabarkan sudah sehat dan istirahat di Bandung tiba-tiba meninggal dunia.
Namun itulah umur merupakan rahasia yang maha kuasa, sehingga tak ada satu orang pun mengetahui kapan ajal akan menjemput.
Sang istri Hj Ika tampak tegar. Begitu juga anak-anaknya. Mereka iklhas melepas orang kesayangan menghadap ilahi.
Warga yang datang terus bershalawat mengantar kepergian salah satu putra terbaik Kuningan yang selama ini dikenal tidak lelah mengabdi untuk kota kuda.
Hanya ucapan selamat jalan dan doa terbaik yang bisa diucapkan oleh semua yang hadir di pemakaman.
"Selamat jalan Pak Acep Bupati Kuningan periode 2018-2023. Semoga Allah menempatkan tempat terbaik," ujar seorang pelayat dengan suara bergetar, Jumat (24/5/2024).
Momen haru ketika sedikit demi sedikit liang kubur ditutupi tanah. Tampak istri anak tidak kuasa. Mereka terus berdoa agar Allah mengampuni dosa dan juga diterima disisi-Nya.
Seperti diketahui mantan Bupati Kuningan H Acep Purnama tutup usia pada Kamis (23/5/2024) pukul 11.44 WIB di RS Immanuel Kota Bandung. Pasca beres di rawat d RSPAD Gatot Subroto, mantan orang nomor satu di kota kuda itu memilih tinggal di Bandung.
Menurut anak sulung Acep Purnama yang bernama, Dr Caecillia Purnama. Orang tuanya meninggal pukul 11.44 WIB setelah Kamis pagi mendadak kritis dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Immanuel.
Pasca dinyatakan meninggal jenazaha dibawa ke Kuningan pada pukul 13.30 WIB dan sampai ke Kuningan sore hari. Setelah itu dimandikan dan menjelang Isya diberangkatan ke Masjid Syiarul Islam untuk du sholatkan.
Setelah itu dibawa kembali ke rumah duka BTN Cigugur. Karena cuaca hujan deras, maka pemakaman ditunda dan akan dilakukan pada Jumat pukul 08.00 WIB.
Pada tulisan kali ini kuninganoke.com akan membahas singkat perjalan Acep Purnama menjadi Bupati Kuningan. Acep Purnama sendiri dilantik dua kali sebagai bupati.
Pertama pada tahun 2016 melanjutkan kepemimpinan Hj Utje Ch Suganda yang meninggal dunia pada saat bertugas pada bulan April 2016. Acep kala itu menjadi Wakil Bupati Kuningan.
Kemudian pelantikan Bupati yang kedua adalah pada tahun 2023. Kala itu suami dari Hj Ika berduet dengan putra bungsu H Aang Hamid Suganda dan Hj Utje (almarhum) yakni M Ridho Suganda.
Pada Pilkada 2018 Acep mengalahkan pasangan Toto-Yosa dan Dudi-Udin. Putra bungsu H Aang menjadi wabup seolah melanjutkan trah Suganda menjadi pemimpin di Kuningan.
Acep Purnama yang lahir pada tanggal 2 Juni 1959 atau berusia 64 tahun. Pria yang merupakan keturunan Tionghoa itu terjun ke politik ketika bergabung dengan PDIP Perjuang Kuningan.
H Acep yang kala itu memutuskan mualaf dan menikahi Hj Ika terpilih sebagai anggota DPRD Kuningan Periode 2009-2014. Bahkan ia menjadi Ketua DPRD Kuningan. Namun, karena nyalon wakil maka ia berhenti dari jabatan anggota DPRD.
Meski dilantik dua menjadi Bupati Kuningan, namun Acep dianggap baru satu periode sehingga pada Pilkada 2024 bisa kembali maju. Dalam aturan meski memimpin Kuningan selama dua tahun 2016-2018, Acep tidak dihitung satu periode dan dianggap hanya melanjutkan.
Sebelum terjadi serangan jantung pada 23 April 2024, Acep yang sudah beres menjalankan tugas pada 4 Desember 2023 mengaku akan kembali maju dan siap dipasangkan dengan siapa saja.
Acep sendiri merupakan Ketua DPC PDIP Kuningan dan ketika dikabarkan akan maju para calon bupati di Kuningan masih sepi dan setelah suami dari Hj Ika itu dipastikan tidak akan maju karena kesehatan, maka bermunculan calon baru, termasuk Sekda Dian yang didorong untuk maju.
Almarhum meninggalkan seorang istri Hj. Ika Siti rahmatika, SE, 6 orang anak (1 anak angkat) dan 4 orang cucu. Selain dikenal politis Ulung, Acep juga seorang pengusaha di bidang perhotelan dan perdagangan hasil bumi terutama cengkeh.
Untuk riwayat pendidikan Acep Purnama merupakan jebolan SI Fakultas Hukum Unpar Bandung. Lalu, S2 Hukum di Unswagati Cirebon.
Acep sendiri menjadi bupati dari keturunan Tionghoa bukan suatu kebetulan. Tapi merupakan pengulangan karena leluhurnya merupakan raja pertama Kuningan yang merupakan anak angkat dari On Tien Nio dan Sunan Gunungjati.(rdk)
Posting Komentar untuk "Selamat Jalan Putra Terbaik Kuningan, Kami Tidak Akan Lupa Jasamu "