KUNINGAN (OKE)- Kabar hoaks mengenai meninggalnya mantan Bupati Kuningan Acep Purnama yang disebar akun resmi Kemenag Kuningan pada Kamis (25/4/2024) menuai kecaman dari berbagai pihak.
Sadar apa yang dilakukan salah, akhirnya Kemenga Kuningan meminta maaf. Mereka kembali menyebar permintaan maaf dan juga memosting di akun resminya.
"Permohonan Maaf kepada pihak keluarga dan Pemerintah Daerah atas Informasi tidak valid yang telah tersebar oleh Kementerian Agama. Informasi valid bahwa berdasaarkan medis Bapak Acep Purnama dalam keadaan stabil. Semoga Allah memberikan kesembuhan atas penyakit yang diderita beliau dan dapat beraktifitas kembali seperti sediakala," tulis akun kemenag.
Seperti diketahui kabar meningalnya Acep Purnama masif di grup medsos. Entah dari mana kabar tersebut berasal.
Padahal mantan orang nomor satu masih dalam perawatan intensif di RSUD 45 Kuningan.
Kabar hoaks itu membuat banyak warga yang percaya dan mereka membuat postingan tersebut dan begitu mengetahui kabar itu bohong mereka langsung menghapus cuitan tersebut.
Mungkin karena melihat informasi tersebut sehingga akun Kemenag Kuningan langsung membuat ucapan belasungkawa tanpa melakukan kroscek. Namun ternyata kabar itu adalah hoaks.
Dari pantauan akun resmi, Kemenag langsung digeruduk oleh para netizen. Mereka kebanyakan menyayangkan sekelas Kemang melakukan kesalahan vatal yang berujung permintaan maaf.
Sekedar informasi Acep Purnama terkena serangan jantung pada Selasa (23/4/2024) usai makan bersama dengan para Kades di Kecamatan Garawangi yang lokasinya di Desa Tambakbaya.
Acep sendiri datang ke lokasi pukul 11.00 siang dan pada saat itu langsung makan bersama dan mengobrol. Namun tiba-tiba hampir terjatuh dengan posisi ke belakang namun untung ada salah seorang kepala desa.
Pada saat itu suami dari Hj Ika itu pingsan dan langsung dilarikan ke RSUD 45 Kuningan. Sempat dikabarkan kritis namun akhirnya bisa kembali normal meski harus menggunakan alat bantu.
Sementara itu Direktur RSUD 45 Deki Saefullah menyebutkan, Acep Purnama, sempat tidak ada detak jantung dan nafas, namun setelah ditangani detak jantungnya kembali ada meski belum sadarkan diri.
"Yang saya tahu serangan jantung yang dialami beliau adalah kali kedua, dimana pada tahun 2020 yang pertama dan sempat mendapatkan perawatan di Harapan Kita Jakarta," ujar Deki .(rdk)
Posting Komentar untuk "Sebar Berita Hoaks, Akun Kemenag Kuningan Digeruduk "