KUNINGAN (OKE)- Pasca penutupan jalan yang diberlakkan sejak Jumat (19/4/2024) para pemilik toko di Pusat Pertokoan Jalan Siliwangi terus berteriak di medsos. Sebab, penutupan itu membuat usaha mereka terganggu karena konsumen enggan datang ke toko.
Pusat Perdagangan yang Bikin Pedagang Susah Berdagang
Hampir 1 minggu jalan utama siliwangi ditutup. Mengingatkan akan memori PSBB saat covid-19 melanda d Indonesia.
Menurut sependek pengetahuan dan kajian saya pribadi. Penutupan permanen ini kurang tepat karena
1. Jalan yang ditutup adalah pusat perdagangan, yang artinya butuh keramaian sebagai pengunjung orang untuk datang. Ketika ditutup otomatis seperti jalan yang mati suri
2. Pusat kota Kuningan tidak sebesar di kabupaten/kota lainya sehingga Jalan Siliwangi memang menjadi centre of business-nya Kuningan, ketika ditutup yang ada malah menimbulkan rasa janggal dimana pusat keramaian tapi tidak ramai.
3. Pemilik toko di area sekitar ruko Siliwangi kebanyakan toko perhiasan, elektronik dan perlengkapan dengan jam operasional sampai sore hari. Ketika malam poek nu aya. Potensi kejahatan dan tindakan asusila tanpa penerangan dan keamanan yang cukup
4. Jika ingin ditutup persiapkan "pengundang semut" di area jalan yang ditutup. Misalkan wayang golek 7 hari 7 malam, lomba balap kerupuk, konser band, adu bagong dll
5. Tidak layak dan jauh bumi langit jika melihat redaksi "ingin seperti Malioboro" (Malioboro aja ga ditutup permanen)
Jangan baper, hanya curhat dari pedagang yang kurang mengkaji dan mengaji, inginya sat set tanpa diskusi. Doanya ya semoga saya terpilih jadi pedagang terpopuler ya di akhir tahun! Awowkowkw
Posting Komentar untuk "Pernyataan Pemilik Toko Terkait Penutupan Jalan di Pertokoan Siliwangi, Sebut Pusat Perdagangan yang Bikin Pedagang Susah Berdagang"