KUNINGAN (OKE)- Masalah hama merupakan musuh utama bagi para petani sehingga berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah. Hal ini pun dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan.
Pada Jumat (26/4/2024) pagi bertempat di Desa Sangkanmulya Kecamatan Cigandamekar, Diskatan menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman OPT. Kegiatan ini digelar secara live streaming dalam webinar Propaktan episode 1.125.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Desa Sangkanmulya Kecamatan Cigandamekar, Jum’at 26 April 2024.
Hadir secara online Dirjen Tanaman Pangan Kementarian RI Dr Ir Suwandi MSi dan diikuti oleh 500 perserta. Adapun Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat tampak hadir, tampak juga Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI Dr Rachmat SSi MSi..
Kemudian, Forkopimda Kabupaten Kuningan, Perwakilan DTPH Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Kepala BPTPH Provinsi Jawa Barat, Koordinator Satpel Wilayah III Indramayu BPTPH Provinsi Jawa Barat.
Selain itu juga Forkopimcam Cigandamekar, Direktur Utama Bank Kuningan, Petugas POPT, Kepala Desa Sangkanmulya, Kelompok Tani Desa Sangkanmulya, dan Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita ) Kabupaten Kuningan.
Pj Iip sangat mengapresiasi dan menyambut baik langkah nyata yang dilakukan oleh Diskatan. Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada stakeholders terkait, khususnya Diskatan Kuningan.
Selain itu juga para Petani/kelompok tani yang telah berupaya dan bekerja keras dalam mengamankan produksi dan produktivitas tanaman pangan, khususnya padi di Kabupaten Kuningan yang menjadi prioritas Pemda Kabupaten Kuningan.
Menurut Iip Gerdal OPT merupakan salah satu strategi yang digunakan saat ini untuk mengamankan produksi tanaman. Semua perlu melakukan pengendalian hama penyakit atau organisme pengganggu tanaman/tumbuhan.
Hal agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik, sehingga akan memberikan hasil yang maksimal. OPT menjadi tantangan yang terus menerus menghadang produktivitas dan kesejahteraan petani.
Lebih lanjut Iip mengatakan Serangan OPT dapat berpengaruh terhadap luas panen dan tingkat produktivitas. Hal ini perlu kita lakukan kebijakan pengamanan produksi tanaman pangan di Kabupaten Kuningan melalui sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yang terdiri dari dua cara yaitu Preemtif dan Responsif.
"Kami imbau kepada seluruh stakeholders yang terkait untuk bersama berupaya dalam melakukan Gerdal OPT, guna melindungi pertanian, lingkungan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani," ujarnya.
Ditempat yang sama Kadiskatan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si , Gerdal OPT menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengendalikan populasi OPT yang dapat menggangu produktivitas pertanian di Kabupaten Kuningan, sehingga produksi dan ketahanan pangan dapat meningkat.
"Berdasarkan hasil rekapitulasi laporan POPT periode 1-15 April 2024 di Kabupaten Kuningan menunjukkan, bahwa luas areal pertanaman padi 20.867 Ha," sebutnya.
Dengan varietas antara lain IR 64, Way APO Buru, Inpari, Mekongga, Ciherang, Hibrida Mapan-05. Dimana keadaan umur tanaman bervariasi mulai umur 1 hari setelah tanam sampai dengan panen. Dominan umur 20-100 HST.
Lebih lanjut, untuk serangan OPT tanaman padi utama yang ditemukan di Kabupaten Kuningan antara lain penggerek batang padi dengan luas tambah serangan (LTS) 3 Ha kategori ringan, luas keadaan serangan 25 Ha kategori ringan, terdapat luas terancam/waspada 204 Ha dan luas pengendalian 31 Ha.
Kemudian tikus dengan luas sisa serangan 4 Ha. Hawar daun bakteri dengan LTS 11 Ha, sedangkan luas keadaan serangannya 34 Ha kategori ringan, luas terancam/waspada 153 Ha dan luas pengendalian 4 Ha.
Blas dengan LTS 4 Ha kata dia, masuk kategori ringan, luas keadaan serangan 36 Ha kategori ringan, terdapat luas terancam/waspada 327 Ha dan luas pengendalian 32 Ha. Untuk wereng coklat LTS 1 Ha.
Sementara luas keadaan serangan 1 Ha kategori ringan, luas terancam/waspada 44 Ha dan luas pengendalian 1 Ha. Yang selanjutnya tungro dengan luas kedaan serangan 5 Ha kategori ringan, luas terancam/ waspada 35 Ha dan luas pengendalian 6 Ha.
Wahyu optimis Gerdal OPT yang dilakukan Diskatan dalam upaya membasmi hama wereng coklat dan hama penyakit lainnya untuk pengamanan produksi padi di Kabupaten Kuningan dapat terwujud.
“Alhamdulillah hari ini kita melakukan Gerdal OPT. Kita berupaya semaksimal mungkin, dan tentunya Gerdal ini kita lakukan dengan menerapkan/mengaplikasikan teknologi yang berpedoman pada prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT)," jelasnya.
Pedoman itu adalah budidaya tanaman sehat, pelestarian dan pendayagunaan musuh alami, pengamatan mingguan dan petani berkemampuan melaksanakan serta ahli PHT.
Wahyu menghimbau kepada para petani untuk terus berupaya melakukan Gerdal OPT. Tanpa Gerdal OPT yang efektif, salah satu dampaknya akan merugikan secara ekonomi. Diantaranya penurunan produktivitas tanaman atau bahkan sampai Fuso (Gagal Panen) yang merupakan kerugian finansial/(rdk)
Posting Komentar untuk "Gerdal OPT Digelar Secara Live Streaming, Kadiskatan Optimis Basmi Hama Wereng, Bagian Upaya Pengamanan Produksi Padi 2024"