KUNINGAN (OKE)- Pada bulan puasa tahun ini Desa Linggajati Kecamatan Cilimus "berkobar". Pasalnya, warga kompak menolak rencana pembangunan JW One Hotel yang berada di wilayahnya.
Meski berada di tanah milik pribadi, namun keberadaan hotel ini akan menggusur pula bangunan sekolah dasar. Sebab, dari kabar pihak pengembang menginginkan tuker guling SD tersebut.
Warga sendiri meski akan diganti dengan bangunan lebih baik tetap menolak. Bahkan, kendati akan memberikan banyak manfaat warga tetap menolak karena di wilayah tersebut sudah padat.
Bukan hanya itu ada ada hal-hal negatif yang membuat mereka terganggu. Berikut 7 poin penolakan warga terhadap kehadiran hotel yang konon merupakan kerabat dari orang penting di negeri ini.
Adapun 7 poin penolakan masyarakat terkait pembangunan hotel JW ONE di desa Linggarjati sbb;
1. Warga Linggajati menolak keras akan dibangunnya hotel dikarena kawasan kami huniannya sudah padat.
2.Menolak Pemindahan sarana pendidikan yang berada di wilayah Dusun 04.
3.Lingkungan kami merupakan lingkungan tempat tinggal bukan lingkungan perhotelan, vila-vila maupun rumah singgah yang dikomersilkan yang akan merusak sosial dan alam di Desa Linggajati ke depan.
4.Akan merusak citra gedung Perundingan Linggarjati yang merupakan sejarah perjuangan kemerdekaan RI yang diakui oleh dunia internasional.
5.Akan merusak kehidupan sosial religius dan nama sejarah Desa Linggajati yang menjadi tempat syiar/penyebaran agama Islam para wali.
6.Sarana pendidikan yang sekarang cukup strategis letaknya dekat dengan gedung sejarah Perundingan Linggarjati, serta jarak tempuhnya yang mudah diakses oleh semua warga Linggajati.
7. Dampak lingkungan lain, masalah air bersih yang mana saat ini ada sebagian warga yang masih krang terpenuhi masalah air bersih, serta dampak air limbah yang dihasilkan akan berpengaruh kepada lingkungan, karena berada di lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Posting Komentar untuk "7 Poin Penolakan Warga Terkait Pembangunan JW One Hotel di Desa Linggajati "