KUNINGAN (OKE)- Ratusan ribu warga Kuningan pada Rabu (14/2/2024) sudah menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2024. Namun, sayangnya dibandingkan dengan pelaksanaan Pilkades partispasi masyarakat rendah.
Hal ini terbukti dengan minimnya para perantau pulang ke kota kuda untuk menyalurkan hak pilihnya. Situasi ini berbeda dengan Pilkades yang digelar pada Minggu (6/8/2023), dimana partisipasi masyarakat sangat tinggi.
Dari data yang dimiliki, desa dengan partisipasi masyarakat tertinggi adalah Desa Cibuntu Kecamatan Pasawahan dengan jumlah 91,85 persen. Sedangkan pada Pemilu 2019 hanya 74 persen dan pada Pemilu tahun 2024 KPU menargetkan 82 persen.
"Perantau yang pulang hanya 40 persen. Dibanding Pilkades kalah jauh," ujar Sekdes Margasari Kecamatan Luragung Ade.
Bukan hanya di Margasari, di Kecamatan Ciwaru pun perantau banyak yang tidak pulang. Padahal jumlahnya sangat banyak. Para perantau pun tidak mengajukan untuk pindah memilih.
"Kalau di wilayah kami ada sekitar 30 persen yang tidak pulang. Mungkin mereka lebih mementingkan pekerjaan," tandas Ketua Panwascam Ciwaru Jojo MPd.
Sementara di Kecamatan Cibingbin pun hal yang sama terjadi. Menurut Ketua Panwas Kecamatan Cibingbin Otong Kasim, dari data yang dimiliki di TPS 8 Desa Ciangir Kecamatan Cibingbin total ada 246 DPT.
"Ditempat saya dari 246 DPT C-pemberitahuan hanya berhasil dibagikan 160, karena para perantau tidak pulang," tandasnya Otong.
Terpisah, Ketua BPD Desa Cijemit Kecamatan Ciniru Toni Suroso mengatakan, di tempatnya para perantau hanya pulang sebagian. Hal ini selalu terjadi di setiap Pemilu.
"Setiap Pemilu seperti ini, beda dengan Pilkades, warga semangat untuk pulang terlebih kalau ada yang menyediakan angkutan untuk pulang pergi," tandasnya.
Sekadar informasi DPT Pemilu Kuningan sebanyak 895.041 orang, terdiri dari 451.495 pemilih laki-laki dan 443.546 pemilih perempuan, yang tersebar di 3.596 TPS se- Kabupaten Kuningan.(rdk)
Posting Komentar untuk "Di Kuningan Pilkades Lebih Bergengsi Dari Pemilu, Ini Buktinya"