KUNINGAN (OKE)- Meski Pemkab Kuningan tidak merayakan perayaan tahun baru, namun suasana di kota Kuningan terasa hingar bingar terutama di kawasan wisata seperti Sangkanurip Kecamatan Cigandamekar dan juga kawasan Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur.
Bagi warga yang tidak datang ke lokasi tersebut mereka memilik merayakan di kedai-kedai atau cafe yang kini menjamur di kota kuda. Sedangkan yang ingin merayakan secara murah meriah ada Taman Kota Kuningan (Alun-alun Kuningan).
Dari pantauan sejak Minggu (31/12/2023) sore alun-alun Kuningan (Taman Kota Kuningan, Masjid Syiarul Islam) sudah ramai didatangi ole warga Kuningan, mereka datang dari berbagai tempat di Kuningan.
Tentu hal yang baik bisa diwujudkan di tahun 2024, karena itu harapan semua orang dengan adanya pergantian tahun baru. Secara keseluruhan perayaan tahun baru di sekitar alun-alun Kuningan berjalan aman.
"Saya pilih Taman Kota karena murah tidak perlu mengeluarkan biaya banyak. Bahkan kita bisa bekal makanan dan bisa istirahat di halaman masjid Syiarul Islam," ujar Yadi warga Kuningan yang datang bersama istri dan anak.
Dari catatan kuninganoke.com, pasca ada Taman Kota memang menjadi tujuan warga Kuningan untuk menghabiskan malam tahun baru sekalipun pada saat pandemi, mereka tetap datang.
Banyak pengunjung memberikan dampak positif bagi pedagang yang ada di sekitar termasuk petugas parkir. Bahkan ruku-ruko yang ada di samping Taman Kota ketiban berkah.
Taman Kota Kuningan sendiri merupakan peninggalan monumental dari mendiang Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda . Kala itu Kondisi Kuningan Plaza tidak menentu pasca dibongkar 2003 dan ia ambil alih untuk dijadikan Taman Kota.
Isu awalnya akan dijadikan Kuningan Super Mall, tapi H Aang pada tahun 2008 diputuskan menjadi Taman Kota karena Kuningan tidak punya tempat untuk nongkrong yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Keputusan itu sangat tepat dan hingga kini bisa dinikmati. Bahkan, oleh Bupati Acep melalui bantuan dari Gubernur Tamkot dipercantik hingga ada Jembatan Penyebrangan Orang, food court, rehabilitasi Masjid Agung.
Berikut sejarah singkat Taman Kota Kuningan. Pada Minggu (30/1/2023) diresmikan oleh Gubernur Jabar setelah direnovasi selama 2 tahun atau dari September 2020 dengan biaya Rp25 miliar.
Dana sebesar itu digunakan bukan hanya renovasi Tamkot tapi juga Masjid Syiarul Islam, dan Taman Relief Kuningan.
"Dulu Tamkot adalah lapangan sepakbola. Lapang sepakbola dibangun oleh Van Beck yang kala itu berkuasa di Kuningan atau Bupati-nya Kuningan," ujar Penggiat Sejarah Kuningan Nding Masku.
Diterangkan, Van Beck Berkuas di Kuningan 1860-1902 dan ia merupakan perwakilan Residen Cirebon d Kuningan. Selian membangun lapangan bola, ia juga membangun Pendopo, Kantor Pos dan juga Pegadaian.
"Kalau sekarang Taman Kota ramai, ya de javu karena sejati tempat itu dibangun sebagai sarana tempat hiburan. Dulu lokasi itu dijadikan tempat sandiwara," tandasnya.
Nding juga menerangkan, di lokasi Tamkot dulu ada pohon bunut, namun sayangnya karena ada pembangunan Plaza dan Kemenag ditebang. Padahal bunut merupakan saksi bisu empat tanaman bunut yang ditanam pada abad 14.
Sementara yang tiga masih tersisa yakni di depan Pegadaian Kuningan, di Pertokoan Siliwangi atau komplek Fujasera dan terakhir di Pos Polisi Citamba. Awalnya adalah tanaman beringin namun farasit akhirnya yang tumbuh adalah bunut.
"Pada tahun 79-an, masih berupa lapangan sepakbola . Baru ketika Bupati Kuningan Jufri Pringadi, dialihkan menjadi terminal," jelasnya.
Setelah menjadi terminal lanjut dia, oleh Yukeng menjadi Kuningan Plaza sekitar tahun 90-an, dimana di dalamnya ada bioskop dan pertokoan.
Diterangkan, sebelumnya ada di Plaza, bioskop ada di Kantor PKPN dan pada tahun 2003 ketika Bupati dijabat oleh H Aang, Plaza dihancurkan dan pada tahun 2008 dibangun Tamkot.(rdk/foto damkar Kuningan)
Posting Komentar untuk "Taman Kota Masih Jadi Tempat Favorit Warga Kuningan Rayakan Tahun Baru"