KUNINGAN(OKE)- Stadion Mashud Wisnusaputra yang merupakan stadion kebanggaan warga Kuningan, kini pengelolaannya berpindah tangan dari Dinas Lingkungan Hidup ke Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kuningan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Disporapar Mamad Abdushomad SE MSi kepada kuninganoke, ketika dikonfirmasi terkait pengelolaan stadion. Stadion ini menjadi sorotan warga karena fasilitas seperti WC dan air banyak tidak berfungsi sehingga dianggap tidak diurus.
"Stadion baru semingguan di serahkan ke kita. Jujur banyak PR yang harus kita perbaiki. Dulu sama DLH kini sama kita. Kami akan tertibkan dan berikan kami waktu," ujarnya menjawab pertanyaan terkait sewa stadion yang tidak jelas masuk ke kas mana, Minggu (28/1/2024).
Sekadar informasi, Stadion Mashud selama kerap digunakan oleh Pesik Kuningan. Selain itu juga digunakan oleh klub lokal untuk sparing atau SSB/Akademi untuk berlatih. Dari pengakuan mereka ada uang sewa yang masuk.
Sementara untuk Pesik sendiri tentu harus gratis karena klub milik warga Kuningan. Meski dibeberapa daerah ketika sebuah klub menjadi profesional mereka harus menyewa ke pengelola.
Terpisah, Kuninganoke.com mendapatkan info dari pihak Dinas Lingkungan Hidup bahwa mereka selama ini tidak mengelola sepenuhnya. DLH hanya mengurus sampah dan memotong rumput agar stadion selalu bersih dan terurus.
Mengenai sewa menjadi ranah Disporapar termasuk besarnya sewa stadion dan juga pemasukan dari sewa untuk PAD Kuningan. Tentu hal ini menjadi sebuah pertanyaan mana yang benar.
Sementara itu, kepada kuninganoke.com banyak yang bercerita terkait penggunaan stadion yang dinilai terlalu sering sehingga lapangan menjadi rusak. Seharusnya stadion Mashud jangan digunakan untuk latihan.
"Kalau bisa Mashud itu untuk pertandingan Pesik di Liga resmi saja kalau pun untuk disewa bisa untuk menambah PAD agar stadion terurus namun penggunaan jangan terlalu sering. Jangan sekarang siapa saja bisa dan tidak jelas kontribusinya," ujar salah seorang pencinta sepakbola yang wanti-wanti namanya dirahasiakan.
Pencinta sepakbola Kuningan yang mengetahui sejarah stadion Mashud ini mengaku, ketika zaman almarhum Bupati Aang stadion diurus sampai menjadi percontohan daerah lain. Bahkan pernah di sewa oleh Persita untuk menjadi kandang di Liga Super Indonesia.
"Yang saya inget dari almarhum sendiri adalah, jangankan digunakan diluar sepakbola, ada yang masuk ke lapangan pun tidak menggunakan sepatu pasti kena semprot. Ini menunjukan rumput stadion harus dijaga. Tapi sekarang siapa saja bisa masuk dan kini stadion tidak sebaik dulu, ini terlihat ketika hujan deras air menggenang," ujarnya lagi.(rdk)
Posting Komentar untuk "Pengelola Stadion Mashud Wisnusaputra Berpindah Tangan, Warga Kuningan Minta Lapangan Jangan Digunakan Tempat Latihan "