Loading...

Ini Alasan Manajemen Pesik Pertahankan Satria Nurzaman Jadi Pelatih


KUNINGAN (OKE)- Pergelaran Liga 3 Seri 1Jabar sudah usai, dan seperti diketahui Pesik harus finis diurutan ketiga dengan nilai 8 dari hasil dua kali menang, dua kali seri dan 1 kalah. Dari hasil itu Pesik gagal lolos ke babak 8 besar.

Meski gagal Pesik  namun masuk lima besar skuad termuda yang berlaga di Liga 3 Seri 1 dengan rata-rata usia 20,88 tahun. Sedangan urutan pertama Depok Raya dengan 20,75 tahun, Persigar Garut 20,76 tahun, dan PSB Bogor 20,83 tahun.

Terkait Pesik yang gagal lolos ke babak 8 besar terjadi pro kontra. Bagi yang pro bisa bertahan di seri 1 merupakan sebuah prestasi. Namun, bagi yang kontra seharusnya Pesik lolos karena bertindak sebagi tuan rumah.

Mereka juga banyak berpendapat pemain Pesik bukan kumpulan terbaik yang ada di kota kuda. Sedangkan dari kabar yang diperoleh banyak pemain yang indispliner sehingga pelatih mencoret beberapa pemain.

Kuninganoke.com sendiri mencoba mengkonfirmasi manajemen Pesik  terkait kelanjutan Coach Satria setelah bisa mempertahankan laskar Ciremai di Seri 1. 

Menurut Ketua Pesik H Didi Sutardi pihaknya puas dengan pencapaian posisi 3  dan nyaris lolos ke babak 8 besar.

"Dengan pemain muda kita bisa berada di urutan tiga sudah bagus. Memang ketika persiapan kita banyak dipusingkan dengan tindakan pemain yang indispliner karena mementingkan yang sunah dibanding yang wajib," ujar Bos Kolam Renang Cibulan itu, Selasa (30/1/2024).

Bagi dia, tidak ada  alasan untuk memberhentikan Coach Satria yang kinerjanya sudah  terbukti. Bukan hanya itu, lisensi Satria Nurzaman sebagai pelatih yang paling tinggi dimiliki pelatih di Kuningan saat ini.

"Yang harus dicatat dia itu punya jaringan di atas. Waktu kami diundang menonton Piala Dunia oleh Pak Erick Tohir, ketika bertemu dengan para pelatih lain, Coach Satria saling kenal. Ini penting karena kan pemain Pesik bisa dipromosikan  ke  Liga 1 dan Liga 2 ketika pelatihannya punya jaringan luas," jelasnya.

H Didi tidak menampik kalau Coach Satria sifat keras ketika melatih. Hal itu dilakukan agar pemain benar-benar bermain baik dan sesuai dengan skema permainan yang sudah diajarkan.

"Saya tahu kapasitas dia, maka saya percayakan Pesik lagi untuk kedepannya. Mudah-mudahan kedepannya Pesik lebih maju," ujarnya yang mengaku selama ini selalu melakukan penyelesaian ketika ada masalah.

Salah satunya ketika ada slek antara Coach Satria dengan wasit yang memimpin laga Pesik Vs Persima pada duel Mapag Liga 3 Seri 1. Semua beres dan terang benderang sehingga tidak ada buntut dikemudian hari.

Pihaknya juga dengan tangan terbuka menerima masukan dari para legenda Pesik dan juga mereka yang peduli dengan Pesik. Bukan hanya kritikan tapi masukan yang positif penting bagi kemajuan sepakbola Kuningan.

"Sekali lagi saya tegaskan ketika tidak senang dengan seseorang di Pesik jangan serang Pesiknya. Ayo kita berkumpul berikan masukan Pesik karena Pesik adalah kebanggaan Kuningan," sebutnya.

Terpisah, Coach Satria Nurzaman sendiri pada suatu kesempatan mengaku, keberhasilan bisa bertahan di Seri 1 merupakan hal luar biasa. karena tim kuat yang spesialis Seri 1 seperti Perses Sumedang, PSGJ Cirebon, PSB Bogor harus didegradasi ke Seri 2.

"Kita beruntung masih bertahan dan berada diposisi ketiga. Untuk tim yang ada di Cirebon Raya kita paling terbaik," ujar mantan Timnas Indonesia  U-20 seangkatan dengan Boaz Salossa.(rdk /foto dikky sport)  

  

  

Posting Komentar untuk "Ini Alasan Manajemen Pesik Pertahankan Satria Nurzaman Jadi Pelatih"