Loading...

Ditanya Alasan Banyak Proyek Pembangunan di Kuningan Dicat Merah, Ini Jawaban Acep Purnama

 

KUNINGAN (OKE)-Jabatan Acep Purnama sebagai Bupati Kuningan kelar pada tanggal 4 Desember 2024. Selama menjabat orang nomor satu di kota tentu banyak proyek pembangunan yang dilakukan.

Uniknya, setiap ada proyek pembangunan warna merah selalu ada digunakan. Sebagi contoh Taman Kota Kuningan. Warna merah dominan, Waduk Darma juga ada warna merah, Jembatan Citamba juga merah. 

Untuk yang terbaru adalah penataan Pertokoan Siliwangi, ternyata ada warna merah. Warna merah digunakan untuk pagar besi dibagian atas ruko. Semula warna adalah coklat.

Memang dengan adanya perubahan warna merah terlihat lebih fresh, terlebih dikombinasikan dengan warna putih. Namun, yang menjadi pertanyaan apa memang harus selalu merah?

"Saya pilih warna merah karena lebih bagus, itu saja tidak ada yang lain," ujar Acep usai  menggelar perpisahan dengan wartawan Sabtu (2/12/2023) di Pendopo.

Sementara itu banyak pihak mengungkapkan, warna merah selalu menjadi dominan karena "penguasa" di Kuningan berasal dari warna merah. Seperti diketahui PDIP sudah berkuasa di kota kuda selama 4 periode atau 20 tahun.

Pada tahun 2003 H Aang Hamid menjadi Bupati Kuningan berpasangan H Aan Suharso. Mantan Manajer Persija Jakarta diusung oleh PDIP. Lalu, 2008-2013, H Aang kembali terpilih melalu Pilkada langsung.

Selanjutnya istri Hj Utje Ch Suganda memimpin Kuningan yang lagi-lagi diusung oleh PDIP pada 2013-2018. Namun, sayang ditangah jalan Hj Utje meninggal di lanjutkan oleh H Acep Purnama yang tentu dari PDIP.

Berlanjut pada Pilkada  2018, H Acep yang berpasangan dengan anak bungsu H Aang Suganda kembali terpilih usai mengalahkan pasangan Toto-Yosa.

Ternyata bukan hanya pada warna cat untuk proyek pembangunan. Untuk warna kebesaran dalam tiap even olahraga pun berbuah menjadi merah.

Selama Bupati Kuningan dijabat oleh Acep Purnama identik warna yang digunakan dalam setiap event olahraga adalah merah. Padahal, ketika Bupati dijabat oleh Bupati H Aang Hamid Suganda sempat menggunakan warna biru dengan kombinasi kuning.

Sementara pada era Bupati Aripin warna kebesaran di tiap event olahraga adalah kuning dan biru. Hal ini sesuai dengan warna lambang daerah.

Perlu diketahui selama ini warna kebesaran setiap daerah biasanya diambil dari warna lambang daerah atau kalau negara dari bendera. Sedangkan yang menjadi pertanyaan warna merah kontingen Kuningan dari mana?

Apabila mengacu pada warna di lambang daerah Kuningan tidak ada merah yang ada hijau, putih,hitam, biru  dan kuning emas. Banyak yang berbicara kepada kuninganoke.com. warna merah karena penguasa Kuningan berasal dari warna  merah.

Menurut Pemerhati Sejarah dan Budaya Kuningan, Nding Masku, pemilihan warna merah pada warna kebesaran kontingen Kuningan karena selera. Apabila mengacu kepada sejarah diluar warna lambang daerah, bendera Kuningan itu hitam dengan warna emas.

"Selain hitam dan warna emas di bendara, ada juga gambar gunung dan sungai. Warna ini juga yang digunakan pada jamaan kerjaan. Terkait warna biru dan kuning digunakan pada jersey Pesik dan kontingen Kuningan di era bupati sebelumnya digunakan belum  belum ini," jelasnya.

Dengan ada penjelasan seperti ini maka sudah diketahui bahwa warna kebesaran Kuningan itu bukan merah tapi hitam. Apakah nanti kalau bupatinya ganti, warna kebesaran akan berubah?

Sementara itu, untuk kontingen Porpemda Jabar XV yang akan digelar di Kuningan, warna kebesaran Kuningan merah dengan kombinsi merah, kuning, biru, hijau. Dan hal ini sedikit mengagetkan bagi para atlet.

"Sekarang mah koalisi, biasanya merah dan putih, atau abu," ujar seorang atlet yang wanti-wanti jangan disebutkan namanya.(rdk)

  



MAKNA UMUM LAMBANG DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

Dengan modal semangat dinamis, konstruktif, sportif, semangat menegakkan keadilan, melenyapkan kebathilan, sanggup berjuang membangun dan bertaqwa kepada Allah SWT untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.


ARTI UNSUR-UNSUR LAMBANG DAERAH

Dasar

Perisai berbentuk lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berarti tenang, penegak keamanan Pancasila dan UUD 1945 serta lambang keadaan yang selalu aman, tenteram dan sejahtera.


Kuda Jantan

Melambangkan sifat masyarakat kuningan yang dinamis, konstruktif, kretif, sportif, semangat menegakan keadilan dan melenyapkan kebathilan. Dalam sejarah perjuangan leluhur Kuningan dan masa gerilya dalam Kabupaten Kuningan, kuda digunakan sarana angkutan dan juga digunakan sebagai alat perjuangan, serta terkenal dengan Leutik-leutik kuda Kuningan (Kecil-kecil kuda Kuningan).


Gunung Ciremai

Menunjukan Kuningan berada di kaki gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat dengan tanahnya yang subur, udaranya sejuk dan nyaman, cocok untuk daerah wisata.


Air Sungai Lima Gelombang

Air sungai melambangkan bahwa Kabupaten Kuningan memiliki lima sungai yang besar, yaitu Cisanggarung, Cijolang, Cisande, Cijangkelok dan sungai Citaal.


Bokor Kuning

Melambangkan sejarah lahirnya Sang Adipati Kuningan yang kemudian menjadi kepala pemerintahan pertama di Kuningan pada tanggal 1 April 1498. Bokor Kuning diartikan juga sebagai lambang lahirnya Pemerintah Kabupaten Kuningan pada tanggal 1 September 1498.


Padi

Melambangkan kesuburan di bidang pangan.


Kapas 

Melambangkan kesuburan di bidang sandang.


 


ARTI WARNA

Hijau :

Kemakmuran, kesejukan, ketenangan dan harapan (optimis)


Putih :

Kesucian, kebersihan, kejujuran, keadilan dan kewibawaan


Hitam :

Tegak, kuat, kebenaran, ampuh dan teguh


Biru :

Kesetiaan, ketaatan, kepatuhan, kebesaran jiwa, berpandangan luas, perasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar


Kuning Emas :

Kesejahteraan, keagamaan, keagungan, keluhurandankeluhungan

Posting Komentar untuk "Ditanya Alasan Banyak Proyek Pembangunan di Kuningan Dicat Merah, Ini Jawaban Acep Purnama"