Penutupan dilakukan pada Senin (16/7/2023) pagi dengan cara ditutup total menggunakan material. Hamid pemilik sumur akan menggunakan sumur tetangganya untuk memenuhi kebutuhan air.
Sumur yang ditutup itu terletak di Dusun Pahing Rt 001/001 Desa Pamulihan Kecamatan Cipicung. Korban sendiri ketika itu berkunjung ke rumah anak dengan tujuan ingin melihat kolam miliknya yang berada di dekat rumah anaknya yang berna Hamid.
"Langsung ditutup hari ini karena pihak Pak Hamid tidak mau menggunakannya kembali. Untuk kebutuhan air ia akan menggunakan yang tetangganya," ujar Kasi Pem Desa Pamulihan Ading Jaenudin.
Sekadar mengingatkan ,sungguh tragis nasib Tarsinah (54), ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Puhun RT 004/002 Desa Pamulihan Kecamatan Cipicung. Istri dari Udaya (50) itu harus meregang nyawa ketika korban terpeleset masuk kedalam sumur.
Ironisnya sumur yang menjadi korban terpeleset adalah milik anaknya yang bernama Hamid. Korban terpeleset ketika berkunjung ke rumah anaknya untuk melihat kolam miliknya yang berada disamping rumah Hamid.
Insiden yang menggegerkan warga Cipicung itu terjadi pada Minggu (15/10/2023) pukul 13.30 WIB di Dusun Pahing Rt 001/001 Desa Pamulihan Kecamatan Cipicung. Proses evakuasi dilakukan oleh pihak Damkar dan mayat bisa diangkat pukul 15.00 WIB.
Lambatnya laporan dan juga diduga adanya gas beracun membuat nyawa korban tidak tertolong. Insiden Tarsinah masuk ke dalam sumur sedalam 14 meter baru diketahui oleh menantunya yang bernama Dian Permatasari (27).
Ia mencari keberadaanya ibu mertuanya yang sempat berkunjung ke rumahnya itu. Setelah dicari bersama-sama dengan Rian ke tetangga dan samping rumah ternyata tidak ditemukan. Baru ketika akan masuk ke dalam rumah.
Dian melihat penutup sumur sudah terbuka dan ditemukan kerudung warna ungu yang dipakai korban tersangkut di penutup sumur yang terbuat dari baja ringan. Dian pun langsung membuka penutup sumur.
Karena gelap korban meminjam senter ke tetangga dan ternyata korban ada di dalam sumur bersama sendal miliknya. Korban pun shock dan langsung pingsan. Seketika Rian berteriak meminta pertolongan warga.
Kasi Pem Desa Pamulihan Ading Jaenudin langsung meminta pertolongan Damkar. Karena laporan masuk 13.36 WIB, petugas baru sampai 14.40 dan tiba di lokasi pukul 14.00 WIB dan langsung melakukan evakuasi hingga pukul 15.00 WIB.
Selain Petugas Damkar yang berjumlah 7 orang, proses evakuasi juga melibatkan Tim Inafis dari Polres Kuningan, Babinsa Desa Pamulihan, Kades dan perangkat desa, 1 Anggota Puskesmas, 2 Relawan Peduli Masyarakat Kuningan.
"Insiden terjadi ketika korban bermain ke rumah anaknya pada pukul 08.00 WIB untuk melihat kolam ikan miliknya. Dian menantu korban pada pukul 09.00 WIB pergi rumah ibunya dan baru pulang pukul 12.00 WIB," ujar Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti menjelaskan.
Diduga korban jatuh terpeleset ke dalam sumur dan pada saat kejadian tidak ada korban yang melihat. Sumur sendiri tidak memiliki tembok pengamanan. Sumur juga berada di pinggir rumah dan sering dijadikan tempat untuk melintas warga.
"Kami meminta untuk setiap sumur yang dimiliki warga hendaknya diberi pengaman tembok pembatas, ditutup dengan dan dicor agar kuat, dan hendaknya diberikan penanda agar orang bisa mengetahui," saran Khadafi.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga apabila membutuhkan penyelamatan / evakuasi korban , segera laporkan ke Call Center kantor UPT Damkar Satpol PP Kab. Kuningan di nomor telepon. (0232)871113, 081322698881 dan layanan gratis /tidak dipungut biaya apapun. (rdk)
Posting Komentar untuk "Sumur Maut Akhirnya Ditutup"