Hilang Selama 4 Bulan, Ikah Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

KUNINGAN (OKE)- Pencarian keluarga dan juga warga Dusun 3 Kampung Cipaku Desa Linggajati Kecamatan Cilimus selama 4 bulan akhirnya terjawab. Ikah (61) yang selama ini mereka cari ditemukan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.

Sayangnya korban ditemukan blok Sungai Lima Kaisah atau di Jalur Pendakian Linggajati Pos 2 sudah tak bernyawa pada Kamis (12/10/2023) pukul 12,30 WIB. Mayat pertama kali ditemukan oleh Iskandar warga Lingkungan Pahing RT 5/8 Kelurahan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon pada pukul 11.00 WIB.

Iskandar kala itu tengah mencari bahan bonsai dan tiba-tiba ia melihat benda yang mencurigakan. Setelah didekati ternyata benda itu adalah sesosok jenazah perempuan. Ia pun langsung melaporkan kejadian ini kepada PPGC Linggasana Pendi (45).

Pendi sendiri langsung melaporkan kepada Brigpol Guntur Erlangga yang merupakan anggota Polsek Cilimus. Setelah itu laporan diteruskan kepada pihak BPBD Kuningan serta Damkar Kuningan.

Kepastian jenazah yang ditemukan itu identitasnya Ikah dibenarkan oleh Kadus 3 Fajar. Ia mengetahui dari pakaiannya yang digunakan oleh korban. Mayat sendiri langsung dibawa oleh tim Inafis Polres Kuningan ke RSUD Linggarjati untuk proses otopsi guna penyelidikan lebih lanjut.

Proses evakuasi sendiri membutuhkan waktu 2 jam (dari pukul 15.00-17.00 WIB. Adapun rombongan yang terlibat adalah 2 Anggota Damkar, 6 personel BPBD termasuk Kalak BPBD Indra Bayu Permana, dari 4 anggota Polsek Cilimus, 3 anggota Koramil Cilimus.

Selanjutnya 4 pegawai TNGC, Inafis Polres Kuningan, perangkat desa dan warga. Sedangkan 20 orang dari Pengelola Pendakian gunung Ciremai Desa Linggajati. Dengan kerjasama akhirnya proses evakuasi berlangsung lancar.

"Evakuasi mayat dilakukan dengan cara ditandu secara estafet dari TKP hingga Pos Pendakian dan setelah itu dibawah ke RS Linggarjati," ujar Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti.

Diterangkan lama proses evakuasi karena jaraknya 2 Km dengan medan cukup terjal dengan kemiringan 3--50 derajat. Jalur tersebut tidak bisa diakses dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun mobil.

Sementara itu, dengan kejadian ini pihak keluarga korban merasa lega karena korban sudah ditemukan, meski mereka harus bersedih karena sudah tidak bernyawa lagi. Kejadian ini membuat geger warga Kabupaten Kuningan terlebih informasi ramai di tiap medsos.(rdk)