KUNINGAN (OKE)- Dilantik sejak 4 Desember 2018, Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, H. Acep Purnama SH MH dan H. Muhammad Ridho Suganda SH Msi, mencanangkan Visi Kuningan Maju (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa.
Visi ini lahir dari kesadaran bahwa pembangunan sejatinya dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan, untuk terjaminnya kebutuhan sandang, pangan, papan, pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Agamis yang dicirikan dengan kehidupan beragama yang damai, toleran dan harmonis, serta Pinunjul dengan keunggulan pembangunan berdasarkan karakter masyarakat yang dikenal ulet, pekerja keras, dan pantang menyerah dengan sendi utama pembangunannya adalah Desa.
Dengan tahapan pembangunan sebagaimana diamanatkan oleh rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Kuningan periode 2018-2023 yang dijabarkan ke dalam lima misi, yaitu ;
1.Membangun tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan jiwa kepemimpinan nu SAJATI.
2.Mewujudkan masyarakat kuningan nu SAJATI dalam kehidupan beragama dan bernegara dalam bingkai kebangsaan dan kebhinekaan.
3.Mewujudkan manajemen layanan pendidikan dan kesehatan yang merata, adil, berkualitas dan berkelanjutan dalam menciptakan sumber daya manusia nu SAJATI.
4.Mewujudkan pembangunan kawasan perdesaan berbasis pertanian, wisata, budaya dan potensi lokal untuk mempercepat pertumbuhan serta pemerataan ekonomi rakyat.
5.Serta mewujudkan pemerataan infrastruktur untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja dalam lingungan yang lestari.
Pada proses penyelenggaraan Pemerintah di Daerah, banyak tantangan dan hambatan yang mewarnai jalannya roda Pemerintahan seperti keterbatasan anggaran dan badai pandemi Covid-19. Namun hal tersebut tidak menjadi alasan untuk terus bergerak maju dalam proses pembangunan dan menjabarkan Visi dan Misi yang telah di usung. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah capaian yang telah diraih selama menahkodai roda pemerintahan.
Pada pembangunan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, efektif, demokratis, dan terpercaya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan mendapat prestasi dengan meraih 9 kali WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) berturut-turut. Dimana Predikat ini diberikan atas penyajian laporan keuangan sudah dilakukan secara wajar dalam semua hal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Begitupun dengan Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilakukan oleh Jaringan Masyarakat Pembelajar Kuningan (Jamparing) Research yang merilis hasil survei mengenai kepuasan masyarakat terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuningan. Tingkat kepuasan mencapai 83,6 persen, yang termasuk dalam kategori baik.
Pada pengembangan Kemandirian Desa, pemerintah daerah Kabupaten Kuningan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan karena dari 361 Desa sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Pemerintah Kabupaten Kuningan telah mewujudkan 48 desa berkembang, 218 Desa Maju dan 95 Desa Mandiri dan target mandiri yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) RJPMD 2018-2023 sebanyak 22 desa, realisasi 95 desa dengan capaian 173 %
Pada peningkatan ekonomi, investasi dan pengembangan wilayah melalui pembangunan infrastruktur, pemerintah kabupaten kuningan terus mendorong upaya peningkatan infrastruktur strategis seperti pembangunan jalan lingkar timur - selatan untuk membuka sumbatan keterisolasian wilayah dan diharapkan dapat membuka dan meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat. Peningkatan infrastruktur juga ditujukan untuk peningkatan akses pada area-area produktif seperti sentra pertanian dan pariwisata. Secara rinci, pembangunan infrastruktur dijelaskan sebagai berikut :
A. Jalan Lingkar Timur dengan total panjang 13.7 km telah rampung di kerjakan. Membentang dari Desa Sampora sampai dengan Desa Kertawangunan dan diakhiri oleh Tugu Kuningan Sajati. Saat ini akan dilanjutkan pengerjaan lingkar timur selatan yang akan membentang sepanjang 10.8 km dimulai dari Desa Ancaran sampai dengan Kecamatan Kadugede.
Hal ini dibangun atas dasar kelancaran lalu lintas barang, jasa dan perluasan investasi sehingga jalur transportasi dan komunikasi dapat dipangkas sehingga jarak tempuh dapat dipersingkat untuk kepentingan masyarakat seluas-luasnya.
B.Pembangunan Bendungan kuningan juga telah selesai dirampungkan pada tahun 2021 yang memiliki kapasitas 25.9 juta meter kubik dan mampu mengairi persawahan seluas 3.000 hektare yang berfungsi sebagai pengendalian banjir, meningkatkan ketahanan air, menyediakkan air baku hingga di masa depan menjadi sumber daya listrik yang dapat dipergunakan.
C.Program revitalisasi pasar, ruang terbuka hijau dan akses publik dilaksanakan secara besar-besaran, meliputi Taman Kota Kuningan, Taman Cilimus, Taman Luragung serta pengembangan kawasan wisata berbasis alam.
D.Persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik; mengalami peningkatan dari 59.01 persen menjadi 62.23 persen
E.Penanganan jalan dan jembatan selama 5 tahun kepemimpinan dengan target 1.000 km, pada akhir tahun 2022 sudah mencapai 202,56%
F.Persentasi rumah layak huni mengalami peningkatan dari tahun 2018 dari yang semula 94.92 persen menjadi 97,21 persen
G.Kawasan kumuh mengalami penurunan dari tahun 2018 dari yang semula 0.05 persen menjadi 0.0030 persen
H.Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan dari tahun 2018 yang semula (68.28 persen) menjadi (70.16 persen)
Pada percepatan rehabilitasi dan aksebilitas pendidikan, pemerintah kabupaten kuningan telah banyak sekali melakukan perbaikan. Seperti :
A. rehabilitasi ruang kelas selama 5 tahun kepemimpinan ditargetkan sebanyak 1.000 ruang kelas, dimana dari tahun 2019 hingga akhir tahun 2022 telah merehab 1.181 ruang kelas.
B. Pemberian beasiswa, selama 5 tahun kepemimpinan target 1.000 orang, dari tahun 2019 hingga akhir tahun 2022 telah memberikan beasiswa sebanyak 1.404 orang
C. Harapan lama sekolah mengalami peningkatan, kondisi awal (2018) pada angka 12.07 persen mengalami peningkatan di (2022) akhir pada angka 12.24 persen.
Pada percepatan sektor pertanian dan pariwisata, Visi Misi Kabupaten Kuningan telah menetapkan terbangunnya 25 desa wisata dan 75 Desa tematik, dimana pada implementasinya, telah dibentuknya 21 desa wisata dan telah terbangun 97 desa Pinunjul Tematik dengan kategori Pinunjul Agro (42 Desa), Pinunjul Industri (18 Desa), Pinunjul Umkm (6 Desa), Pinunjul Koperasi (22 Desa) dan Pinunjul Pendidikan (9 Desa).
Untuk pengembangan ekonomi regional, pemerintah kabupaten kuningan telah melakukan peningkatan umkm dan lapangan pekerjaan. Dimana perincian dalam upaya percepatan pengembangan ekonomi regional tersebut adalah sebagai berikut :
A.Wirausahawan baru berbasis industri kreatif, target selama 5 tahun kepemimpinan sebanyak 1000 pelaku usaha yang terbantu. realisasinya, dari tahun 2019 sampai tahun 2022 telah membantu 1.075 wirausahawan
B.Bantuan modal usaha kecil, target selama 5 tahun kepemimpinan sebanyak 1000 pelaku usaha yang terbantu. Realisasinya, dari tahun 2019 sampai tahun 2022 sebanyak 3.570 wirausahawan terbantu
C.Pada pembukaan lapangan pekerjaan, pemerintah kabupaten kuningan telah melakukan berbagai terobosan dalam membuka keran investasi selebar-lebarnya. Salah satunya adalah dibangunnya kerjasama dengan perusahaan Fashion Stitch Joshua yang saat ini masih dalam proses pembangunan yang mana akan menyerap tenaga kerja sebanyak 8.000 orang. Juga kerjasama dengan beberapa perusahaan besar lain, seperti Nike yang menjalin kerjasama mengenai pelatihan menjahit, yang mana Sumber Daya Manusia yang telah terlatih dapat terserap tenaga kerjanya.
Diakhir masa kepemerintahannya, Bupati Kuningan mendapat penghargaan tanda kehormatan “Satyalencana Wira Karya” dari Pemerintah Republik Indonesia. Tanda kehormatan tersebut diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada para warganya yang telah memberikan Darma Bakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain. Penghargaan Lencana itu diberikan dalam bidang koperasi dengan mengusung tema transformasi ekonomi berkelanjutan melalui Pembangunan Kukm Berbasis Desa Pinunjul.
Pada bidang kesehatan, pemerintah kabupaten kuningan mendapatkan pernghargaan bebas eradikasi frambusia dari kementerian kesehatan sebagai kabupaten yang bebas dari penyakit frambusia yang merupakan penyakit kulit menular menahun yang kambuhan. Eradikasi frambusia merupakan upaya pembasmian berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan secara nasional.
Selain itu, kuningan juga mendapatkan penghargaan audit kasus stunting dari Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia. Pencapaian tersebut didapat karena keseriusan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam menangani kasus stunting sehingga kejadian stunting di kabupaten kuningan lambat laun mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Saat ini juga Kabupaten Kuningan sedang gencar pada program ODF (Open Defacation Free / stop buang air besar sembarangan) dimana deklarasi ODF merupakan wujud pemberdayaan masyarakat desa, yang dengan kemandiriannya mampu merubah perilaku masyarakat menuju perilaku hidup bersih dan sehat (phbs).
Berkat kebijakan bersama antara Pemerintah Daerah, Stake Holder serta dukungan masyarakat, program-program yang dilaksanakan telah memberikan dampak positif dengan beberapa keberhasilan yang dicapai diantaranya adanya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 70.16 point, naik sebesar 1.88 point dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa Indikator kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi sudah mulai pulih semenjak badai pandemi covid-19 yang datang selama 2 tahun.
Prestasi yang perlu diapresiasi lainnya adalah bahwa selama pandemi Kabupaten Kuningan tidak mengalami krisis pangan dan pertumbuhan ekonomi juga masih tumbuh positif.
Adapun capaian pembangunan yang tergambar dalam indikator makro secara umum disampaikan secara singkat sebagai berikut:
- Umur Harapan Hidup Warga Kabupaten Kuningan ada pada angka 74.03 tahun
- Indeks Kesehatan 83.12 persen
- Indeks Pendidikan 60.27 persen
- Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,53%, dimana capaian LPE Kabupaten Kuningan ini diatas capaian LPE Provinsi Jawa Barat (5,45) dan Nasional (5,03), dan ada di posisi ke 5 di Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Selain pekerjaan rumah tentang bagaimana meningkatkan rata-rata lama sekolah, Pemerintah Kabupaten Kuningan juga dihadapkan pada persoalan kemiskinan dan pengangguran. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran terus diupayakan dengan berbagai sumberdaya dan menjalin kemitraan serta kerjasama dengan semua pihak. Penanganan tersebut sudah membuahkan hasil dengan adanya trend penurunan pada angka kemiskinan dan pengangguran. Untuk penanganan kemiskinan dan pengangguran, terdapat penurunan dari angka kemiskinan 13,10 persen, sekarang 12,76 persen, angka pengangguran dari 11,68 persen menjadi 9,81 persen.
Diakhir masa menjalankan roda Pemerintahan yang akan berakhir 4 Desember 2023 mendatang, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, H. Acep Purnama SH MH dan H. Muhammad Ridho Suganda SH Msi menyampaikan permohonan pamit kepada segenap elemen masyarakat disertai ucapan terimakasih kepada semua pihak,
“Kami ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya serta memberikan apresiasi kepada ASN yang tergabung dalam Korps Pegawai Republik Indonesia, juga kepada pegawai Non ASN atas dedikasi dan loyalitas selama menjalankan kepemimpinan, sehingga Visi dan Misi yang kami usung dapat tercapai dengan baik.
Kami juga mengucapkan terimakasih Kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pengusaha, para tokoh pendidik, pemuda dan segenap masyarakat yang telah berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Kuningan.
Dari lubuk hati terdalam, kami sampaikan permohonan maaf, apabila selama dalam menahkodai jalannya pemerintahan, terdapat kekurangan dan kekhilafan, karena kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
Kami titip Kuningan kepada siapapun yang akan meneruskan Pemerintahan selanjutnya, kami titipkan Kuningan kepada segenap elemen masyarakat yang cinta akan daerahnya. Kuningan adalah milik kita hari ini, esok dan selamanya”
Posting Komentar untuk "Ini Hasil yang Dicapai Duet Acep dan Ridho Selama Memimpin Kuningan"