KUNINGAN (OKE)- Winduherang yang kini mejadi sebuah kelurahan di Kecamatan Cigugur ternyata usai lebih tua dari Kuningan. Hal ini diketahui dari perayaan Hari Jadi Winduherang yang ke-542.
Harjad Kuningan sendiri baru 525 atau lebih tua 17 tahun. Tidak heran dengan usai yang lebih tua, Winduherang merupakan bagian sejarah dari Kuningan. Di tempat ini pun banyak makam leluhur Kuningan.
Sementara itu sebagai wujud rasa syukur sekaligus melestarikan kebudayaan Sunda, Kelurahan Winduherang Kecamatan Cigugur menggelar pesta rakyat Babarit. Dengan serangkaian pagelaran kesenian dan kebudayaan khas sunda.
Acara berlangsung meriah dengan kehadiran masyarakat yang tumpah ruah memadati jalan untuk menyelenggarakan pesta rakyat tahunan tersebut. Kegiatan ini paling dinanti oleh warga setempat.
Bupati Kuningan, H. Acep Purnama SH MH didampingi oleh Ketua Team Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, Hj Ika Rahmatika nampak hadir pada prosesi pagelaran tersebut. Turut mendampingi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Camat beserta
Forum Koordinasi pimpinan Kecamatan Cigugur, Kepala Kelurahan se-Kecamatan Cigugur dan Kuningan serta unsur Kelurahan Winduherang meliputi LPM dan BPD. Bertempat di Jalan Winduherang-Cipari, Minggu (06/08/2023).
Sebelum memasuki pelataran acara, Bupati Acep bersama Ketua TP PKK menaiki delman hias yang disambut oleh kesenian genjring dan sambutan warga. Sebelum akhirnya disambut dengan tarian dengan pagelaran “Mupusti Alam Cawisan gusti” yang mempertemukan 3 cawan sumber mata air ke dalam satu kendi sebagai salah satu proses sakral pelaksanaan Babarit.
Ketua Penyelenggara Babarit Winduherang, Muhammad Agni Purnama, dalam laporannya menyebutkan bahwa Budaya merupakan roh kegiatan yang harus di jaga kelestariannya. Dan kehidupan harus memiliki kebudayaan yang jelas tanpa adanya budaya campuran maupun cangkokan.
“Untuk itu kita memandang perlu adanya pelestarian Babarit ini sebagai wahana edukasi kepada masyarakat muda untuk memahami filosofi serta asal-usul Winduherang” ujarnya.
Agni juga mengatakan bahwa babarit ini merupakan prosesi puncak dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan bersama masyarakat Kelurahan Winduherang dalam memperingati hari jadi ke 542, seperti pemutaran Film Dokumenter, Festival Kaulinan Rakyat dan Ziarah ke Makam leluhur.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Acep berdoa agar tahun ini masyarakat Winduherang semakin berlimpah rejekinya sesuai dengan tema penyelenggaraan Babarit “Winduherang Langgeng Rahayu”
“Semoga hasil pertanian melimpah dan warganya senantiasa sehat. Winduherang memiliki banyak mata air yang perlu dijaga serta dilestarikan, yang mana dalam kehidupan kita tidak bisa terlepas dari sumber air.” tutur Acep.
Bupati Acep pun mengajak kepada seluruh warga Winduherang untuk berdoa, agar penyelenggaraan Pilkades yang kebetulan diselenggarakan hari ini berjalan lancar.
“Hari ini saudara-saudara kita di 94 desa yang tersebar di 31 Kecamatan se-Kabupaten Kuningan sedang menyelenggarakan pesta Demokrasi untuk memilih Kepala Desa. Untuk itu mari kita berdoa agar diberi kelancaran dan kemudahan, sehingga nanti yang terpilih adalah 94 kuwu yang amanah dan berkah,"sebut Acep.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan “botram” dimana masyarakat menggelar tikar dengan beragam jenis makanan yang disediakan untuk dimakan bersama.(rdk)
Posting Komentar untuk "Rayakan Hari Jadi, Ternyata Winduherang Lebih Tua Dari Kuningan"