Loading...

Nama Asep dan Euis di Kuningan Terancam Punah, Selama 3 Tahun Tercatat Hanya Ada 11 dan 4 Orang


KUNINGAN (OKE)- Nama merupakan identitas sebuah daerah atau suku, tapi di era milenial ini khususnya suku Sunda sudah jarang menamakan anaknya dengan nama seperti kakek buyutnya dulu.Tentu hal ini sangat ironis.

Negara-negara di benua eropa atau Amerika justru tidak pernah merubah indentitas nama mereka, seperti nama-nama Indonesia. Tapi, tetap menamakan dirinya dengan asal negara, karena bagi mereka nama adalah identitas.

Pada perhelatan Piala Dunia kita akan mudah menebak sebuah negara dengan nama, seperti Swedia.Negara Skanidinivia ini terkenal degan nama-nama berakhir Son, Hendrik Larson, Axelson, Anderson.

Begitu juga dengan Kroasia selalu berakhir Ic, seperti Ivan Rakitic, Luca Modric, Brozovic, Matio Kovacevic. Sedangkan Brazil selalu berakhiran O, seperi Silvinho, Ronaldo, Ronaldinho, Rivaldo, Fabio, Dodo.

Nama-nama tersebut diatas tidak pernah berubah hingga sekarang.Kita tidak pernah mendengar pemain asing yang malang melintang di Liga Indonesia menamakan anaknya Steven Ujang, atau Peter Asep. Mereka tetap dengan nama-nama yang banyak digunakan di negaranya.

Saat ini justru di Indonesia nama-nama "lokal" terancam punah. Belum lama ini Gubernur Jabar akan memberikan hadiah kepada warga Jabar yang menamakan anaknya dengan nama Asep. Hal ini disampaikan usai menghadiri  acara Silaturasep se-Jagat yang digelar oleh Paguyuban Asep Dunia.

Bagaimana dengan di Kabupaten Kuningan yang mayoritas di huni suku Sunda? Ternyata berdasarkan hasil dari Disdukcapil Kuningan nama-nama nyunda, seperti  Asep, Euis, Emod, Tuti dll sudah jarang diberikan oleh para orang tua yang kebanyakan generasi milenial.

"Hasil cek database 2020 - 2023, nama Asep  ada 11 anak dan untuk  Euis  lebih sedikit yakni  4   orang. Apabila dipersentasikan  nama Asep hanya  0,04% dari 27.416 kelahiran, Begitu juga dengan Euis sebesar  0,016% dari 25.486 kelahiran,"ujar mantan Sekdis PUTR itu, Kamis (20/7/2023).

Sementara itu, Indryati Widya Utama SPd yang merupakan guru di SDN 2 Kuningan membenarkan, nama-nama Sunda sudah jarang digunakan oleh para orang tua. Selama 10 tahun mengajar tidak ada yang namanya Asep atau Euis.

"Sekarang mah namanya aneh-aneh, biasa terdiri dari tiga sampai empat kata. Pokoknya modern," ujarnya. (rdk) 


Hasil Cek Database 2020 - 2023 :

1. Nama ASEP : 11 anak

2. Nama EUIS : 4 anak

 Asep 0,04% dari 27.416 kelahiran

Euis 0,016%dari 25.486 kelahiran

Posting Komentar untuk "Nama Asep dan Euis di Kuningan Terancam Punah, Selama 3 Tahun Tercatat Hanya Ada 11 dan 4 Orang"