Ketua Apdesi : Jangan Seret Nama Kades di Kasus MNF, Oknum Satpol PP itu Bantah Berzinah

KUNINGAN (OKE)- Kasus penggrebekan oknum Satpol PP di Dusun Catilan Desa/Kecamatan Cidahu terus bergulir dan semakin viral karena pemberitaan di media serta juga ramai di medsos.

Selain Satpol PP jadi sorotan, kasus ini juga menyeret nama salah seorang kades di Kecamatan Ciawigebang. Hal menjadi sorotan Ketua Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) DPK Ciawigebang Yayat Supriatna.

"Dengan banyaknya pemberitaan terkait dengan MNF, bahwa seorang anak Kades dari salah salah satu desa di Ciawigebang, saya harap agar masyarakat khususnya desa yang sedang di pimpin oleh orang tua dari MNF tidak melibatkan dalam kasus ini," ujar Yayat, Rabu (3/5/2023) malam.

Diterangkan, memang betul MNF itu anak seorang Kades, namun tidak ada sangkut pautnya dengan jabatan orang tuanya, karena masalah ini merupakan masalah personal.

"Sekali lagi saya harap masyarakat desa yang sedang di pimpin oleh orang tua MNF tidak terpancing dengan informasi yang disangkutpautkan dengan jabatan kades yang sedang di emban oleh orang tua nya," tandasnya lagi.

Ia selaku Ketua Apdesi Ciawi sudah berkomunikasi langsung dengan yang bersangkutan baik MNF ataupun orang tuanya. MNF mengaku, pada saat di gerebek di salah satu rumah di Desa Cidahu tersebut itu tidak sedang melakukan asusila seperti yang di beritakan.

Bukan masalah bantahan mengenai tidak berzinah, tapi juga ada informasi bahwa MNF sudah pernah berkeluarga, dan kini ia hidup mandiri, sehingga hal ini semakin memperjelas MNF sudah tidak tinggal bareng dengan orang tuanya alias ngontrak di Desa Kadurama.

"Jadi menurut hemat saya, ini merupakan kejadian yang dilakukan oleh personal seorang MNF, dan tidak ada sangkutpautnya dengan jabatan orang tuanya bahkan dengan roda pemerintahan yang sedang di jalankan oleh orang tuanya," ucap Yayat yang merupakan Kades Karangkamulyan.

Dengan adanya pernyataan sikap ini ia berharap semua paham dan tidak menjadikan masalah ini melebarluas. Pasalnya, para kepala desa di Kecamatan Ciawigebang cukup terganggu dengan masalah ini.

"Ketika anak sudah dewasa tentu sudah bukan menjadi tanggungjawab orang tua lagi. Dan MNF sendiri sudah menyadari hal itu. Sekali lagi stop mulai sekarang menyeret nama orang tuanya," pungkasnya.(rdk)