Pasca lebaran warga dihadapkan pada banyak yang menggelar hajatan. Hal ini membuat mereka harus menyiapkan uang cadangan karena undangan yang datang ke rumah sangat banyak.
Tidak sedikit yang mengeluh banyak hajatan yang digelar serentak membuat mereka kelabakan, karena untuk lebaran sendiri uang yang dikeluarkan sangat banyak.
"Namanya lebaran kan pasti bikin kue, beli daging, beli pakaian, rumah dicat, dan pasti mengeluarkan uang banyak. Uang sudah habis dan pas beres langsung dihadapkan pada banyak undang, kadang kepala ini ingin pecah," ujar Rosmiati yang mendapatkan undangan dari 25 orang.
Diterangkan, kalau yang mengundangnya yang jauh mungkin tidak perlu datang, ini yang mengundang adalah tetangga desa atau luar desa yang ada ikatan saudara. Meski dirinya tidak akan menggelar resepsi lagi kondisi seperti ini mau tidak mau harus ke undang.
Sementara itu, Sugandi salah satu perangkat desa mengaku, ia mendapatkan undangan sampai 50 orang. Tapi, karena perangkat desa mau tidak mau harus datang, berbeda dengan warga masyrakat.
"Pusing mah pusing, tapi mau gimana lagi karena ini kan warga kita harus datan itung silaturhami," jelasnya.
Terpisah, Indng Masku pemerhati budaya mengatakan, hajatan yang saat ini digelar oleh warga pada setiap syawal merupakan hasil perumusan dua tradisi yakni tradisi penanggalan jawa yang merupakan hasil peninggalan Hindu Belanda dan yang kedua peninggalan Islami.
"Perlu diketahui pada abad 14 ada perubahan dari jasa para wali yakni bulan baik untuk hajat yakni Syawal, Mulud dan Rayagung. Maka sejak itu warga selalu menghelat hajat di bulan syawal," tandasnya.
Sementara itu, Pengamat Sosial Budaya Dedi Ahimsa menerangkan, hajatan pasca lebaran lebih realistis karena setiap beres lebaran kerabatan masih ada dan tentu materi juga tersedia sehingga lebaran lebih gebyar.
Dari keterangan diatas, sebenarnya kalau mengacu ke Islam hal tersebut dianjurkan. Sebagai bukti
Dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau menuturkan
"Rasulullah shallalahu alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal . Maka isteri-isteri Rasullaah shalallahu alaihi wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisi beliau dariku?
HR Muslim
Imam Nawawi rahimahullah berkata
يستحب الزواج في شوال
Disunahkan menikah di bulan syawal
Posting Komentar untuk "Jangan Aneh Setelah Lebaran Banyak Hajatan, Satu Orang Bisa Dapat 50 Undangan, Berikut Sejarahnya"