KUNINGAN (OKE)- Suasana pagi itu memang tidak cerah seperti hari kemarin. Hal ini seperti perasaan seorang perempuan hampir baruh baya yang duduk di deratan ruang tunggu sidang Pengadilan Agama Kabupaten Kuningan.
Matanya sayu, tapi dibalik itu terlihat senyum tipis dari bibirnya ketika berpapasan dengan orang yang hilir mudik di PA Kuningan terletak di Desa Ancaran. Sifat ramahnya itu menunjukan kepribadian dirinya.
Ia mencoba menyembunyikan kesedihan hatinya yang benar-benar tengah di uji oleh sang ilahi. Ia tidak menyangka, diusia yang menjelang setengah abad dan juga sudah punya cucu, nasib getir harus diterimanya.
"Januari itu hari spesial bagi saya, karena haru ulang tahun. Januari juga bulan yang paling spesial dan selalu dikenang. Kenapa spesial, karena kami menikah. Tapi Januari tahun ini jutru saya mendaptkan hadiah sebuah peceraian," ujarnya dengan raut muka sedih kepada wartawan kuninganoke.com.Meski suaminya diisukan berselingkuh, ia tidak mau tahu dan fokus membesarkan anak-anaknya hingga berhasil. Setelah sekian lama kelakuaan suaminya baru ketahuan dan tidak ada cara lain selain menerima.
"Saya selau menerima dan sabar, bahkan memaafkan suami. Tapi kini, justru suami menggugat cerai saya , sehingga mau tidak mau saya harus menerima takdir karena suami sudah tidak ingin bersama," jelasnya.
Baginya yang terpenting bukan dirinya yang menggugat karena sejak lama ingin tetap bersatu. Selama berumah tangga puluhan tahun selalu menurut dan memberikan yang terbaik kepada suami.
"Ketika banyak orang yang mengetahui permasalahan saya banyak bilang sabar-sabar. Saya jujur sudah bosen mendengar kalimat itu," ujarnya.
Diterangkan, ia bukan takut karena statusnya kini menjadi janda , tapi kenapa perjalan hidupnya seperti ini. Kedepanya hanya satu akan fokus mengurus anak dan juga diri sendiri.
"Saya pulang yah karena ada yang menjemput," ujarnya mengakhiri perbinangan.
Kuninganoke.com sendiri belum mendapatkan data terkait jumlah perceraian di Kabupaten Kuningan selama 2022 atau pun jumlah perkara yang masuk pada tahun 2023. Hal ini karena para pegawai yang ditemui tengah sibuk dengan pekerjaanya.
Meski begitu, dari data Pos Pelayanan Hukum di Pengadilan Agama, kasus laki-laki menggugat memang sedikit. Data yang dimiliknya hanya 10 persen kaum adam yang mengugat.
"Dari perkara yang masuk ke kami, 90 persen perempuan yang memilih cerai dengan alasan utamanya adalah ekonomi. Apabla dipersentasikan besarnya sama 90 persen. Laki-laki biasanya menggugat kalau istrinya berselingkuh," ujar Staf Posbakum Sofyan.
Ia menerangkan, perkara yang ditangani oleh Posbakum setiap tahun naik sekitar 7 persen.
Pada saat oleh LBH Peradi tahun 2020, jumlah yang mengajukan perceraian adalah 928 orang. Tapi ketika Posbakum diambil oleh UIN Syeck Nurjati , perkara yang masuk 2021 adalah 1.192.
Sementara yang tahun 2022 jumlah perkara ada 1.448 dan apabil dipersentasken mengalami kenaikan 7 persen. Kehadiran Posbakum sendiri sangat membantu warga yang selamai ini buta hukum.
"Untuk yang tahun 2023 perkara yang masuk ada 130. Karena banyak yang buta hukum, sehingga banyak oknum yang bermain sehingga biaya perceraian mahal.Ketika mereka tahu kita maka langsung datang," jelasnya.(dhn/rdk)
Posting Komentar untuk ""Ulang Tahunku dan Milad Pernikahan, Hadiahnya Adalah Perceraian""