Loading...

Bertambah Satu, Jumlah Kasus Bunuh Diri di Kuningan Sudah 8 Orang

KUNINGAN (OKE)- Kasus bunuh diri di Kabupaten Kuningan terus bertambah pasca ditemukannya Rohim  (55) warga  Dusun Babakan Rt 005/002  Desa Situgede Kecamatan Subang. 

Ia ditemukan gantung diri di pada Sabtu (15/10/2022) pukul 09.30 WIB di di lereng gunung Cisuryan Desa/Kecamatan Subang. Korban menghilang sejak Minggu (9/10/2022) pukul 03.00WIB.

Kasus kematian ayah tujuh anak itu membuat jumlah gantung diri menjadi 8 selama kurun 10 bulan ini. Tentu sangat memprihatinkan.

https://www.kuninganoke.com/2022/10/hilang-sepekan-ditemukan-sudah.html

Berikut 7 kejadian bunuh diri di Kabupaten Kuningan yang dihimpun kuninganoke.com

Berikut rinciannya jelasnya   kasus tahun 2022, bulan Februari,  dan Maret masing-masing satu kasus dan tiga kasus bulan April.

Kejadian pertama terjadi  di Perumahan Buana Residen Cigadung Blok A3  Desa Windujanten Kecamatan Kadugede.

Salah satu warganya yang bernama Adang Setiawan (35) meninggal dunia karena bunuh diri pada Kamis (17/2/2022)  dini hari. Jasad korban ditemukan tergantung di plafon pintu kamarnya.

https://www.kuninganoke.com/2022/02/lapor-ke-damkar-ada-warga-yang-ingin.html

Menurut Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti, laporan adanya warga yang akan bunuh diri sempat masuk ke UPT Damkar Kuningan pada Kamis dini hari pukul 03.30 WIB. 

Saat itu Lia (32) saudara korban memberitahu kondisi itu. Begitu mendapatkan laporan 3 anggota Damkar meluncur ke TKP. Tapi terlebih dahulu berkoordinasi dengan Satpam yang bernama Erwin dan RT Dedi Sulaeman.

Damkar tiba pada pukul 3.40 WIB atau 10 menit setelah laporan masuk.  Bersama Satpam dan Ketua RT, rombongan Damkar mengetuk pintu rumah namun tidak direspon.

Pihak Damkar membuka gorden kamar dari angin-angin kosen terlihat Adang Setiawan sudah meninggal dengan kondisi tergantung di pintu kamar utama.

https://www.kuninganoke.com/2022/08/sartini-ditemukan-bunuh-diri-sehari.html

Selanjutnya kasus kedua, terjadi di Dusun Kahuripan 2 RT 07/06 Desa/Kecamatan Ciwaru, dimana ditemukan sesosok mayat dengan posisi tergantung di jembatan Cipahing 2 Sabtu tanggal 19 maret 

Sosok yang tergantung itu adalah Junaedi Zaenal Abidin (39) warga Dusun Pabuaran RT 01/01 Desa Linggajaya Kecamatan Ciwaru.  Korban sendiri mengontrak rumah di Desa Ciwaru karena sehari-harinya menjual sayur.

Pertama kali mayatnya ditemukan pada pukul 06.00 WIB oleh Ibu Ati warga setempat yang akan mencuci pakaian di sungai. Awalnya Ibu Ati mengira orang yang lagi ayunan main. Dan kejadian itu laporkan ke tetangga.

https://www.kuninganoke.com/2022/03/tragis-gegara-uang-rp500-ribu-junaedi.html

Setelah dilihat ternyata orang yang bunuh diri dengan cara menggantungkan diri.  Sontak semua kaget dan langsung melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa dan pihak kepolisian.

“Korban adalah pedagang sayur keliling. Ngontrak di Ciwaru bersama istrinya. Penyebab bunuh diri karena ditagih utang dan uangnya pun hanya Rp500 ribu,” ujar Kades Ciwaru Ine Rien Parah Diana.

Ia menyebutkan, korban keluar rumah pada pukul 03.00 WIB. Istrinya mengira ia akan belanja karena setiap hari selalu rutin bangun dan berangkat jam segitu. Tidak tahunya korban mau gantung diri.

“Sudah dikebumikan langsung tadi pagi di Linggasana. Dari informasi yang kami terima itu bunuh diri bukan dibunuh,” jelasnya yang mengaku ikut berbelasungkawa.

Sementara kasus ke tiga adalah  terjadi pada hari Hari 10 bulan Ramadhan dimana warga Dusun Manis Rt 4//1 Desa  Babakanreuma Kecamatan Sindangagung dikejutkan dengan penemuan mayat di dalam kamar mandi.

Ternyata korban bernama Ayi Saepulah (27). Korban nekad melakukan aksi bunuh diri dengan cara gantung diri di plafon kamar mandi.

Sontak saja kejadian ini membuat geger warga setempat. Kejadian penemuan mayat Selasa (12/4/2022) pukul  08.00 WIB oleh mertua korban bernama Uha Suhari (60).

“Dari kabar korban terlibat masalah ekonomi atau utang piutang. Hal ini yang diduga menjadi penyebab korban melakuka aksi nekad tersebut,” ujar Camat Sindangagung Devi Ardeni SSTP MSi, Selasa siang.

Setelah dilaporkan pihak wajib, maka dari hasil oleh TKP ke tim Polres/Polsek bersama UPTD Puskesmas Kecamatan Sindangagung korban murni bunuh diri dan tidak ditemukan luka-luka lain di tubuh korban.

Kasus keempat   terjadi di lokasi makan Dusun Manis Rt 02/01 Desa Gunungsirah Kecamatan Darma itu  baru diketahui pada Jumat (15/4/2022)  pukul 11.30 WIB. Jasad Apip Amiludin (29) warga setempat itu, ditemukan oleh Mulyana setelah ia  pulang dari kebun. 

Ia langsung memberi tahu ke istri korban bahwa suaminya sudah meninggal dengan posisi tergantung di pohon beringin (bunut). Sontak saja sang istri shock. Sebelum insiden itu terjadi korban sempat pamitan ke istri mau pergi pada pukul 09.00 WIB. 

Kepergian sang suami yang seorang petani itu tidak dicurigai oleh sang istri, karena sudah biasa pergi. Entah apa penyebab utama korban nekad melakukan aksi tersebut. 

Dari lokasi TKP selain menemukan tambang warna biru sepanjang 2 meter, juga ditemukan satu tas berisi sandal milik korban. 

“Korban dimakamkan di kampung asalnya di Cipulus Kecamatan Majalengka,” ujar Camat Darma Eko Yuyud Mahendra. 

Sementara kasus kelima  terjadi di Dusun Manis RT 003/001 Desa Kalimanggis Wetan Kecamatan Kalimanggis pada Senin (18/4/2022) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. 

“Korbannya Pak Timu usianya 65 tahun, ditemukan oleh cucunya, karena istri dan anak sertA menantunya tengah ke sawah,” ujar Kades Kalimanggis Wetan  Mulyadi, Senin  (18/4/2022).

Pada saat ditemukan  tergantung di kamar mandi, spontan sang istri memotong tambang agar korban  selamat, tapi ternyata nyawa korban tidak tertolong. Dugaan sementara karena korban frustasi penyakit tidak kunjung sembuh.

“Sudah dikebumikan tadi siang, Pak Timu itu orangnya periang dua hari sebelum meninggal bertemu dengan saya, waktu usai tarawih keliling,” ujar kades lagi.

Dan kasus ke enam menimpa Nenek Dastem. Dugaan sementara karena frustasi sakit lampung tak kunjung sembuh. Korban tinggal sebarang kara.  Bahkan Ironisnya dalam sepekan pada bulan April terjadi ada 3 kasus. Berikut rincian kasus bunuh diri di Kuningan hingga Juni.

Sebelumnya Ayi warga Desa Babakanreuma Kecamatan Sindangagung  pada Selasa (12/4/20220  dan Apip warga Gunung Sirah Kecamatan Darma Jumat (15/4/2022) 

Untuk kasus ke 7 di Desa Sakertatimur. Ibu dua anak ini memilih jalan pintas dan kasus ini menggerkan warga setempat karena terjadi di siang hari. Meski keluarga punya riwat mengalami gangguan jiwa tapi korban terbilang sehat. (dhn/rdk)

Posting Komentar untuk "Bertambah Satu, Jumlah Kasus Bunuh Diri di Kuningan Sudah 8 Orang"