Loading...

Dramatis, Putra Pakuan Cikandang Juara Porgal 2022

KUNINGAN (OKE)-  Partai puncak Porgal Cup 2022 yang digelar Kamis (18/8/2022) Stadion Ibrahim Aji Desa Luragung Landeuh  antara Bomber Cikeusal melawan Putra Pakuan Cikandang berlangsung dramatis. 

Tim yang diunggulkan yakni Bomber harus kalah melalui adu penalti dengan skor 3-2. Tendangan penalti dilakukan setelah 2 X 30 menit tidak tercipta gol. 

Kokohnya benteng pertahanan baik dari Bomber maupun Putra Pakuan Cikandang memaksa laga harus diakhiri tos-tosan.

Putra Pakuan mendapat kesempatan pertama melakukan tendangan dan Rio Hardianto mengambil kesempatan itu. 

Dengan ancang-ancang yang cukup jauh kiper tim  PON Jabar itu berhasil mengelabui Asep Ace.

Bola diarahkan ke kiri kiper, sedangkan Asep bergerak ke kanan dan skor pun menjadi 1-0 untuk Putra Pakuan. Para penonton yang mayoritas dari Cikandang pun bersorak histeris.

Tiba giliran penendang pertama Bomber yakni Riyan Goyang. Topskor Porgal dengan 7 gol itu berjalan dengan meyakikan untuk melakukan tendangan. 

Tendangan mengecoh Rio tapi sayang bola menerpa tiang bawah sebelah kanan.Riyan pun kaget bukan kepalang ketika tendanganya menerpa mistar.

Ia pun mengangkat tangan meminta maaf. Sedangkan Rio dan penonton Cikadang bersorak gembira.

Untuk penendang kedua, Putra Pakuan adalah Doni Alvaro. Striket bertubuh ramping itu sukses menaklukan Asep. 

Ia pun melakukan seleberasi cukup unik yakni langsung bersila dan ini pun membawa penonton tertawa terbahak-bahak.

Dengan keberahasilan Doni  maka skor menjadi 2-0. Untuk penendang Kedua Bomber adalah Hendrik Apow. 

Kapten tim yang bertubuh seperti Peter Crouch itu sukses menaklukan rio dan skor pun menjadi 2-1.

Penendang ketiga Putra Pakuan diambil oleh Agus. Pemain yang berposisi stoper itu gagal melaksankan tugasnya. 

Tendangannya  kesebalah kanan berhasil dibaca oleh Asep sehingga tidak bisa memperlebar jarak.

Dengan gagalnya Agus, maka Bomber punya kesempatan emas dan Ubad Kuswara berhasil menaklukan Rio dan skor pun 2-2. Laga pun semakin seru dan menegangkan.

Di pendang ke empat maju sebagai eksekutor adalah Jeje Slebew.  Tendangannya mirip Riyan Goyang. 

Kalau Riyan ke sebelah kanan, Jeje ke sebelah kiri. Gagalnya Tendangan nomor punggung 11 ini membuat pendukungnya ketar-ketir.

Tapi sayangnya, kesempatan emas untuk Bomber tidak bisa dimanfaatkan oleh  Ayip. Tendangan  Ayip ke sebelah kanan gawang Rio bisa diantisipasi. Selain arahnya sedikit ketengah juga lemah.

Kegagalan ini sangat disesali, sementara pendukung Putra Pakuan dan para pemain kembali bisa bernapas lega. 

Giliran penendang terakhir yakni Zidan. Pemain 'asing" dari Cikandang itu sukses membobol gawang Asep Ace meski bolanya sempat ditepis tapi karena derasnya bolanya akhirnya masuk.

Disaat giliran penendang terakhir yakni Nefan, ia tidak bisa memikul beban berat dipundaknya sehingga tendangannya bisa diblok oleh Rio dan pertandingan pun selesai dengan skor 3-2.

Para pemain Putra Pakuan pun langsung menyerbu Rio. Begitu juga para pendukung. Mereka meluapkan kegembiraannya dengan berteriak histeris. Banyak yang tidak percaya timnya bisa juara.

"Juara ini saya persembahkan untuk Ismayana duet saya di  lini depan. Ia tidak bisa main karena tengah kerja di Jakarta," ujar Doni Alvaro striker yang berhasil melaksanakan tugasnya dalam tos-tosan.

Sementara, Pelatih Putra Pakuan Nanang mengaku, sejak awal timnya menargetkan juara meski materinya lokal dan hanya ada satu pemain "asing" Zidan. Itu juga main pada babak 16 besar.

"Ketika kita yakin maka semua bisa terwujud dan saya tegaskan kepada anak-anak dan mereka pun sama yakin sehingga ini hasilnya," ujarnya.

Turnamen sendiri ditutup oleh Bupati Kuningan yang hadir bersama Dandim Kuningan. Bupati Acep Purnama menyampaikan selamat kepada tim juara.

Ia berharap tahun depan turnamen lebih meriah lagi. Putra Pakuan sendiri mendapatkan hadiah Rp10 juta plus tropi.

Terpisah, Panpel Porgal Cup, Tasim Pitok bersyukur turnamen berlangsung lancar sehingga menjadi hiburan warga Kuningan. 

Pihaknya pada tahun depan akan lebih memperluas Porgal bukan hanya Kuningan timur tapi se-Kabupaten Kuningan.

"Konsepnya tetap gala desa, tapi se-Kabupaten Kuningan untuk pemain "asing" pun dari semula 3 menjadi 5," ujarnya.

Dari catatan kuninganoke.com Porgal merupakan turnamen bergengsi antar desa yang hingga kini sudah berlangsung selama 12 tahun. 

Bukan hanya menjadi ajang hiburan tapi juga mencari bibit untuk Pesik Kuningan. (dhn/rdk)

Posting Komentar untuk "Dramatis, Putra Pakuan Cikandang Juara Porgal 2022"