KUNINGAN (OKE)- Setelah vakum dua tahun karena pendemi, akhirnyaDinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan menggelar Job Fair 2022. Bursa kerja yang digelar dua hari Selasa-Rabu (28-29/6/2022) itu pusatkan di di SMK Karnas.
Dalam bursa kerja tahun ini ada 28 perusahaan dengan lowongan yang disediadakan adalah2.791. Respon dari pencarai kerja sangat luar biasa, dimana yang sudah daftar secara online adalah 6.800.
Tingginya antusias pelamar karena memang jumlah pengangguran di Kuningan sangat tinggi yakni ada 63 ribu. Data tersebut dari BPS Kuningan. Diharapkan adanya bursa kerja ini bisa mengurangi jumlah pengangguran.
Sementara itu, Job Fair untuk angkatan kerja lulusan SMA/SMK sederajat secara resmi dibuka oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH.,MH . Adapun temanya adalah "Dapatkan pekerjaanmu, bahagiakan harimu".
Dalam sambutannya Bupati Kuningan, Acep Purnama, membahas soal Bonus Demografi di Indonesia. Menurut Acep, bonus demografi ini akan dialami oleh para pencari kerja di Kabupaten Kuningan juga.
"Bagaimana kebutuhan dunia di sektor tenaga kerja sangat terbuka sekali. Dunia membutuhkan angkatan pencaker dari usia 15-50 tahun sampai tahun 2035," terang bupati.
Para pencari kerja bisa berpeluang meraih bonus demografi ini dengan meningkatkan kemampuan, keahlian, dan keterampilan kerja di berbagai sektor. "Kepada Disnaker kami terus mendorong untuk melakukan terobosan lain untuk mendeteksi, menginventarisasi lowongan kerja bahkan sampai ke luar negeri," katanya.
Perkembangan teknologi dan informasi berpengaruh terhadap karakter pekerjaan di era revolusi 4.0. Dampak pandemi Covid-19 diprediksi akan menghilangkan beberapa pekerjaan. Namun disisi lain juga melahirkan jenis-jenis pekerjaan baru.
“Teruslah berinovasi, dengan cara belajar dan bekerja di atas standar. Perkuat diri kalian dengan berbagai keterampilan dan kompetensi kerja, bahkan kalau perlu kuasai bahasa asing, agar mempunyai daya saing," ucap bupati.
Terpisah, Kadis Nakertrasn Kabupaten Kuningan Dr Elon Carlan MMPD menyebutkan, Job Fair tersebut digelar dengan bekerjasama dengan Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK se-Kabupaten Kuningan.
"Untuk kali Job Fair Penempatan Job Fair di Kampus SMK Karya Nasional, karena SMK ini ketua BKK-nya," ujarnya.
Pada Job Fair tersebut ikut serta 28 perusahaan dengan tipe A, B dan C dari dalam dan luar Kuningan. Sebenarnya di luar Job Fair ini, Disnaker juga membuka lowongan kerja melalui website secara online.
Menurutnya, pada Job Fair 2022 ini ada sejumlah 6.800 pencari kerja yang bersaing untuk mengisi sekira 2.791 lowongan yang disediakan dari 28 perusahaan. Jumlah lowongan ini tidak termasuk lowongan kerja ke luar negeri yang dilakukan seleksi dengan pola mandiri.
Pihaknya berharap dengan diselenggarakannya Job Fair secara rutin akan bisa mengurangi angka pengangguran di usia produktif kerja. Ia juga meminta seluruh komponen, termasuk SKPD yang ada di lingkungan Pemkab Kuningan bisa bekerja bareng guna menangani tingginya angka pengangguran di Kuningan.
"Angka pengangguran ini bisa diserap juga oleh sektor UMKM contohnya," sebutnya.
Elon mengucapkan terima kasih kepada sektor swasta yang telah menyediakan lowongan kerja dan panitia, lintas bidang dan UPTD BLK yang ikut menyukseskan Job Fair ini.
Ditanya upaya agar sisa pencaker yang belum beruntung dalam Job Fair ini bisa mendapatkan kesempatan kerja, Disnaker Kuningan mengaku akan menempuh skenario pelatihan melalui BLK dan perguruan tinggi untuk membuka 6 jenis pelatihan kerja.
Terpisah, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja H. Uus Sunardi,S.Sos, melalui Sub Koordinator Seksi Informasi Pasar Kerja dalam keterangannya menyebutkan, masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Kuningan merupakan masalah bersama.
Bukan hanya menjadi tanggung jawab pemda saja untuk menyelesaikannya, namun diperlukan peran aktif masyarakat baik dari pihak pemberi kerja/perusahaan.
Selanjutnya para pengusaha, atau pun para pencari kerja serta stakeholder terkait yang berhubungan dengan ketenagakerjaan termasuk Bursa Kerja Khusus (BKK) yang ada di SMK-SMK dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS).
"Job fair untuk memfasilitasi atau mempertemukan antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja/perusahaan. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mempercepat pertemuan itu , sehingga mempercepat proses rekrutmen dan penempatan tenaga kerja," tandasnya.
Pengguna tenaga kerja (perusahaan) dapat menyediakan dan menginformasikan lowongan pekerjaan serta melakukan seleksi awal untuk mencari calon tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan.
Sementara pencari kerja dapat mengetahui informasi lowongan kerja yang up to date dan memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
"Kami berharap adanya job fair bisa dimanfaatkan oleh pencaker di Kuningan. Datang dan memanfaatkan kesempatan itu," ujarnya. (dhn/rdk)
Posting Komentar untuk "Job Fair Diserbu, Pencari Kerja 6.800 Orang, Lowongan Ada 2.791"