KUNINGAN (OKE)- Di situs ini terdapat makam Buyut Ratu Pakuan dan oleh masyarakat juga dinamakan makam Diyah Pitaloka, disekitar areal mata air Cireundeu terdapat pemukiman penduduk yang airnya dipergunakan dalam keperluan sehari-hari oleh masyarakatnya.
Sekarang ini mata air tersebut masih di pergunakan oleh para peziarah untuk membersihkan diri dan juga dipergunakan para petani disekitar situs untuk berwudhu dan lainnya.
Makam hingga sekarang dikeramatkan penduduk setempat karena sebagai tokoh penyebar Islam, dan sering dikunjungi para peziarah yang hendak mempunyai hajat.
Lingkungan makam ditumbuhi pohon jati dan sawah masyarakat. Dahulu di areal makam dilakukan tradisi upacara Nyuguh. Upacara Nyuguh dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu pada awal bulan Maulud tepatnya hari Jimut.
Upacara dipimpin langsung oleh kepala desa. Akan tetapi tradisi tersebut sudah lebih kurang 5 tahun tidak diadakan lagi karena kepala desa yang menjabat waktu itu bukan keturunan atau leluhur dari makam tersebut.
Batas Situs :Utara Pesawahan, Timur Kebun Jati, Selatan Pesawahan dan Barat Kebun Jati. Makam ditandai dua nisan berorientasi utara-selatan. Nisan berbentuk menhir terbuat dari batu alam (andesit).
Nisan sebelah utara berukuran tinggi 33 cm, lebar 22 cm dan tebal 15 cm, dan sebelah selatan berukuran tinggi 27 cm, lebar 20 cm, dan tebal 12 cm. Jarak antar nisan 202 cm.
Jirat berupa susunan batu alam berdenah empat persegi panjang berterap empat. Jirat pertama paling bawah berukuran panjang 308 cm, dan lebar 123 cm. Jirat ke dua berukuran panjang 286 cm, lebar 103 cm, jirat ketiga berukuran panjang 266 cm, lebar 89 cm, jirat keempat paling atas berukuran panjang 258 cm, lebar 76 cm.
Makam diberi cungkup setengah pemanen tembok semen dan atap genteng, berpintu satu berukuran 6,5 X 5,5 m. Lebih kurang 10 meter dari makam Buyut Ratu Pakuan terdapat mata air Cireundeu, oleh karenanya lebih dikenal dengan nama makam Cireundeu atau situs Cirende.
Sementara itu dari beberapa orang yang pernah "kawenehan" melihat Diyah Pitaloka, sosok cantik itu kerap terlihat di Alun-alun Luragung. Dengan stelan pakian kebaya .
"Pokokna geulis pisan, benar-benar geulis pisan. Saya melihat usai salat magrib. Itu juga tanpa sengaja ketika mampir ke alun-alun," ujarnya seseorang yang pernah melihat.(dhn/rdk)
Nama Situs : SITUS BUYUT RATU PAKUAN
Lokasi
: Alamat : Dusun Pajanten
Desa/Kelurahan : Dukuhmaja Kecamatan : Luragung
Kabupaten/Kota : Kuningan Provinsi : Jawa Barat
Koordinat : 07º 38' 918" LS
108º 38' 283" BT
Ketinggian, dpl : 101 m
Posting Komentar untuk "Belum Tahu Yah, di Kuningan Ada Makam Diyah Pitaloka?"