Pulang ke Kuningan, Peraih Medali Emas SEA Games Diarak Dari Patung Ikan Dewa Hingga Pendopo

KUNINGAN (OKE)- Janji Bupati Kuningan H Acep Purnama untuk menyambut kedatangan Eki Febri Ekawati peraih medali emas pertama dari cabor atletik untuk kontingen Indonesia ditepati.

Kamis (17/5/2022) warga Cikadu itu diarak dari Patung Ikan Dewa Desa Sampora Kecamatan Cilimus hingga Pendopo Kuningan. Kirab yang menggunakan mobil wisata itu dikawal oleh belasan mobil dan puluhan motor.

Sepanjang perjalanan peraih dua medali emas dan satu perak di ajang SEA Games itu di mendapatkan perhatitan warga dan juga lambaian tangan. Warga Kuningan sangat bangga dengan sosok Eki ikut mengharumkan Indonesia di Asean.

Sekadar mengingatkan pada nomor tolak peluru di Stadion Nasional My Dinh Hanoi Vietnam Selasa (17/52022) lemparan Eki sejauh 15,20 M. Eki pembuka kran medali emas dari cabor atletik.

Bupati Kuningan H Acep Purnama bersama para pejabat menyambut kedatangan Eki bersama pelatihnya. Tampak wajah sumringah Eki terlihat sambil menunjukan medali emas yang diraihnya.

Kedua orang tua Eki pun hadir ke Pendopo. Mereka berdun pun sangat banggat karena anaknya merupahkan pahlawan bagi Indonesia di cabor atletik. Kuningan sendiri merupakan gudang atlet atletik.

"Selamat buat Eki dan rombongan yang sudah mengukir sejarah meraih emas. Kita sebagai warga Kuningan sangat bangga. Semoga keberhasilan Eki menjadi contoh bagi yang lain," ujar Acep.

Orang nomor satu di kota kuda ini mengucapkan terima kasih kepada keluarga, pelatih, manajer dan pihak yang terlibat atas kesuksesan Eki dalam meraih emas. Tanpa dukungan dan pendampingan tentu akan sulit berprestasi.

Pada kesempatan itu, bupati mengatakan, Kuningan akan membangun sarana olahraga baru termasuk cabor atletik yang lokaskinya direncanakan di Desa Trijaya Kecamatan Mandirancan.

"Dengan begini akan tercipta Eki Eki baru di Kuningan. Sebab, Kuningan merupakan gudang atletik,"kata Acep.

Sebagai bentuk perhatian kepada Eki, bupati memberikan uang kadeudeuh. Bagi orang nomor satu di kota kuda, apa yang diberikan jangan pernah dilihat besar kecilnya, tapi apa yang diberikan merupakan bagian rasa bangga atas perjuangan salahs satu warga Kuningan yang berprestasi.(dhn/rdk)