KUNINGAN (OKE)- Hingga lima hari pasca kejadian kecelakaan tabrak lari di depan RM Nasi Padang yang tidak jauh dari kantor Kecamatan Sindangagung, pelaku belum juga menyerahkan diri.
Keluarga dan warga berharap pelaku yang menyebabkan nyawa Dafa Muhammad Firdaus (14) dan Encep Ismail (14) melayang itu menyerahkan diri agar bisa mempertanggungjawabkan apa sudah terjadi.
"Hingga saat ini belum menyerahkan diri kita terus mengumpulkan bukti," jelas Kanit Laka Polres Kuningan Mukhali, Jumat (22/4/2022).
Sementara itu, Ridwan pemilik toko tas, mengaku, pada saat kejadian dia tidak di tempat kebetulan tengah diluar. Andai pas kejadian ada maka pasti akan menolong. Pada saat kejadian yang mengetahui adalah pemilik rumah makan Padang.
"Dugaan saya sih mengantuk, melihat korbanya terkapar korban panik dan kabur. Pasca usai ditabrak korban langsung dibantu warga," jelas Ridwan.
Ia menyebutkan, setiap malam rombongan dari Mekarmukti Kecamatan Sindangagung selalu membangunkan warga. Posisi tempat usahanya masuk ke desa tersebut sehingga rombongan koprek selalu melintas.
"Saya juga berharap pelaku segera menyerahkan diri. Saya yakin pelaku tahu korban meninggal dunia, dari pada dihantui perasaan bersalah lebih baik menyerahkan diri," ujarnya.
Ridwan yang sudah lama berusaha ditempat tersebut menyebutkan, dari mulai pertigaan Pasar Cimindi hingga ke Oleced atau Desa Manggari merupakan jalur maut, banyak terjadi kecelakaan yang merengut nyawa.
https://www.kuninganoke.com/2022/04/polisi-telusuri-cctv-warga-minta-pelaku.html
"Saya lihat pengendara yang melintas di jalan ini selalu ngebut, terkadang cukup heran, padahal jalan sempit. Saya juga kalau mau menyebar harus benar-benar kosong karena kendaraan selalu melaju kencang," jelasnya yang meminta Dishub banyak memasang rambu-rambu.
Sekadar informasi, korban tabrak lari dua warga Merkarmukti Kecamatan Sindangagung yang tewas ketika tengah melakukan koprek atau aktivitas membangunkan sahur, Senin (18/4/2022) dini hari belum diketahui identitasnya.
https://www.kuninganoke.com/2022/04/kuningan-darurat-kusas-bunuh-diri-di.html
Dafa meninggal di tempat dan Encep sempat dibawa ke rumah sakit tapi tidak berselang lama meninggal.
Kerasnya hantaman mobil membuat nyawa mereka tidak tertolong. Untungnya 5 temanya tidak menjadi korban karena berada di bagian depan.
https://www.kuninganoke.com/2022/04/afif-kasus-ke-4-di-kuningan-yang-bunuh.html
Menurut Kasi Pem Desa Mekarmukti, Wawan Setiadi, lokasi musibah di sebelah barat kantor Kecamatan Sindangagung sekitar 300 meter dari lokasi.
“Kejadiannya tepatnya di depan rumah makan padang. Pada saat itu mereka tengah membangunkan sahur, TKP berada di wilayah Rt 06/02 Dusun Puhun,” ujar Wawan.
Mereka membawa alat musik rebana dan roda ketika berjalan di jalan raya ke arah timur depat warung nasi Padang dari arah barat kendaraan warna hitam melaju kencang menghantam rombongan anak-anak tersebut.
“Jadi bagian pinggul Dafa dan Encep dihantam, mobil langsung kabur. Temannya langsung kaget dan memberi tahu warga, tapi Dafa meninggal di tempat,” ujar Wawan yang mewakili Kades Sodikin.
Jenazah dua orang itu sudah dimakamkan pada Senin siang. Kejadian ini membuat warga sangat berduka karena tidak menyangka Dafa dan Encep sampai meninggal.
Aktivitas membangunkan sahur atau yang disebut koprek sudah rutin di Kabupaten Kuningan dan dalam satu dusun bisa lebih dari satu rombongan.(dhn/rdk)
Posting Komentar untuk "Pelaku Tabrak Lari Belum Juga Menyerahkan Diri"