Loading...

Apip, Kasus Ke 4 di Kuningan yang Bunuh Diri Tahun 2022


KUNINGAN (OKE)-  Kasus bunuh diri  Apip Amiludin warg Desa Gunung Sirah Kecamatan Darma  menambah daftar panjang kasus orang yang nekad gantung diri di Kabupaten Kuningan.

Afip merupakan korban ke empat di Kuningan  dalam kurun waktu 4 bulan ini. Tragisnya lagi kasus Afip hanya berselang tiga hari dari kasus Ayi Saepulah (27) warga Babakanreuma Kecamatan Sindangagung.

Afip meninggal Jumat (15/4/2022), sedangkan Ayi pada Selasa (14/4/2022). Mereka sama-sama menggunakan tambang. Dari Catatan ke empat korban laki-laki dan mayoritas dilatarbelakangi masalah ekonomi

Untuk mengingatkan tinggi kasus bunuh diri maka kuninganoke.com akan merinci, kasus gantung diri yang terjadi sejak 2017-2019 adalah 21 kasus. 

Adapun rinciannya adalah 2017 sebanyak 9 kasus dan 2018 adalah 8 kasus serta 2019 total ada empat kasus. Sedangkan untuk kasus 2020 ada sembilan kasus.

Sementara yang menghebohkan pada tahun 2020 terjadi 15 kasus.  Untuk kasus tahun 2022 sendiri ada 4? yang terjadi dengan rincian satu kasus terjadi pada bulan Februari, Maret dan dua kasus bulan Apri.

Berikut kronologis lengkapnya, kejadian pertama terjadi  di Perumahan Buana Residen Cigadung Blok A3  Desa Windujanten Kecamatan Kadugede.

Salah satu warganya yang bernama Adang Setiawan (35) meninggal dunia karena bunuh diri pada Kamis (17/2/2022)  dini hari. Jasad korban ditemukan tergantung di plafon pintu kamarnya.

https://www.kuninganoke.com/2022/02/lapor-ke-damkar-ada-warga-yang-ingin.html

Menurut Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti, laporan adanya warga yang akan bunuh diri sempat masuk ke UPT Damkar Kuningan pada Kamis dini hari pukul 03.30 WIB. 

Saat itu Lia (32) saudara korban memberitahu kondisi itu. Begitu mendapatkan laporan 3 anggota Damkar meluncur ke TKP. Tapi terlebih dahulu berkoordinasi dengan Satpam yang bernama Erwin dan RT Dedi Sulaeman.

Damkar tiba pada pukul 3.40 WIB atau 10 menit setelah laporan masuk.  Bersama Satpam dan Ketua RT, rombongan Damkar mengetuk pintu rumah namun tidak direspon.

Pihak Damkar membuka gorden kamar dari angin-angin kosen terlihat Adang Setiawan sudah meninggal dengan kondisi tergantung di pintu kamar utama.

Selanjutnya kasus kedua, terjadi di Dusun Kahuripan 2 RT 07/06 Desa/Kecamatan Ciwaru, dimana ditemukan sesosok mayat dengan posisi tergantung di jembatan Cipahing 2 Sabtu tanggal 19 maret 

Sosok yang tergantung itu adalah Junaedi Zaenal Abidin (39) warga Dusun Pabuaran RT 01/01 Desa Linggajaya Kecamatan Ciwaru.  Korban sendiri mengontrak rumah di Desa Ciwaru karena sehari-harinya menjual sayur.

Pertama kali mayatnya ditemukan pada pukul 06.00 WIB oleh Ibu Ati warga setempat yang akan mencuci pakaian di sungai. Awalnya Ibu Ati mengira orang yang lagi ayunan main. Dan kejadian itu laporkan ke tetangga.

https://www.kuninganoke.com/2022/03/tragis-gegara-uang-rp500-ribu-junaedi.html

Setelah dilihat ternyata orang yang bunuh diri dengan cara menggantungkan diri.  Sontak semua kaget dan langsung melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa dan pihak kepolisian.

“Kurban adalah pedagang sayur keliling. Ngontrak di Ciwaru bersama istrinya. Penyebab bunuh diri karena ditagih utang dan uangnya pun hanya Rp500 ribu,” ujar Kades Ciwaru Ine Rien Parah Diana.

Ia menyebutkan, korban keluar rumah pada pukul 03.00 WIB. Istrinya mengira ia akan belanja karena setiap hari selalu rutin bangun dan berangkat jam segitu. Tidak tahunya korban mau gantung diri.

“Sudah dikebumikan langsung tadi pagi di Linggasana. Dari informasi yang kami terima itu bunuh diri bukan dibunuh,” jelasnya yang mengaku ikut berbelasungkawa.

Sementara kasus ke tiga adalah  terjadi pada hari Hari 10 bulan Ramadhan dimana warga Dusun Manis Rt 4//1 Desa  Babakanreuma Kecamatan Sindangagung dikejutkan dengan penemuan mayat di dalam kamar mandi.

Ternyata korban bernama Ayi Saepulah (27). Korban nekad melakukan aksi bunuh diri dengan cara gantung diri di plafon kamar mandi.

https://www.kuninganoke.com/2022/04/gegara-utang-piutang-ayip-pilih-jalan.html

Sontak saja kejadian ini membuat geger warga setempat. Kejadian penemuan mayat Selasa (12/4/2022) pukul  08.00 WIB oleh mertua korban bernama Uha Suhari (60).

“Dari kabar korban terlibat masalah ekonomi atau utang piutang. Hal ini yang diduga menjadi penyebab korban melakukan aksi nekad tersebut,” ujar Camat Sindangagung Devi Ardeni SSTP MSi, Selasa siang.

Setelah dilaporkan pihak wajib, maka dari hasil oleh TKP ke tim Polres/Polsek bersama UPTD Puskesmas Kecamatan Sindangagung korban murni bunuh diri dan tidak ditemukan luka-luka lain di tubuh korban.

Kasus ke empat   terjadi di lokasi makan Dusun Manis Rt 02/01 Desa Gunungsirah Kecamatan Darma itu  baru diketahui pada Jumat (15/4/2022)  pukul 11.30 WIB.

Jasad Apip Amiludin (29) warga setempat itu, ditemukan oleh Mulyana setelah ia  pulang dari kebun. 

Ia langsung memberi tahu ke istri korban bahwa suaminya sudah meninggal dengan posisi tergantung di pohon beringin (bunut). Sontak saja sang istri shock.

Sebelum insiden itu terjadi korban sempat pamitan ke istri mau pergi pada pukul 09.00 WIB. 

Kepergian sang suami yang seorang petani itu tidak dicurigai oleh sang istri, karena sudah biasa pergi.Entah apa penyebab utama korban nekad melakukan aksi tersebut. 

Dari lokasi TKP selain menemukan tambang warna biru sepanjang 2 meter, juga ditemukan satu tas berisi sandal milik korban. 

“Korban di makamkan di kampung asalnya di Cipulus Kecamatan Majalengka,” ujar Camat Darma Eko Yuyud Mahendra. (dhn/rdk)


Posting Komentar untuk "Apip, Kasus Ke 4 di Kuningan yang Bunuh Diri Tahun 2022"