KUNINGAN (OKE)- Laga final Turnamen Wiraone Cup yang diprediksi akan berjalan seru dan menghibur ternyata benar.
Laga sendiri berlangsung Rabu (2/3/2022) di Stadion Abah Tayus Desa Mancagar Kecamatan Lebakwangi.
Dilihat dari track record kedua tim dari babak penyisihan yang tidak terkalahkan. Jual beli serangan tersaji sejak babak pertama dibunyikan oleh wasit Dadang Baso.
Perang strategi kedua tim sangat terlihat, mencari celah untuk melakukan serangan ke daerah lawan.
Konsentrasi penuh setiap pemain dilapangan sangat terlihat, mereka tidak mau melakukan kesalahan yang akan berakibat fatal.
Lini pertahanan Porsenitas yang dipimpin oleh Iwan Karo Karo (bukan Mantan PSMS tapi namanya niru he he) pemain syarat pengalaman.
Ia didamping oleh Pedro mampu meredam kecepatan pemain Wiraone trisula maut yaitu Aples Mahesa dan Yusron Van Nisstelrooy.
Begitu pun Lini belakang Wiraone mampu meredam setiap serangan yang dibangun tim Porsenitas yang dipercaya kepada duet Moris dan Yadi Firmino.
Lini tengah Wiraone yang dipercaya kepada Alul de Bruyne mampu mengatur ritme serangan sehingga lebih efektif. Wiraone lebih mengandalkan tendangan jarak jauh karena tidak mampu menembus pertahanan lawan.
Namun kiper Rosyid (mantan Pesik dan ayah kiper Liga 1 Persekabo Bogor Diky Indrayana) yang merupakan kiper berpengalaman mampu menangkap dengan mudah yang dilakukan oleh Aples dkk.
Dengan tidak terjadi gol maka skor pun kacamata. Tidak ada gol hingga Pluit babak pertama dibunyikan.
Memasuki babak ke dua beberapa pergantian dilakukan oleh kedua tim, masuknya Jajang Nurzaman dan Lole Ardiles mampu beberapa kali merepotkan lini pertahanan tim Wiraone.
Penyerang Porsenitas melihat ada sisi lemah pertahanan di sisi kanan pertahanan Wiraone yang diisi oleh Pen Guardiola yang sudah menurun dari kecepatan karena faktor usia, dimanfaatkan oleh dua penyerang Jajang dan Lole.
Namun bisa dimentahkan oleh kesigapan Faisal Van Dick dan Saeful Ramos dalam mengantisipasi setiap arah serangan Porsenitas Yang mengandalkan long pas ke daerah pertahanan Wiraone.
Laga yang disaksikan oleh ratusan penonton yang haus hiburan cukup fair play dan enak di tonton, karena mengutamakan kolektifitas tim, sehingga jarang terjadi kontak fisik secara langsung.
Pemain Legend Kuningan Ade Lesmana dan Didi Adha turut menyaksikan laga tersebut sangat puas melihat pertandingan sore tadi sampai Dadang Baso meniup pluit akhir dengan skor kacamata alias 0-0.
Terlihat senyum diantara pemain kedua tim karena cukup menguras tenaga dan konsentrasi namun berjalan penuh dengan Fair play. Dan akhirnya laga pun harus ditutup dengan tendangan adu penalty.
Pelatih Dede Simeone dan asisten Adit Inzaghi menunjuk penendang yang dipercaya kepada Aples, Ujang, Mahesa, Yusron yang semuanya berhasil menjaringkan bola ke gawang.
Adapun penendang tim Porsenitas Lole dan Pedro mampu melesakan bola ke gawang Wiraone. Namun penendang Dika mampu diblok oleh kiper Wiraone Rio. Sedangan Toni tendangannya melebar jauh ke sisi kiri gawang Yang dijaga Rio.
Dan akhirnya Wiraone berhasil menjadi juara Turnamen Sixfeo Wiraone Cup. Dede selaku penggagas kegiatan ini sebagai syukuran atas khitanan putranya, cukup puas dengan kegiatan ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mensukseskan acara tersebut. Tujuan utamanya adalah silaturahim dan juara hanyalah bonus pertandingan,” ujar pria yang dulu di STIE Kuningan (cikal bakal FE Uniku) dikenal sebagai bek kiri lincah mirip dengan Roni Wabia dari Persipura.
Sementara itu,p emain terbaik disabet oleh Ujang Van De Beck dari Wiraone dan top skor iman dari tim Barakatak. Turnamen menjadi ajang hiburan murah meriah. (dhn/rdk)
Posting Komentar untuk "The Real Final Turnamen Sixfeo Wiraone Cup Terwujud, Ini Pemenangnya "