KUNINGAN (OKE)- Final Gala Desa Ipama Cup 2 yang digelar di Dusun Malaraman Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Minggu (27/3/2022) dihentikan diset ke empat setelah hujan petir dan waktu sudah menjelang magrib.
Pada saat itu skor 2-1 untuk kemenangan Cimenga atas Acepa Ciwaru. Pada Set keempat poin sudah memasuki lebih dari 10, tapi karena waktu medekati pukul 18.00 WIB serta kondisi hujan dan petir panitia memutuskan kemenangan untuk Cimenga.
Pada saat panitia, perangkat pertandingan, official tengah berunding sempat terjadi kericuhan dan berhasil diredam oleh panitia. Hal ini karena ada kabar juara bersama karena tim Ciwaru meminta kalau diberhentikan juara bersama kalau tidak, Senin kembali bermain.
Panitia sendiri berpatokan apabila ada insiden seperti hujan dan waktu tidak memungkinkan, maka, pemenangnya adalah tim yang meraih point tertinggi dan itu adalah Cimenga.
Pelatih Ciwaru Agus Ebreg dengan legowo menerima keputusan itu dan ia pun memaklumi situasi itu. Para pemain sendiri setuju diberhentikan karena keselamatan nomor satu dan kalau pun ingin dilanjutkan Senin besok adalah waktu ideal.
Pada saat kedua pun ketika cuaca hujan petir, ia sudah meminta panitia untuk menghentikan permainan karena keselamatan nomor satu.
“Yang saya pertanyaakan kenapa tidak sesuai jadwal final perebutan tempat ke 3 pukul 1 siang dimulai. Kalau mereka belum datang maka bisa nyatakan kalah WO. Bahkan karena Minggu hari libur kenapa tidak dari pagi? Andai lebih pagi lagi kejadian ini tidak akan seperti ini,” jelas pria yang dikenal timses Bupati Acep Purnama itu.
Dari pantauan kuninganoke.com pertandingan berlangsung menarik , tapi Ciwaru ketiban sial toser utamanya tiba-tiba keseleo ketika set pertama dimulai.
Ini menjadi petaka dan membuat para pemain yang lain tidak siap karena toser utama itu adalah rohnya permainan Ciwaru.
Meski begitu Ciwaru tampil bagus dengan toser cadangan, bahkan mereka memimpin hinggga 19-14 diseet pertama. Gap lima poin ini tidak dimanfaatkan maksimal sehingga mereka terkejar dan kalah.
Memasuki babak kedua permainan Ciwatu terus berkembang tapi lawannya tampil pede sehingga mereka juga unggull kembali dan faktor hujan juga sangat berpengarahu kepada performa pemain.
Memasuki set ketika pertandingan berlangsung seru meski kilatan petir beberapa kali menyambar lapangan.
Pada set ketiga ini Ciwaru menang 26-24 dan set keempat pertandingan berjalan seru meski kerap terjadi insiden pertandingan dihentikan karena petir dan kondisi sudah gelap.
“Saya terima kekalahan karena ini demi kebaikan. Kami kalah karena toser utama mengalami insiden, tapi itulah pertandingan,” ujar Agus Ebreg.
Terpisah, Ketua Panitia Wawan mengatakan, bukan tidak ingin pertandingan dilanjutkan tapi situasi yang tidak memungkin. Pertandingan, seru dan menegangkan, tapi sayang cuaca tidak mendukung.
“Selamat kepada para juara, terima kasih kepada rekan-rekan panitia yang sudah berjuang maksimal sehingga turnamen kali kedua ini sukses,” jelasnya.
Dengan raihan kemenangan itu, tim Cimenga meraih uang pembinaan Rp4 juta dan tropi, begitu juara 2, uang Rp3 juta, juara 3 uang Rp2 juta dan juara 4 Rp1 juta . Pada turnamen ini tidak ada pemilihan pemain terbaik.
Recananya penutupan akan dihadiri Bupati Kuningan H Acep Purnama tapi bupati memilih ke Pangandaran untuk menyaksikan Pesik berlaga dan acara lainnya. (dhn/rdk)
Posting Komentar untuk "Final Ipama Cup Dihentikan Set ke 4 Akibat Hujan Petir, Nyaris Ricuh Karena Tidak Terima Juara "