Loading...

Selama Dua Hari, Terjadi Longsor di Tiga Titik dan 1 Kali Pergerakan Tanah

  

KUNINGAN (OKE) - Insiden bencana terus terjadi di Kabupaten Kuningan. Selama kurun waktu Sabtu dan Minggu (27-28/2022), pihak BPBD Kuningan melaporkan terjadi empat bencana. 

Dengan rincian tiga kali longsor dan satu kali pergerakan tanah. Tiga titik di Kecamatan Ciwaru dan satu titik di Maleber.

Menurut Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, untuk Sabtu terjadi gerakan tanah pada pukul 18.00 WIB. Adapun lokasinya Dusun Sagara Rt 03 Rw 01 Desa Sagaranten Kecamatan Ciwaru

Gerakan tanah menimpa rumah permanen milik Ibu Casrini (60) yang ketinggian 2 jiwa, dimana dinding dan lantai rumahnya retak - retak. 

Rumah permanen ukuran P = 9 mx L = 8 m itu mengalami retak – retak pada dinding dan lantai, dengan ukuran retakan 5 cm sd 10 cm.

Peyebabnnya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada hari Sabtu tanggal 26 Februari 2022 mulai Pukul 14.30 -18.30 WIB Korban memelukan material untuk perbaikan rumah.

"Di waktu malam hari Ibu Carsini pindah tidur di rumah anaknya," ujarnya.

Selanjuntnya, jenis bencana tanah longsor terjadi pada pukul 18.00 WIB. Adapun lokaisnya Dusun Sagara Rt 05 Rw 03 Desa Sagaranten Kecamatan Ciwaru, dimana tebing tanah milik Turkini 64 th ,1 kk, 2 jiwa,longsor menimpa teras rumah milik Deri 50 th 1kk 5 Jiwa.

Sementara itu, tebing tanah ukuran P = 10 m, T = 12 m, L = 2 m longsor. Kronologisnya longsor sama karena faktor hujan dari sore hingga malam hari. 

Pada Sabtu sore juga terjadi bencana yang terjadi pada pukul 16.00 WIB yang lokasinya di Dusun Girang Rt 01 Rw 01 dan di Dusun Karangtumaritis Rt 03 Rw 09 Desa Lebakherang Kecamatan Ciwaru. Adapun penyebab sama  karena   hujan.

Bencana longsor terjadi ketika TPT sungai Lebakherang longsor mengancam 1 unit bangunan warung milik Subandi (45) dan TPT Sungai Lebakherang Longsor dan penghubung penghubung dusun Karangtumaritis terancam putus.

Untuk hari Minggu masih kata Indra , terjadi longsor pada pukul 05.00 WIB di Dusun 2 Rt. 03 Rw. 02 Desa Giriwaringin Kecamatan Maleber, dimana TPT Longsor merupakan rumah bagian dapur milik Dulhalim (75). Longsor juga mengancam rumah Ajidin (76)

"Masyarakat bergotong-royong masih menyisakan puing-puing dalam upaya penanganan darurat. Adapun kebutuhhan darurat adalah matrial untuk Pemasangan TPT, terpal, karung," ujarnya.(dhn/rdk)


Posting Komentar untuk "Selama Dua Hari, Terjadi Longsor di Tiga Titik dan 1 Kali Pergerakan Tanah "