KUNINGAN (OKE)- Untuk memperoleh manfaat ibadah harus dilandasi dengan niat dan semangat sungguh-sungguh, memahami prinsip-prinsipnya, dan tujuan-tujuannya. Tidak boleh sedikitpun menganggap remeh segala hal yang berhubungan dengan ibadah.
Misalnya, jika meremehkan ilmu tentang tatacara dan ketentuan shalat maka tidak akan dapat melaksanakan ibadah shalat dengan baik. Akibat berikutnya tidak memperoleh manfaat dari ibadah shalat itu.
Sebaliknya manfaat suatu ibadah akan diperoleh tatkala kita memahami tatacara, tujuan, dan hikmah dari ibadah itu. Orang melakukan sesuatu ibadah ditentukan oleh pengetahuannya atas hikmah ibadah itu. Misalnya, ada orang yang dengan cepat bangun pagi untuk melaksanakan shalat fajar dua rakaat, kerena memang ia tahu manfaat dan keutamaannya.
Nabi Muhammad saw bersabda, bahwa dua rakaat fajar keutamaannya lebih baik dari dunia dan seisinya. Apabila terlambat bangun dan kehilangan kesempatan shalat fajar tentu akan merasa rugi.
Ibadah harus dijalankan menurut ketentuan yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Lapis lahiriah ibadah yang berupa tata cara dan waktu pelaksanaan merupakan pintu yang mengantarkan kepada pemaknaan ibadah yang jauh lebih dalam.
Dimensi esoterik atau lapis batiniah ibadah apapun jauh lebih mendalam, melampaui batas-batas formal yang bersifat lahiriah. Karena itu, kekayaan penghayatan, pemaknaan, dan manfaat ibadah akan dirasakan sebanyak orang yang menjalaninya.
Syarat dan prinsip utama dalam beribadah adalah ketulusan atau kebersihan niat kita. Allah SWT berfirman:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْ لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَ يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا_
“Barangsiapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah mengerjakan amal shalih dan ia jangan mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”
(QS Al-Kahfi [18]: 110). (dhn)
Posting Komentar untuk "Embun Pagi : Jangan Remehkan Ibadah"