Loading...

3 Tahun Refleksi Kepemimpinan Bupati dan Wabup, PWI Soroti Kantor Setda yang Terbekalai, Terminal Wisata Hingga Desa Wisata


KUNINGAN (OKE)- Terkait refleksi tiga tahun kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Kuningan periode 2018-2023, PWI Kuningan  melalui Ketua PWI Nunung Khazanah SIP memberikan beberapa kritikan dan masukan diantaranya, saat ini harus fokus pada recovery, terutama pemulihan ekonomi. 

Bantuan sosial bukan salah satu alternatif untuk pemulihan ekonomi, namun masyarakat kuningan butuh solusi dalam usaha mereka, baik dibidang pertanian, niaga, pariwisata, umkm dan sektor-sektor usaha lainnya.  

Selain itu, menyoal isu kemiskinan yang sempat santer dipublis, kemiskinan tersebut mungkin segaris lurus dengan dampak pandemi. Saat adanya keterpurukan akibat pandemi yang memukul semua kalangan, dari mulai pengusaha besar sampai ke pelaku usaha kecil.

Kemudian, penduduk kuningan pun ikut didera dengan daya beli yang tidak terjangkau, sehingga indeks kedalaman kemiskinannya tinggi dan mengakibatkan kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk.Namun akan tetapi permasalahan itu tentu bukan tanpa solusi.

"Saya optimis kalau melihat potensi daerah kita, insya alloh kita bisa berkembang maju. kuningan memiliki potensi pertanian, pariwisata dan umkm. harapan saya, sektor-sektor tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah supaya problem terbaru tersebut bisa terpecahkan," ujarnya, Senin (13/12/2021).

Hanya saja masukan dari PWI berharap adanya keseriusan dan sinergitas seluruh SKPD  untuk mengentaskan problem itu. Adanya  pendekatan yang berintegrasi satu sama lainnya. 

Selain kemiskinan, di Kuningan sendiri, Nunung menyoroti  mebanyak infrastruktur, rencana fisik yang terbengkalai dan hanya sebatas rencana. Contohnya rencana pengalihan Setda yang dialihkan ke kompleks KIC, mau digimanakan?

"Sekarang gedung itu jadi ‘rumah hantu’, dan malah Satpol PP nya pindah ke Aruji, dan masih banyak bangunan terbengkalai lainnya yang tidak dimanfaatkan," jelasnya lagi.

Nunung juga menyoroti  keberaaan terminal wisata.  Hampir satu bulan lebih sudah diresmikan dan dioperasionalkan terminal terpadu pariwisata di Kecamatan Pasawahan. Sayangnya sekarang seperti bangunan kosong.

"Pemda hanya merencanakan dari sisi fisik tapi setelah bangunan itu jadinya seperti apa," tandasnya.

Perencanaan Bappedanya tidak siap, bgeitujuga Disporapar, Dishub juga tidak siap memfasilitasi berdirinya terminal. Saat ini belum ada aktivitas sesuai tujuan dan rencana.

Pada kesempatan itu, mantan wartawan Kabar Cirebon itu menyoroti masalah desa wisata. Total ada  25 desa wisata. 

Ia mempertanyakan  bagaimana dukungan kepada desa, kesiapan desa dan masyarakatnya dalam membangun 25 desa wisata. Apakah hanya sebatas mendeklarasikan tapi apakah setelah jadi desa wisata penduduk 25 desa wisata sudah ada efek wisatanya, apakah ini hanya target diatas kertas dan hanya nama saja?,

Terakhir,  ibu dua anaknya menyoroti, masalah pemimpin akur. Dikatakan, sinergitas antar SKPD  harus dicerminkan juga keakuran dan kekeluargaan para pemimpin dan para kepala SKPD   supaya bisa dicontoh dan ditiru oleh masyarakat Kuningan, sehingga tujuan visi misi ‘Kuningan Maju Berbasis Desa’ nya bisa tercapai.(dhn)


Posting Komentar untuk "3 Tahun Refleksi Kepemimpinan Bupati dan Wabup, PWI Soroti Kantor Setda yang Terbekalai, Terminal Wisata Hingga Desa Wisata "