KUNINGAN (OKE)- Musim kemarau 2021 sudah semakin terasa sejak pertengahan Juni lalu yang ditandai dengan berkurangnya intensitas hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memang memprediksi tahun ini akan terjadi kemarau basah, namun kita tak boleh lengah dalam mengantisipasi kebakaran hutan (karhut).
“Kemarau basah itu kan musim kemarau tapi hujan masih banyak. Jadi di atas kertas, potensi karhut akan tertekan cuaca kemarau yang basah. Selain itu, lokasi wisata alam pun masih ditutup akibat pandemi Covid 19 sehingga minim aktivitas keluar masuk kawasan. Walaupun begitu, kita tetap akan melakukan upaya antisipasi karhut,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kuswandono melalui Humas Agus Yudantara,(6/7/2021).
Awal Juli kemarin, Balai TNGC telah mengambil langkah-langkah pengendalian Karhut meliputi sosialisasi pencegahan, operasi pemadaman, dan penanganan dampak karhut gunung Ciremai di Kuningan dan Majalengka, Jawa Barat.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami himbau kepada masyarakat kaki gunung Ciremai khususnya Masyarakat Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) dan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk menyampaikan cara antisipasi karhut. Misalnya, jangan membakar sampah di perbatasan hutan,” jelasnya.
Beliau menambahkan, Balai TNGC pun akan menggandeng instansi dan lembaga terkait seperti Komando Distrik Militer (Kodim), Polres, Pemerintah Kabupaten, dan para pecinta alam untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan karhut.
“Dalam waktu dekat, kami akan memelihara dan membuat sekat bakar di beberapa area rawan terbakar. Kami pun telah menyiapkan embung untuk suplai air dalam operasi pemadaman di wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Kuningan dan SPTN Wilayah II Majalengka,” tutupnya. (sc: ig gunung_ciremai/dhn)
Posting Komentar untuk "Pintu Kemarau Sudah Terbuka, Dalkarhut Gunung Ciremai Siap Siaga"