Loading...

Bawaslu Gelar Webinar, Bahas Peran Perempuan dalam Pemilihan Politik Lokal

 


KUNINGAN (OKE)- Bawaslu kembali menggelar diskusi daring dengan tajuk Webinar Divisi Pengawasan. Pada Webinar kali ini mengangkat tema Diskusi "Optimalisasi Peran Perempuan dalam Pemilihan Politik Lokal."

Narasumber pada Kegiatan Webinar ini diisi oleh tokoh-tokoh perempuan yang memiliki kiprah dalam dunia perpolitikan baik di kontestasi lokal maupun nasional. 

Diantaranya ada Kokom Komariah (Pimpinan Anggota DPRD  Kuningan) dan  Hj Rini Sujiyanti  (Ketua GOW Kab. Kuningan).

Pada rencana awal pimpinan Bawaslu Jawa Barat yang diwakili oleh Ibu Loly Suhenty akan ikut mengisi, akan tetapi karena suatu hal beliau berhalangan hadir.

Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Kuningan, Ondin Sutarman. Dalam pembukaannya, oNDIN menyampaikan fakta yang ada di Kuningan bahwa keikutsertaan perempuan dalam DPT di kontestasi pemilihan lokal cukup banyak. 

“Ada sekitar 2% lebih banyak jumlahnya dari pemilih laki-laki,” jelasnya. 


Selain itu Kordiv Pengawasan Bawaslu Kuningan, Abdul Jalil Hermawan sebagai pemantik pada Webinar kali ini juga menyampaikan bahwa Perempuan memiliki kesempatan hak politik yang sama dengan laki-laki.

Pada proses keberlangsungan Webinar yang dipandu Nida Nurkholilah, para narasumber menyampaikan poin-poin yang menarik seperti yang dibahas oleh Anggota DPRD Kuningan, Kokom Komariah. 

Ia menyampaikan mengenai Affirmative Action dimana dalam kontestasi politik perempuan mempunyai ruang untuk keikutsertaan perempuan sebanyak 30%. 

Sementara itu di Kabupaten Kuningan sendiri dari 50 orang dewan yang saat ini menjabat, 12 orang atau sekitar 24% diisi oleh perempuan. 

Kokom menilai hal ini sudah cukup baik untuk terpenuhinya keterlibatan perempuan, namun tentunya keterlibatan perempuan dianggap masih sangat kurang. Karena faktanya hal itu belum mampu mewadahi aspirasi bagi perempuan di Kuningan. 


Isu-isu mengenai perempuan sangat berkaitan erat dengan perpolitikan. Karena, dari kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah dapat menanggulangi permasalahan-permasalahan perempuan. 

Sebab menurut Kokom, membicarakan perempuan tak hanya tentang perempuan saja. Melainkan juga akan berbicara tentang anak dan ketahanan keluarga. 

Maka dari hal tersebut tingkat partisipasi perempuan dalam kancah perpolitikan lokal maupun nasional harus ditingkatkan. Sebab, itu merupakan gerbang yang bisa mengawal aspirasi perempuan ke depannya.

Selanjutnya, pemaparan dari ketua GOW Kuningan Rini Sujiyanti yang berpengalaman juga mengikuti dalam kontestasi pemilihan DPD RI pada Pemilu 2019 lalu. 


Owner RS Juanda ini menyampaikan bahwa perempuan selain harus mengisi ruang-ruang kosong dalam dunia politik yang saat ini memiliki tingkat aspirasi sebanyak 30%, juga harus meningkatkan kualitasnya dan menyiapkan diri. 


Dalam regulasi tingkat aspirasi 30% yang dikatakan sebelumnya hanya sebagai aturan pelengkap saja, belum benar-benar dapat diwujudkan. 

“Kebanyakan perempuan pada saat ini dianggap masih kaku dan takut untuk mengikuti kontestasi pemilihan,” sebutnya. 

Rini menyampaikan bahwa hal tersebut harus mendapatkan perhatian yang lebih, terutama dalam melakukan pendidikan politik terhadap perempuan. 

Fokus utama dalam upaya peningkatan kualitas perempuan, di fokuskan kepada generasi-generasi selanjutnya seperti mahasiswa. 

Mahasiswa memiliki peran yang penting untuk menggerakan masyarakat dan perempuan. Maka dari itu apabila kualitas tersebut bisa dicapai maka bukan tidak mungkin peningkatan porsi dan partisipasi perempuan bisa ditingkatkan dengan sendirinya.


Kegiatan Webinar ini diakhiri dengan sesi diskusi yang dilakukan antara narasumber dan peserta, sehingga forum Webinar menjadi lebih hidup dan interaktif. (dhn)


Posting Komentar untuk "Bawaslu Gelar Webinar, Bahas Peran Perempuan dalam Pemilihan Politik Lokal"